Thursday, May 31, 2012

lagi kangen...

ada yang berbeda dariku.. mungkin iya.. ada yang nampak baru.. mungkin iya.. aku.. sedang merindukan.. rindu? iyaa.. siapa? dia??? bukaaaaaan... siapa?? keluarga ku.. keluarga? saudaraku.. saudara? di perantauan :)

Wednesday, May 30, 2012

inspiring child :)

itu ninda dan lia... sepupu paling kecil yang selalu bisa bikin arma senyum.. setiap pulang magelang atau purworejo.. ada yang nggak bisa di tinggalin.. mereka selalu mengesankan :)

Pra DM in ACTION

indah rasanya mengabadikan setiap moment.. walau akhirnya. nggak ada fotonya sendiri.. tapi... kalian tetap mempesona untuk selalu diabadikan dalam kamera :)
enggak juga... akan selalu ada aku juga sih yah.. hehe.. tapi moemnt ini cukup mengesankan.. :) syukron :)
#inspiring

Duroh Marhalah I KAMMI KOMSAT UNNES

PEMUDA diharapkan bukan hanya sekedar beretorika.. dengan mengikuti pelatihan ini.. anda bukan hanya sekedar mengeluh.. namun tau permasalahan bangsa.. dan ikut serta.. dalam perbaikan di dalamnya..
kini bukan lagi saatnya anda mengeluh.. terlalu banyak keluhan du bumi Indonesia.. pemimpin bukan orang yang mengeluh.. pemimpin adalah.. mereka yang mau tersenyum dan optimis.. agar orang orang yang di pimpinnya juga optimis.. akan selalu ada harapan.. selalu ada jalan.. dari setiap permasalahan :)

Tuesday, May 29, 2012

mimpi dan senyuman mu

hmm..
bukankah keduanya teman..
setiap mimpi akan menghadirkan senyuman?
tidak? nggak mungkin ..
karena setiap dari kita merindukan..
tawa dan senyuman berkawan dan menjauh dari tangisan..
setiap dari kita.. setiap orang :)


 i hope that too :')
dan... mereka juga..
mereka yang berada di luar sana..
yang menganggap hidup ini buram.. dan tak berwarna..
bukan karena mereka tak mengerti..
hanya lupa.. bagaimana caranya bermimpi.
mereka tengah berproses.. untuk menjadi kupu kupu.

aku .. kau.. dan siapapun yang ada di ujung jalan ini nanti..
akan menjadi pribadi yang tak sama.. pribadi berbeda yang akan tersenyum..
entah bagaimanapun prosesnya..

tersenyumlah..
akan ada waktu..
perjuangan pahit ini akan kau maknai 
dan kenang..
dengan senyuman..
kini..
melangkah saja dahulu..

setiap dari kita mimpi..
kita yang memilih..
akan mewujudkannya..
atau..
hanya menyimpannya 
dan tetap..
menjadi mimpi saja

"kau dan mimpi kita "
arma ~ unnes :)

kangen hujan.. kangen pantai.. dan kamu..

mewarnai dunia.. perbolehkan aku menjadi berbeda akhir akhir ini.. senyumanku.. senyuman kalian.. biarkan aku menikmatinya.. :) inilah yang begitu enggan aku lupakan dulu.. karena waktu ini.. aku ingin lagi bersanding dengan senyuman kita.. buku buku itu begitu dekat.. cintaNya juga.. dan rimbunan dedaunan itu mengantarkanku pada setiap sentuhan keindahan..
pantai dan dirimu. tak kah kau mengerti??


Friday, May 25, 2012

rumah dan kejutan :)

ada yang terlewat ketika pulang kerumah.. karena setiap hidup punya cerita... setiap perjalanan punya masanya sendiri bukan.. namun yang paling menyenangkan adalah.. perjalanan kerumah memang... apalagi menemukan bingkisan tak terduga.. :)
ice cream...
and ice cream... dan tebak apa yang ku temukan di rumah..
kadang .. ada banyak hal yang tak mampu di ungkapkan lewat kata.. namun .. aku menghargai dan menyanyangi... setiap tindakan :') loveeeeeee myy beloved family :')

segala ketentuanNya pasti punya makna ..

“adit, Cuma ingin sekolah dan mengaji”

Judul kali ini adalah real dari mulut kecil seorang anak jauh jauh lebih tabah dariku. Bbannya bahkan bisa dibilang begitu menggiurkan untuk sekedar berputus asa hingga sakit hati pada ketentuan Allah. Tapi apa dia menyerah dan pasrah? Tidak.

Namanya aditya bocah kecil yang kini tengah menyapu teras rumahnya itu belum genap 5 harun hari ini , namun tingkah dan aktivitasnya bahkan membuat siapapun akan mengangguk dan menggantikan posisinya. Bocah kecil itu merawat ibunya yang lumpuh dan melaksanakan segala aktivitas rumah tangga. Genaplah sudah ia mencuci baju, piring, memasak hingga harus mencari makan untuk ibunya yang hanya terkulai lemah diatas tempat tidur.

“ dia anak yang rajin , mbak.. baik sekali.. makanya banyak tetangga yang datang dan memberikan uang atau makanan untuk kehidupannya” begitu tutur salah seorang tetangga sebari menggendong anak perempuannya.
Aditya , sosok kecil itu bahkan kini masih saja termenung sendiri di teras rumah ketika anak-anak berangkat sekolah. Dan pertanyaanku pun terlontar tentang apa yang dia inginkan dan subhanallah.. jawabannya sungguh singkat namun menggugah hatiku.

“ adit , Cuma ingin sekolah dan ngaji” jawabnya sebari tak lepas pandang dari anak-anak berseragam putih-merah.

“ adit yakin suatu saat akan sekolah dan jadi orang sukses” ujarnya mantap.

Dasyat,~

Ditengah krisis motivasi dan syukur yang kini melanda pada pelajar dan mahasiswa ada anak yang kekurangan segalanya bahkan memiliki keinginan, harapan yang luar biasa. Dimana wajah mereka yang hanya digantungkan hawa napsu saat tawuran dan membolos sekolah ketika di hadapkan dengan realita hidup yang sesungguhnya.

