Tuesday, September 6, 2011

Berbicara tentang cinta.

Seutuhnya aku ingin sedikit menilai hari . ketika sang surya punya tempat tersendiri untuk melakukan penghambaannya atas Allah. Ketika malam tak pernah terlambat datang. Ketika awan itu berarah membentuk lantunan tasbih pada setiap pergerakannya. Hanya manusia yang terlalu singkat dan pendek berpikir tentang cinta.

Ya.. dianggapnya bahwa cinta adalah ilustrasi pendek antara dua anak manusia saja. Yang sesungguhnya cinta itu begitu luas. Sebentuk cinta seorang nelayan pada pekerjaannya tak akan membuat ia terjaga walau siangnya tetap harus ke pasar untuk menjajakan ikannya. ‘

Sebentuk cinta seorang bunda tak akan membuatnya bisa tertidur lelap saat anaknya tengah menderita kesakitan. Hingga air matanya selalu berurai saat sang ananda tengah mengaduh di ulu hatinya. Itu cinta.. dan itu lebih dari sebuah pernyataan..

Cinta juga yang di uraikan salah seorang senior ku pada dunia. Cintanya pada amanah yang diberikan padanya membuatnya tak terlelap tidur ketika anggotanya merangkai program kerja hingga acara yang henda di buat. Bukan hanya sebentuk tanggung jawab namun itulah cinta. Cinta pada hidupnya. Karena amanah yang besar memang membutuhkan cinta yang besar, begitu ujarnya sebari tersenyum memandang walpeper hapenya.

Cinta juga yang di ungkapkan bunda ketika mencium kedua pipiku setiap kali pulang kerumah . cinta yang membuat kami berdua menyusuri jalanan jogja dengan cerita dan cerita. Cinta yang membuat setiap apa yang di katanyannya adalah lantunan nada indah yang selalu ku rindukan ketika jauh. Cinta yang membuatku selalu tersenyum walau di tengah lelah amanah organisasi yang ada.

Cinta itu adalah ketika bapak mengusap kepalaku. Saat aku mencium tangan beliau dan kemudian di gumamkannya doa ketika sungkem di idul fitri itu.. cinta itu yang membuat beliau tak memperbolehkannku keluar malam. Cinta yang membuat beliau mengantar jemputku ketika ada buka bersama. Cinta itu yang membuat beliau menggendongku dulu ketika ingin melihat drum band saat karnafal. Hingga akhirnya aku yang dulu bermimpi akhirnya memegang blira dan ikut dalam drumband sekolah.. itulah cinta yang membuat ada sudut berbeda di mata beliau ketika meninggalkanku pertama kali di kos kossan dulu..

Cinta ..
Tak pernah berhenti ketika aku berbicara cinta.. mengapa mereka selalu membicarakan cinta adalah pacaran hingga berkali-kali putus dan kemudian berganti.. sedangkan aku sekalipun tak pernah menjalin semua itu. Hidupku.. tetap sama.. temanku banyak dan sahabatku.. aku tak pernah kekurangan teman.. dan aku tak pernah kehilangan waktu bersama keluarga..

Karena aku tahu.. Allah memberikan yang terbaik dengan cara yang baik.. semoga sebentuk cinta itu hanya untuk yang terakhir nanti.. semoga cinta yang itu hanya untuk suamiku kelak.. semoga tak ada yang lain.. semoga tak ku tinggalkan dunia dengan cerita masa lalu yang kan membenamkan ku pada ujung sesal. Semoga dapat uraikan sebentuk cinta itu pada.. pilihan Allah untukku..


Magelang 3 agustus 2011

No comments:

Post a Comment