Friday, September 9, 2011

tentang pertemuan .. part 4

Dan mataku mendelik lagi. Sosok yang kembali tenggelam dalam bilik suara segi empat itu memang tak asing untukku. Dari logat bicara hingga parasnya, namun aku hanya diam walau sesekali hanya menerka dalam hati.

‘ini nggak connect ya.. mendingan nanti saya milihnya..’ ucapnya sambil beranjak.
‘jangan mas, kalo nanti jam milihnya beda jauh sama pasword , bisa ndak mau suaranya.’ Kata arya mendekatinya.
‘lha gimana nggak konect gini..’ Ucapnya sambil mendelik sambil begaya persis sekali dengan mas anto.

Secara tak sadar aku tersenyum. Senyuman yang bahkan aku sendiri tak mengetahui kenapa. Hanya banyak waktu untukku kembali mengulas gaya orasi mas anto yang menggelora semangat dan jiwa muda. Setelah ku sadari pemuda itu dan arya sedang memandangiku. Mereka hanya diam dan membuatku bertambah canggung.

‘mas, teman saya mau tanya sesuatu tu..’ ucap arya sambil tersenyum padaku.

Gubrak .apaan ni bocah? Kenapa jadi mengalihkan pembicaraan dengan mengambil umpan aku?

‘eh.. gini mas.. mas itu siapanya mas anto ya? Kok muka dan gaya bicara mas , mirip banget sama mas anto?’ tanyaku dengan segala kepenatan pikiran.

Dan senyum itu mengembang. Entah dari mana namun senyum itupun tak asing untukku. Apaan si anggrek..

‘mas anto?mentri luar negeri?’ tanyanya kemudian.
‘i.. iya mas’ jawabku tertahan
‘tetangga..’ jawabnya,,

Aku mendelik. Tetangga. Jawaban yang aneh ketika tetangga bisa semirip itu. Gimana jadinya kalo aku tetanggaan sama arti dari negeri sebelah. Mau banget kan.

‘ehm.. nggak bisa. Mana ada tetangga yang semirip ini? Iya tetangga. Tetangga kamar??’

No comments:

Post a Comment