 Bagaimana ego mereka tak tergadai oleh renahnya akal yang mereka miliki selama bertahun-tahun sekolah sedangkan seorang aditya yang belum genap 5 tahun namun masih memiliki harapan untuk sekedar “sekolah dan mengaji” kemana perginya hati-hati manusia yang angguh di ‘atas’ sana yang dengan tega meng-korupsi dana pendidikan yang sekian milyar hanya demi kesenangan sesaat di dunia. 

Kemana mereka akan bertanggung jawab. Dan moral adalah bukan sekedar bagaimana kita berperilaku , namun lebih jauh moral adalah bagaimana kita bertindak dan berkontribusi saat memiliki peran dan memiliki alasan untuk bertindak.


Kemana hati dan pikiran kalian, saat ribuan orang menginginkan dan mendambakan tempat yang kalian miliki sekarang? Dimana syukur kalian?

"bersyukur adalah point penting dalam memulai sebuah kehidupan"
-arma setyo nugrahani-

SEKARANG !!

Ketakutan adalah musuh terbesar saat akan melakukan sesuatu yang baru. Namun pernahkan berpikir bahwa ketakutan adalah awal dari perubahan menuju kebaikan atau bisa disebut dengan perbaikan?

Sebagian besar dari kita selalu berpikir tentang hal yang negatif. Berpikir hal yang bahkan sebenarnya adalah hal yang bahkan tidak akan terjadi. Namun segala macam alasan menjelmakan bayangan negatif yang memperngaruhi hidup kita. Dan merasa atau tidak, lengkah kita pada perubahan juga dipengaruhi dari pemikiran itu.

Saat melakukan langkah awal dalam sebuah perubahan ribuan pemikiran negatif datang pada kita. Hal itu yang biasanya menyebabkan ketakutan kita menjadi penghalang. Namun pernahkah kita berpikir bila sebagian besar dari ketakutan itu tidak akan terjadi. Dan perubahan itu akan terjadi jika kita melangkah dan memulai.

Memulai mungkin hanya tahapan awal dari sebuah peruban . memulai adalah pintu gerbang dari berbagai kejadian yang menarik di depan. Perubahan mungkin ahanya dimulai dari orang-orang yang berani berbeda dan menantang hal yang berbeda. Ornag yang berani menantang ketakutan mereka. Dan Indonesia membutuhkan orang-orang itu.

Indonesia setelah sekian tahun merdeka balum juga sesuai dengan ‘ kemerdekaan’ yang diinginkan oleh para pejuang kita. Secara fisik kita telah merdeka, namun secara akan dan intelektual jelas kita masih terjajah. Dalam hal ekonomi, aset negara kita masih dikuasai pihak asing. Dalam segi budaya kita masih mengagung-agungkan ; barat’ dengan aksen modern sebagai pembenarnya.

Indonesia belum juga merdeka saat reformasi. Reformasi yang di ibaratkan menjadi gerbang pembaharuan kini hanya meninggalkanb sisa sejarah yang melahirkan berbagai tahapan hidup yang tak jauh beda. Kemiskinan masih membahana, pemerintahan masih di dominasi KKN, masyarakat masih tak karuan dan kesehatan masyarakat yang terabaikan.

Apakah pemuda hanya bisa diam dan diam. Indonesia sudah cukup dengan perstasinya di luar negeri dalam bidnag intelektual dan teknologi namun apakah itu dimaksimalkan oleh pemerintah. Penemuan dan mahasiswa berprestasi apakah hanya sebagai aksen dan gelar yang mengkadirkan kebanggaan dan hanya sebagai tingkatan tinggi.

Kembali menghadapi bulan dimana proklamasi di proklamirkan , apakah kita tidak malu? Setidaknya merasa ‘kecewa’ karena dengan kekecewaan itu timbul rasa ingin adanya perubahan. Mahasiswa bukan hanya kaum belakang layar yang berpikir tanpa aksi, namun juga bukan kaum jalanan yang aksi tanpa berpikir. Kita adalah kaum intelaktual yang melakukan aksi dengan pemikiran dan perencanaan yang jelas.

Dan Indonesia membutuhkan perubahan kita sekarang. Tak ada kata menunggu dan menunggu, cukup sudah kita melihat derita rakyat. Adanya keseimbangan dalam berpikir dengan intektualitas sebagai sivitas akademika dengan aksi nyata dalam perubahan adalah hal yang harus dilakukan. Karena perubahan besar dimulai dari hal yang kecil. Mulailah dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulailah sekarang.

Semarang, 6 agustus 2011
23: 40 pm

sepanjang jalan itu,,,

berbicara tentang perjalanan..
jalan dimana kita melangkah..
memberikan waktu..
untuk keluguan dan sikap..
namun tak menjadikan kita berbeda..
walau terkadang harus meminta..
andai ada remote dalam hidup..
akan ku hentikan hidup saat itu..
karena kalian..
masih jadi milikku dulu..


namun..
apa yang ku ingkan..
bukan jadi masa ku..
kalian berlari..
jauh meninggalkanku..


membiarkanku memilih dan dipilih..
namun..
adalah kalian tahu..

dimanapun kalian..
sekalipun aku tak tahu..
sekalipun aku tak lagi bisa melihat..
sekalipun pintaku tak terdengar..
aku hanya ingin kalian tahu..

kali begitu mengesanka..
dalam 'hidupku..
sampai kapanpun itu.. :)

inspiring you ~
#celah hidup..

belajar mencintai lagi :")




semilir angin sore mangiringi kehadiranku di sudut intelektual ini. pelukan dan sapa hangat itu yang selalu membuat aku betah . kemudian berlama-lama bercanda dengan mereka sambil menerka apa maksud bumi mempertemukan kami di jalan yang tengah kami jalani ini.

seuntai pertemuan selalu punya arti apalagi pertemuan yang di dasari dengan kecintaan dan pengorbanan atas waktu oleh kami yang senantiasa ingin mendapatkan ke ridhoan Nya. hingga akhirnya berada di majelis kecil namun menenangkan ini merupakan akhir hari yang ku pilih diantara pilihan yang lain yang memungkinkanku mendapatkan cerita lain dari dunia.

berbincang mengenai sebuah kasus yang tak pernah ada habisnya tentang LDK lembaga dakwah kampus. bagaimana diantara kita memang merupakan salah satu darinya. apa yang mereka pikir tentang kader atau pengurus. menjadikanku sedikit terusik? dimana aku di letakkan. hanya beberapa senyuman ku dapattkan ketika aku tanyakan dimana aku ini? senyuman berbias tak menentu yang mereka berikan selagi dapat bertemu.

hanya saja aku sepakat dengan ungkapan pembicara kali ini.

http://www.facebook.com/profile.php?id=1100544541

beliau berbincang tentang banyak hal termasuk bagaimana sistem pengkaderan. mereka yang melegalkan diri untuk berdakwah dengan jalan ini rasanya pentas sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. tidak menunggu dan ditunggu oleh pujian atau langkah mereka yang tegak dan menderu oleh kesemangatan. sesungguhnya merekalah penghuni syurga dan dakwah sebagai maharnya.

kini menyelidik mereka dan pemikiran yang luar biasa. hanya saja tak ingin jadi seornag pengekor. aku ingin punya jalan sendiri. dengan jalan yag membuatku tetap jadi arma di dalam jalan ini dan menjadi arma juga di sisi jalan yang lain.

aku hanya tak ingin jadi exclusif. aku sedang belajar.. sedang ingin mencari banyak pengalaman hidup.. sedang mencoba mencari serpihan serpihan cerita tentang banyak hal.

tepat sebelum mahrib acara ini selesai. seperti biasa. ku akhiri pertemuan itu dengan kata yang selalu ku ucapkan..

'arma pulang dulu ya mbak, semoga Allah selalu memberikan yang terbaik.. walaupun itu selalu tanpa kita minta.. semoga kita di perkenankan kembali bertemu. di waktu dan hari yan lain.. serta umur yang masih di kandung badan'..

perjalananku pulang masih punya cerita.. dari bisikan gedung di mipa sampai madingnya yang dulu mempertemukanku dengan salah seorang bidadari yang terjerembab ke bumi.. suatu saat aku kan bertemu dia lagi.. semoga...
cerita kita mungkin akan dilanjutkan di akhirat kelak..
semoga..
usia masih mengijinkanku untuk memperbaiki diri hingga dapat bertemu denganmu..
temanku..sahabatku..

#inspiring time ~
~

Thursday, May 24, 2012

PEMIRA 2011 ~ RAMAI (RAMAH DAN DAMAI)

Dalam tataran universitas, UNNES mengalami banyak kemajuan dalam pembelajaran politik di kampus. Dapat dilihat dari banyaknya kajian politik maupun tentang budaya diskusi yang mulai dibangun untuk membangkitkan semangat dan kesadaran serta kekritisan mahasiswa. Hal itu menjadi salah satu tolak ukur adanya perkembangan yang terjadi dalam pembelajaran politik tersebut.

Petikan tak terlupakan

Membaca buku adalah bagian hidup yang tak akan pernah terlupakan dari hidupku. Mungkin selain jalan-jalan dan mendoktrin orang, membaca adalah hal yang menyenangkan untuk selalu ku lakukan. Menjadikannya salah satu agenda harian adalah hal yang patut untuk disarankan dari sekian agenda yang mungkin akan membuat yang membaca ini geleng-geleng kepala jika seorang arma menguraikannya disini *sok banget*.

realitas.. :)

“menancapkan patokan realitas itu saat ini..
Ukuran yang penuh kesadaran..
Segala bentuk kemungkinan dapat jadi anggapan..
Namun bukan anggapan..
Namun bungkan pegangan
Allah akan mengabulkan
Rencana konkret dengan korelasi batas realita
Hidup ini bukanuntuk mencoba..
Sadar dan peka-lah..
Mulai dari sekarang..”

jangan menangis , gelisah :)

Tak ada yang memperhatikanmu. Bahkan mereka cenderung menganggapmu buram dan tak berguna. Gelisah begitu malang nasipmu di dunia. Akankah mereka mau mendengarkan deritamu walau barang sejenak saja.

Ujian kebahagiaan

Waktu yang kita miliki adalah harta yang begitu berharga. Bagaimana waktu yang terlah terlewati tak akan kita miliki kembali. Maka dari itu dialah yang paling jauh dari kita. Hal yang akan membuat kita mengetahui akhir hari yang akan kita miliki. Kebahagiaan maupun sebuah kesulitan sesuai dengan apa yang kita ikhtiarkan.

tinta biru.


lebih iklas melihatmu pergi
jauh dari hidupku
membawa mereka
yang membuatku berbeda
membawa mereka
yang menjauhkanmu
dari kami

SUBHANALLAH, JANGAN REMEHKAN IBU KITA


1. Wanita menggendong janin/buah hatinya dalam kandungannya selama +- 9 bulan 10 hari tanpa sedikitpun waktu melepaskannya. Jika diasumsikan rata-rata berat kandungannya adalah 1 kg maka selama itu wanita menggendong beban seberat (1kg x 30hari x 9bulan) + 10hari = 2.700 kg atau 2,7 Ton!!!. Sesudah melahirkan wanita masih saja menggendong bayinya, sedangkan s
eorang pria menggendong anaknya sebentar saja sudah merasa lelah, capek, dan lain-lain alasan.

UNCONDITIONAL LOVE


Sosok yang menemuiku di ujung senja itu begitu mengispirasiku. Bukan karena tingginya jabatannya. Bukan karena harta yang di banggakannya . bukan karena kepintaran otak yang di punyainya dapat menaklukan dunia. Namun karena kesederhanaannya yang membuat siapapun akan mengangguk dan berterima kasih atas semua wejangannya.

DIA tak pernah salah :)


Ada banyak hal yang membuat saya pulang kerumah dengan membawa banyak pemikiran. Karena disinilah tempat dimana saya bisa menjadi arma. Tanpa tensdensi dan tanpa keinginan untuk menjadi orang lain. Karena mereka yang ada disini menerima dan menemani saya karena diri saya sendiri.

TRUS KENAPA ? MASALAH BUAT LOH?


Tersenyum , sama saja saya juga begitu saat pertama kali mendengar Soimah melantunkan kata itu di televisi. Atau setiap kali dia melakukan hal hal yang membuat siapapun yang melihatnya pasti mengulaskan seutas kejujuran pada senyuman di paras mereka. Entah kenapa ada hal yang terlintas di pikiran saya.

Buat DEJAVU mu SENDIRI !!!


Pernah mendengar kata DEJAVU? Apa yang terlintas di pikiran saudara ketika berpikir tentang hal itu? Apakah mengerikan? Atau malah mengesankan dan membuat anda penarasan.

Menjumpai Senja

Langit biru dan iringan awan itu nampak menguning di ujung waktu.Seakan ber-arak menayangkan melodi lagu hari yang menjadikan senja selalu nampak mengesankan. Walau tidak untuk hari ini. Perjalananku menyusuri kota ku kali ini bukan hanya sekedar untuk mencari foto. Keadaan telah mengajarkanku untuk menghargai sebuah sejarah. Bahkan sejarah hidupku sendiri. Rumah tua yang mulai merapuh di pinggirnya membuatku sedikit bergidik. Bukan karena ketakutan pastinya.

Jangan tanya aku


Jangan  tanya aku
Sedang emosi
Sedang sebal
Sedang tak ingin bercanda

”Komunikasi Antara Bayi dan Ibu”


Komunikasi dengan Orang tua adalah contoh komunikasi primer. Komunikasi ini di lakukan sejak awal kita terlahir ke dunia. Pada khususnya adalah seorang ibu. Bagaimana seorang ibu memilki komunikasi yang begitu dekat dengan bayinya. Berbagai simbol dan hal yang di lakukan oleh seorang anak yang pada awal keberadaannya di dunia komunikasi yang di lakukannya hanyalah sebatas sesuatu yang dapat di lakukannya.

“Persepsi,Mawar,dan Warna”

Warna adalah sebuah simbol yang terselip dalam setiap kehidupan kita. Bagaimana warna dapat menjadi cirihas sampai sebuah pengungkapan perasaaan bagi para penggunanya. Sehingga kemudian warna dapat memiliki banyak makna sesuai dengan persepsi individu yang berbeda. 

Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Sedangkan Menurut Ruch (1967),persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk indrawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.

Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai panjang gelombang ( ) yang berbeda. Warna merah mempunyai panjang gelombang terpanjang, sedangkan warna ungu (violet) mempunyai panjang gelombang terpendek (Munir, 2004).

 Namun dalam hal ini say aingin berbicara bahwa warna dapat di gunakan sebagai media komunikasi yaitu saya khususkan pada media “Persepsi,Mawar,dan Warna”

Tuesday, May 15, 2012

mereka yang membuatku tetap tersenyum :')

Bimbingan Konseling


Dalam aspek nantinya kita akan menjadi seorang pendidikan maupun karena saat ini sebagai seorang individu. Kita memiliki sebuah pemahaman yang kongkret dan terkonstruksi dengan benar mengenai Bimbingan dan Kongseling akan mendapat sebuah nilai plus. Karena dengan mengerti dan mengenal sebuah hubungan dan bagaimana menerapkan dan menetapkan diri maka kita akan semakin jeli dalam sebuah langkah langsung untuk dapat menempatkan orang lain dalam posisi yang benar dan sesuai dengan apa yang di inginkannya.

Peran Pendidik


Peran sebagai seorang pendidik menjadi sebuah tugas besar bagi sebagian orang. Mereka yang mengerti benar bagimana hakekatnya pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang mutlak dimiliki untuk dapat mendedikasikan hidup ini lebih bermakna dan nantinya bermanfaat untuk orang lain.

Monday, May 14, 2012

Senja


Senja.
Ada yang tau mengapa senja nampa begitu indah? Mengapa ada ketenangan dan siluetnya nampak menjaga kehangatan dan menanamkan sebungkaman yang selalu nampak manis dan nampak bersahaja.

Senja.
Ada yang tahu mengapa senja begitu berkesan? Mengapa di setiap kali seja tiba selalu ada kejadian yang mengesankan. Ada senyumanmu dan senyumanku dan kita berlima bersama sosok mengesankan pula.

Senja
Ada yang tau mengapa senja begitu manis? Jika teringat senja di malioboro dan kenangan manis dengan keluarga . menjadi kenangan manis di sela kehidupan yang mulai sibuk dengan retorika dan segala macan urusan tak bersekat.

Senja
Ada yang tau mengapa selalu nampak mempesona? Menyajikan aneka kehilangan dan pemuan yang bersahaja. Indahnya yang membuat tak hilang dengan lupa setiap gelak dan tawa di masa sma. Masa lugu penuh hiruk pikuk dunia. Namun itulah remaja bukan?

Senja dan aku punya cerita..
Tentang dunia
Tentang kenangan..
Tentang rencana..
Dan tentang
Kita.. 

Sekilas tentang Kita..

Langit itu mulai kemuning di ufuk barat. Menandakan waktu yang beranjak sore. Namun ada seseorang gadis berkerudung ungu muda yang masih enggan beranjak dari peraduannya berselimut kenyamanan. Nampak tak ingin di ganggu dunia. Walau tanpa di pinta dunia akan selalu hadir dalam pikirannya. Namun kali ini dia tau ada berbagai cara untuk melawan pemikirannya sendiri.

 Sekelebat wajah kembali ke pikirannya. Ada yang nampak menghujam gundah dan membuatnya terdiam. Tak ada yang tau dan berkata namun dia merasa. Bahwa akan ada yang terjadi. Ada yang akan membuatnya meneteskan air mata. Walau ia tak tahu entah itu apa.

“woy..” sapa salah seorang kawan sebari menepuk pundaknya.

 Senyum cerah ratih nampak menyapa sanubari dengan kerindangan yang tak tergantikan.

“Assalamualaikum,kasian bukunya ,kalo di buka tapi yang baca pikirannya kemana mana” ucapnya sebari mengambil tangan gadis itu dan bersalaman dengan riangnya.

“waalaikumsalam” ucap gadis itu singkat sebari seutas senyum di parasnya.

 Bukan tak ingin menjawab apa yang di katakan ratih. Namun memang dia tak ingin berkata apa-apa. Takut apa yang di katakannya tak sesuai dengan inginnya. Atau nanti akan menyinggung apa yang dirasakan oleh sahabatnya. Gadis manis berkerudung muda itu bernama Anissa.

Entah apa yang berada di pikirannya hingga ada sejumput keraguan untuknya menegur saudara seimannya. Ratih menjadi teman seperjuangannya di sini. Teman diantara saudara yang senantiasa bersamanya dari keluguanya hingga kini mulai mengeja dunia.namun seakan semuanya nampak berbeda. Waktu mengubah seorang yang dulu tumbuh dan berlaku sekayaknya apa yang kami ketahui kini mulai menghujan diri kami sendiri. Anissa tahu benar bagaimana Ratih mengenal sosok lain dalam hidupnya.

Sosok yang membuat Ratih berbinar setiap namanya di sebut. Dan membuatnya tak enggan mengumbar cerita di tengah perbincangan kami. Namun kini rasanya... keluguan kami di kalahkan oleh ..

“kamu kenapa sih nis?” tanya Ratih sebari menepuk tangan Anissa.

Annisa tersenyum dan menutup bukunya. Nampaknya dia sudah cukup untuk berlaku polos selama ini. dan Ratih tak mengenalnya lebih dalam untuk tahu bahwa ada yang berbeda di antara mereka.

“Ijinkan aku untuk berbincang tentang kita?” Ratih mengerutkan dahinya. Mencoba mencengkeram wajah Anissa. Mengembalikan ingatannya kapan Anissa berwajah seperti ini sebelumnya.

Namun ingatannya mengepul begitu saja. ia hanya menemukan Anissa yang ceria dan selalu memberikannya celetukan gombal dan guyonan sekadarnya.

“apa itu?” akhirnya kata itu yang keluar dari Ratih.

“kita tak lagi lugu.. kau dan aku tahu benar bagamana menjaga diri dan jilbab ini. bukan hanya tentang amalan atau untaian kata. Namun juga sikap dan kejujuran”

Deg .. Ratih tertegun. Tangannya reflek memegang ujung jilbabnya. Ia tahu kini. Tak ada lagi yang di pikirkannya selain itu. Ini mungkin .. bukan ini pasti tentang Mas Badi.
“bukan maksudku untuk mencampuri kehidupan pribadimu. Namun ada sejuta cinta yang ku haturkan bukan hanya milikku namun juga mbak dan mereka yang menjaga kita. Untuk tetep berada di jalannya.mungkin kami yang salah. Tak memperhatikanmu hingga menaruh harap untuk di perhatikan oleh orang lain. Maafkan aku ya” ucap Anissa dan sejenak di hentikan oleh angin.

 Anissa membiarkan angin berada di antara mereka. Menyusuri setiap jengkal kesadaran diantara mereka. Mungkin Anissa yang terlalu perasa dan sok tahu dengan keadaan. Atau Ratih yang tak mau tau tentang teguran halus dan jarak yang coba di siratkan oleh lingkungannya.

“Astafirullah.. aku khilaf. Bukan itu maksudku.. aku hanya..” Ratih yang terisah di balik tundukannya. Anissa mendekat dan memeluknya. Membiarkannya terisak dahulu. Membiarkannya jatuh dalam tangisnya jika memang itu akan membuatnya lega dan kembali dalam menerima apapun dengan iklas nantinya.

 “bukan aku tapi Allah.. Dia yang Maha Besar atas segala ampunan yang kau pinta..” Satu masa akan selesai. Kami mulai kembali di dewasakan oleh keadaan. Karena lalainya saudara kita bisa jadi bukan karena dia khilaf, namun karena kita enggan mendekat dan memberikan ruangnya untuk memeluk dan menyandarkan bahu untukknya berkeluh kesah.

Anissa atau Ratih hanya simbol. Mereka mungkin ada atau mungkin berada di antara kita.
Entah itu akhwat atau ikhwan. Mereka yang khilaf karena sudah terlanjur berada pada budaya ‘afwan’ dan ‘maklum’ yang seharusnya mampu di tempatkan di tempat yang tepat. “saudara bukan mereka yang tertawa saat kau menangis. Saudara bukan mereka yang menangis saat kau tertawa.


Sunday, May 6, 2012

Kartini Muda (didekatku) ~

Merindukan hari dimana mereka yang kini tengah berjuang untuk mimpi dan harapan besar untuk lingkungan dan bangsanya .
Nampak begitu indah ketika menantikannya singgah di waktu yang telah kami tentukan dan kemudian berbagi asa dan cerita lagi.
Seperti kami biasanya dahulu.

Emansipasi A la Kartini

Kartini dan Rancangan Undang Undang Kesetaraan dan Keadilan Gender menarik perhatian kalayak ramai. Bahwa Emasipasi yang berupa kesetaraan yang dahulu di cetuskan oleh Kartini dianggap menjadi titik tolak adanya emansipasi.Tokoh yang mengispirasi banyak perempuan untuk mejadi pribadi yang lain dari lingkup gerak yang selama ini hanya dianggap sebagai ‘konco wingking’ untuk orang jawa. Hingga pada hakekatnya perempuan jawa pada khusunya ditempatkan sebagai 3M (masak, macak, manak”. Bukan berarti hal itu salah namun ketika perempuan memiliki hal yang lebih potensial untuk dikembangkan apakah anggapan yang ada itu menjadi pembatas?
Ada fakta mendasar yang mendasari makna Sex dan Gender.Gender yang dicantumkan di RUU KKG adalah sebuah anggarapan yang diberikan masyarat sedangkan Sex adalah jenis kelamin yang diberikan oleh Tuhan yang tidak dapat diubah (laki-laki/perempuan). Namun Gender adalah anggapan yang diberikan oleh masyarakat misalnya perempuan tidak boleh bekerja,perempuan hanya ada di belakang atau di dapur. Pernyataan penolakan pada RUU KKG banyak di bicarakan oleh banyak pihak diantaranya umat Islam dan Umat yang lainnya. Karena dalam RUU itu di sebutkan tentang banyaknya pasal yang membuat persepsi yang berbeda. Pernyataan lain RUU KKG merupakan sebuah pernyataan yang sudah ada di berbagai undang undang yang sudah ada di Indonesia. Karena kesetaraan dan keadilan Gender sudah diatur dalam setiap agama. Pada hukumpun sudah jelas mengatur tentang hal tersebut. Pada pasal yang menegaskan terlibatnya perempuan dalam pemilu maupun partai politik terdapat pada UUD 1945 pasal 28 A-J Sedangkan pada RUU KKG pasal 15 tentang kewajiban merupakan hal yang sangat sempit. Bahwa kewajiban maupun hak merupakan sebuah keterikatan yang tidak dapat di pisahkan. Baik dalam konstitusi maupun kebudayaan Gender memiliki perbedaan. Perlakuan perempuan jawa dengan perempuan dari daerah lain pastilah berbeda. Bagaimana sebuah RUU memangkas rapi keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Bukankah hal ini akan memicu banyak pertentangan yang ada di Indonesia. Sebagai pemuda kita pastilah harus peka bahwa RUU KKG ini di dominasi dengan kepentingan lain yang ingin di masukkan di Indonesia khususnya adalah kepentingan asing terhadap kebebasan yang ada di Indonesia. Di setiap daerah tentunya telah memiliki banyak aturan yang ada untuk perempuan dan hal itu cukup untuk memberikan ruang gerak termasuk adanya agama sebagai point untuk menyaring adanya hak dan kewajiban yang di minta tentang kesetaraan dan keadilan gender. (arma-unnes)

Menulis Pemikiran dan Mimpi = Memetakan SEJARAH

Menulis adalah prestasi luar biasa.Setiap tokoh besar baik di Indonesia maupun dunia memiliki prestasi besar dalam bidang menulis. Mereka adalah pemikir peradaban yang siap mengguncang dunia dengan pemikiran mereka yang luar biasa. Bagaimana mereka berpikir jauh berbeda dengan orang yang lainnya. Para pemikir peradaban yang bukan hanya sekedar menerima keadaan apa yang mereka miliki saat ini namun mereka berpikir tentang apa yang seharusnya mereka dapatkan dan kemudian memperjuangkannya. Menulis adalah sebuah kerja kongkret dari sebuah pemikiran. Konsep yang ada di otak kita tak akan di katahui dan menjadi implementasi nyata ketika kita hanya sekedar menyimpannya untuk diri kita sendiri. Bagaimanapun kita seharusnya dapat menjadi seorang yang mempu memaksimalkan apa yang ada dalam diri kita termasuk dalam hal menulis. Sehingga bukan hanya kerja kongkret kita yang dapat menjadi manfaat namun tulisan kita dapat mengispirasi dan menjadi pelajaran untuk orang lain. Menulis menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Karena menulis adalah salah satu cara seseorang untuk jujur dengan dirinya sendiri. Menulis menjadi menarik dan jauh lebih menyenangkan ketika kita sebagai seorang penulisnya memang menulisakan apa yang kita ketahui dan dapat menjadi seorang komunikator yang baik walaupun hanya dalam sebuah tulisan. Tulisan yang menurut saya begitu tersanjung dan menawan adalah tulisan yang mampu melibatkan perasaan pembacanya. Apabila penulisnya ingin mengutarakan cerita tentang kesedihan. Maka pembaca akan menitihkan air mata. Apabila penulisnya ingin menuliskan sebuah agenda perubahan yang akan menjadi sebuah momentum perubahan maka pembacanya pun akan tegak dan semangat untuk melaksanakan perubahan itu mulai dari dirinya. Tulisan itu pula yang dapat menjadikan seseorang sadar bahwa tiada Tuhan selain Allah yang begitu Maha Besar untuk selalu kita peluk dan genggam erat iman dan kita jaga akan cinta yang ada padaNya. Dan tulisan itu yang nantinya akan membawa kita ke ketaqwaan yang tiada batas dan totalitas yang hanya berpedoman pada Al Quran dan Hadist. Menulis adalah sebuah pencitraan yang luar biasa. Walaupun dengan menulis kita bisa menuliskan kejujurabn. Namun dengan menulis pula kita dapat lebih mengenal dunia dan dapat menjadi siapapun. Dalam tulisan kita dapat menjadi orang yang luar biasa baik,namun dalam posisi lain kita dapat pula menjadi penjahat kelas kakap. Menulis adalah sebantuk cinta dan lantunan kesyukuran. Menulis dapat membuatmu lebih dekat denganNya. Menulis membuatmu dapat lebih indah untuk mulai melihat dunia. Dan bagaimanapu menuli s dapat membuatmu akan lebih beryukur. Ternyata banyak kenikmatan yang di berikanNya lebih dari apa yang kita pinta.
Sehingga menulis sebagai kerja kongkret dari sebuah analisis. Demikian pula dengan bagaimana jika kita memiliki gagasan dan pemikiran maka disitu akan terbentuk segala macam rencana yang nantinya akan kita lupakan jika mereka hanya ada di pemikiran saja. namun apa bila di tuliskan kita akan memiliki banyak kisah untuk di sertakan dalam ikhtiar yang nantinya menuju satu titik temu yang akan mengantarkan kita dapa kisah nyata dan sejarah kita masing-masing Hingga akhirnya menulis menjadi sebuah cara untuk kita ikut serta dalam peradaban bahkan sepucuk tulisan tentang proklamasi dapat melahirkan negara baru bernama Indonesia selapas beratus tahun di jajah. Dapatkan menulis menjadi salah satu cara untuk individu untuk merdeka dalam berpikir dan bertindak? Masih ragu untuk menuliskan sejarahmu dalam sebentuk tulisan? (arma – unnes)

Anis Matta ~ Dari Gerakan Ke Negara

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d:11)
Begitulah Rasulullah SAW memulai pekerjaannya. Bagaimana selama 3 tahun dalam persiapan kemudian merekrut orang-orang terbaik di antara mereka. Menjelang hijrah ke Madinah, beliau juga merekrut orang-orang terbaik dari penduduk Yatsrib. Maka terbentuklah sebuah komunitas baru di mana Islam menjadi basis identitas mereka, aqidah menjadi dasar ikatan kebersamaan mereka, ukhuwah menjadi sistem jaringan mereka, dan keadilan menjadi prinsip dstribusi sosial-ekonomi-politik mereka. Tapi, perubahan itu bermula dari sana; dari dalam individu, dari dalam pikiran, jiwa dan raganya. Anis Matta menuliskan rentetan peristiwa yang menarik perhatian pembacanya. Gaya penulisannya yang lugas dan tegas dalam sebuah statement tidak mengucah ‘cantik’ cara beliau memberikan banyak contoh yang luar biasa. Secara garis besar buku ini di peruntukkan pada mereka yang tengah membangun dan memberikan waktunya untuk berjuang di jalanNya. tegakNya Din Allah dalam setiap sendi kehidupan sekaligus bernegara. Baik dalam kehidupan maupun dalam bernegaran syariat ISLAM menjadi sebuah jalan untuk totalitas untuk membumikan ISLAM. Buku ini menerangkan tentang bagaimana rosulullah membangun negara madinah. Dari mulai 13 tahun di Mekah dengan penekanan gerakan untuk pemantapan akidah pada setiap individu dan masyarakat. Sampai momentum hijrah menjadi moment yang dinanti untuk memulai komunitas muslim lebih total dan kemudian membentuk sebuah negara. Hukum-hukum Islam dalam bidang pidana dan perdata sebenarnya merupakan sub-sistem. Tapi, dampak penerapan syariah tersebut pada penciptaan keamanan dan kesejahteraan hanya dapat muncul di bawah sebuah pemerintahan yang kuat. Hal itu bertumpu pada manusia. Hanya “orang kuat yang baik” yang bisa memberikan keadilan dan menciptakan kesejahteraan, bukan orang yang baik. Bagaimanapun, hanya orang kuat dan baik yang dapat menerapkan sistem Allah secara sempurna. Inilah makna hadits Rasulullah SAW “laki-laki mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada laki-laki mukmin yang lemah.” Jika sistem Islam akan ditegakkan , maka setidaknya ada beberapa kesiapan yang di ringkas Anis Matta dalam bukunya yaitu : • Adanya komitmen dan kekuatan aqidah pada sebagian besar kalangan muslimin untuk hidup dengan sistem islam baik dalam kehidupan maupun dalam ketata negaraan • Supremasi pemikiran Islam di tengah masyarakat sehingga muncul kepercayaan dan keyakinan bahwa konsep Islam yang paling tepat untuk menyelamatkan negara • Mampunya bersikap dan bersifat kultural tentang Islam sebagai faktor pembentuk transformasi ajaran Islam • Kompetensi atas eksekudi yang kuat (visioner dan mampu mengelola negara) • Kemandirian dalam material maupun bergegara untuk menghadapi embargo maupun isolasi • Kapasits pertahanan yang tangguh baik internal dalam negara maupun luar negeri. Dan juga kestabilan ekonomi dan ketatanegaraan. • Konerksi internasional akan memungkinkan kita akan tertapeksis dalam dunia Internasional • Tuntutan politik yang di tandai dengan partai politim yang memiliki konstitusi meminta penerapan Islam dalam tingkat konstitusi. Namun demikian, kita akan melakukan kesalahan besar kalau kita menyederhanakan makna negara Islam dengan membatasinya hanya dengan pelaksanaan hukum, pidana dan perdata, serta etika sosial politik lainnya. Persepsi ini yang membuat negara Islam lebih berciri moral ketimbang ciri lainnya. Yang perlu ditegaskan adalah bahwa syariat Allah itu bertujuan memberikan kebahagiaan kepada manusia secara sepurna; tujuan hidup yang jelas, yaitu ibadah untuk mendapatkan ridha Allah SWT serta rasa aman dan kesejahteraan hidup. Buku ini secara garis besar menerangkan pula tentang proyek sekulerisasi yang ada di dunia Islam beserta kegagalan dakwah parsial. Di terangkan pula secara akidah ISLAM akan tegak di bumiNya, namun secara parsial di kemukakan pula banyaknya rezim-rezim ditaktor yang menjanjikan modernisasi. Anis Matta dalam buku ini pula menyertakan bagaimana kontribusi pemuda untuk mengadakan banyak perbaikan pada negara. Bahwa keberhasilan pada saat menumbangkan masa –masa orba di harapkan bukan hanya sekedar eforia yang nantinya hilang. Bahwa sejarh itu dapat menjadi pelajaran besar bahwa mampu membawa kekuatan memintaada rakyat .perubahan itu belum selesai. Amanah reformasi belum mampu kita tuntaskan bahwa perubahan Indonesia hingga kini belum juga mampu merdeka secara seutuhnya. (arma – unnes)

Langkah KAMMI

Sore nan indah,melengkapi senyuman hari ini. jikalau nama kelurga berakar dari sebuah alian darah maka selayaknya kami adalah sebuah nada sumbang yang memberikan warna berbeda. Karena kami di persatukan oleh satu keyakinan akan sebuah mimpi dan sebuah keyakinan dalam dada akan suatu yang mengikat dada. Kami bersama karena Islam. Langkah kami pelan, menyusuri arah terbit mentari yang di selingi untaian nada asing yang pastinya akan menemui kami. Apa bedanya? Tak berada di jalan inipun kami akan tetap hidup dan memperoleh itu semua nantinya. Hanya soal waktu persoalan hidup yang datang dan harus di pecahkan. Mengapa tak kami hadang saja sekarang dan membuatnya semakin cepat datang untuk segera kami selesaikan permasalan itu sekarang.
Ada masa dimana kami berhenti dan meminta sebuah perlindungan dari yang Maha Melindungi. Allah akan menjaga kami, langkah kami, hidup kami dan mati kami yang hanya akan memiliki alasan dan jawaban yang ada padaNya. Begitu indah kisah ini jika di torehkan dalam hidup yang mengesakan. Karena setiap harinya ada kesan yang tersampaikan. Dan lebih dari itu. Kami bersama untuk menjadikan sejrah kami yang indah dalam datu rangkaian tentang untaian dakwah pada jalanNya. Dan ada senyuman itu diantara kami yang akan membuat kami tangguh. Bahkan kami tau ada cinta cinta orang lain pada kami walau tak di nyatakan secara lisan. Namun cukup senyum hangat dan pelukan yang teruraikan dengan kata itu jadi saksi satu diantara sejuta yang memberikan kami kesungguhan terhadap mimpi dan cita cita kami. Hidup terus berjalan. Berproses untuk menemukan dan di temukan merupakan sebuah proses panjang yang akan membuatmu indah kapanun dan dimanamupn berada. Karena bukan lilin yang sia sia oleh cahayanya namun menggikis.. kita adalah lilin tangguh yang bercahaya dan nantinya lebur. Namun bukan karena kesiaan. Kita lebur karena semakin mengerti bahwa Allah telah memilikh kita dan telah memberikan jalan Islam yang satu yang akan menempatkan kita di tempat yang lebih indah dari sebentuk lilin. (arma – unnes)

Islam dalam Jamaah

Sebuah pemikiran besar memang selalu memiliki banyak peluang untuk memiliki masa dan sanjungan, yang nantinya dapat mengantarkan kita pada point dimana kita dalam berkehidupan. Namun Islam bukan hanya pemikiran Islam adalah sebuah komponen yang sempurna yang meletakkan kesempurnaan itu dalam sebuah tatanan kehidupan utuh dan lengkap. Islam dapat memastikan semua aspek kehidupan pada tatanan yang benar dan tepat. Baik dengan caranya yang halus maupun dengan hukuman yang setimpal untuk para pelanggarnya dan tentunya dalam aturan dan tahapan yang berbeda pula. Dalam proporsi jamaah Islam pun memberikan ruang untuk himpunan manuslia yang siap pasrah dan memberikan hidupnya dalam Islam. Mereka yang hebat dalam berbagai potensi di berikan ruang untuk terus berpacu dalam perkembangan diri mereka tanpa meninggalkan dasar tentang keIslaman mereka. Maka kebangkitan umat inilah yang nantinya menjadi sebuah keinginan bersama untuk membawa pengaruh dan penyatuan tekat untuk Islam yang tegak di bumi Allah. Momentum ini bukan hanya sebuah retorika semata. Saat jamaah dapat melengkapkan diri dan me mbuat peradotk pemikiran dan mindset tentang kepentingan dan tujuan bersama ini bukanlah sebuah keegoisan kelompok. Karena Islampun memberikan ruang untuk sebuah perbedaan walau tetap dapat proporsinya. Sehingga proporsi jamaah menjadi sebuah tahapan kita untuk dapat mendedikasikan diri untuk berperan dan berjalan dapat berperan dan berjalan dengan kesepakatan dan tujuan bersama.
Pada posisi inilah jamaah menjadi sebuah urgensi yang penting. Karen setiap kebutuhan dan kepemilikan seorang muslim itu berbeda. Termasuk dalam dalam tataran keIslamannya namun juga dalam hal pendidikan meupun perekonomian. Oleh karena itu jalan dakwah pun berjalan dengan berbagai agenda yang memiliki banyak penemuan tersediri termasuk dalam permasalahannya. Dan dakwah selalu membutuhkan kita untuk dapat menempatkan diri dan memberikan ruang untuk input baik ilmu maupun banyak kebutuhan psikis. Jamaah diharapkan dapat memberikan ruang yang kosong itu dalam sebuah posisi dimana dirinya memiliki waktu untuk dapat mengembangkan segala hal dalam dirinya untuk kepentingan dakwah dan progres dalam kepemimpinannya pula. Seorang Anis Matta pun menjelaskan beberapa point yang nantinya menjadi sebuah rujukan untuk menilai keefektifan sebuah jamaah yaitu (1) ikatan aqidah bukan kepentingan(2) jamaah itu sarana bukan tujuan (3) sistembukan tokoh (4) penumbuhan bukan penmanfaat (5) mengelola perbedaan bukan mematikan. Dengan demikian pentingnya sebuah jamaah membuat kita harus memberikan ruang hidup kita untuk kepentingan jamaah. Dengan pemikiran dan potensi yang berbeda demikian besar harapan untuk usaha membumikan Islam dan melaksanakan tugas kita ini menjadi lebih ringan jika dilakukan bersama. Dalam sebuah kekuatan ukhwah, dalam jamaah. (arma-unnes)

Pendidikan dalam kepulan asap mimpi Indonesia

“mereka adalah anak anak muda yang telah beriman kepada Tuhan mereka , lalu kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (Al-Kahfi 13) Pemuda menjadi poros tak tergantikan dari sepanjang sejarah Indonesia. Ketika Indonesia yang notabene masih menjadi jajahan negara lain. Pemuda kita menjadi sosok pembelajar yang menyiapkan diri untuk mendirikan negara. Ketika melihat peluang kemerdekaan, pemuda pula yang akhirnya mendesak Soekarno untuk kemerdekaan Indonesia. Kini ketika Indonesia berada pada posisi yang trategis untuk menjadi mercusuar dunia mengapa tidak pemuda menjadi menegak ilmu dan Islam sebagai landasannya. Pendidikan adalah hak segala bangsa yang dapat di artikan pula dengan menjadi hak setiap warga negara. Wajib Belajar 9 tahun pun menjadi sebuah pola pikir dari keterkaitan erat antara keberadaan generasi penerus bangsa dengan intelektualnya. Namun yang menjadi permasalahan saat ini apakah hal itu dapat menjamin keberadaan pendidikan itu dapat dirasakan sama dengan seluruh warga negara. Namun yang ada saat ini realitanya adalah banyak diantara kita yang sudah terjerumus dengan dunia kita sendiri. Telah menjadikan mimpi mimpi individu kita dewa yang akan siap menumbangkan mimpi besar kita dan meletakkannya pada posisi ketidakmungkinan bahkan pada tempat sampah pemikiran. Kita yang mulai nyaman dengan kehidupan kita dan kemudian berpikir pada proporsi kecil dan menumbangkan posisi kita yang sentral terhadap mimpi dan golongan kita untuk memahami arti persaudaraan saudara setanah air kini tak lagi kemungkinkan mereka yang terpelajar di perguruan tinggi untuk menengok ke jalanan dan memberikan sedikit cahaya keilmuan untuk mereka yang kurang beruntung dalam banyak hal terutama dapat mendapatkan penghidupan dan pendidikan yang layak. Dari 13 % pemuda yang mampu memperoleh pendidikan yang nyata mungkin hanya 3% yang mampu pengaplikasikan apa yang di milikinya untuk dapat di tauladani oleh saudara jauh mereka. Dan kemudian ini menjadi sebuah keprihatinan besar untuk dapat menikmati banyak hal dan juga untuk memperjuangkan Indonesia kedepan.
Disadari atau tidak pendidikan menjadi sebuah landasan dari pola pikir dan keterbukaan peluang kita dengan memikirkan tentang keberlangsungan negera ini. jika dulu Soekarno menempuh dan mengabadikan hidupnya untuk terus berjuang dan belajar untuk dapat mewujudkan Indonesia yang seuutuhnya mengapa kita enggan untuk menjadikan moment saat ini menjadi moment untuk kita belajar untuk menata Indonesia untuk kembali gemilang di kancah dunia Internasional. Hanya orang berpendidikanlah yang mampu bermimpi untuk itu. Karena dengan pendidikannya dia mampu membuat berbagai terobosan pemecahan masalah yang nantinya dapat mencerdaskan anak bangsa dengan pendidikannya dan membuat mereka yang memenangkan olimpiade dari berbagai penelitian itu dapat mengambangkan pemikirannya dan temuannya untuk kepentingan Indonesia secara lebih global. Jadi pemuda masih ragu untuk memupuk simbol simbol kehidupan dan menjadikan mimpimu tentang Indonesia yang luarbiasa menjadi nyata lewat pendidikan? ( arma – unnes)