Tuesday, September 20, 2011

‘menulislah.. menulislah..’

Ketika membacanya merasa aneh. Hmm.. memang bukan saya kalo tidak aneh. Namun berbeda dari soal ‘keanehan’ yang ada di diri saya. Paling tidak seperti itu wejangan dari kedua orang pengantin baru yang kerjaannya hanya menjadikan saya sebagai komentator gombal-menggombal mereka. *huu*

Dan mereka memang bagitu. Tersenyum dan tersenyum selepas merajut cinta dengan ‘halal’ jadinya yang memandang juga adem. Dalam artian aku dan keluarga tidak ada yang melarang ataupun mendengar bisik tetangga. Dan faktanya kini aku yang jadi bahan ‘korban’ selanjutnya untuk urusan di tanya-tanya . yang akan tegas ku jawab dengan senyuman dan minta doa saja. *masih mudaa saya*

Dan seperti itu juga wejangan dari orang orang luar biasa yang selalu menjadi teman berdiskusi saya setiap waktu. Sms kapanpun itu. Sekalipun saling menemani lewat sms dan akan selalu kangen dan memberikan doa dimanapun. Dan dialah yang tercinta. Yang memberikan segenap hidup ketika itu. Dia yang akan selalu menjadi damba saya. Kapanpun itu dan.. eh.. ngelantur.. jangan deg deg gan dulu.. beliau tercinta saya adalah Bapak dan Ibu.

Dan begitulah cara mereka mencintai saya. Dengan senyum atau larangannya. Namanya juga perempuan. Aneh bukan kalo saya di ijinkan kemana saja dan dengan siapa saja. Walau dulunya tak mengerti, sekarang saya bisa menangis dalam sujud bahwa sedari dulu saya tidak sebebas yang lainnya. Karena saya mengenal dunia yang saya syukuri kini. Hingga mengenal buku dan dunia yang membuat saya tak kesepian walau sendirian. Dunia dengan naungan cintaNya.

Dan kini aku menulis. Kata demi kata yang membuatku mengerti arti limbung diri yang membuatku semakin taku untuk beginilah dunia. Membuatku tau realita dunia lewat berita namun tak begitu saja mempercayainya. Karena kebenaran sejati hanya milikNya.

Dan terima kasih arma haturkan pada Akh. Lukmanul Hakim. Atas buku yang begitu mengispirasinya. “Mengapa Aku Mencintai KAMMI..” menjanjikan perenungan dalam setiap kata dan elegi dalam siluet untaian likunya. Menjawab sedikit pertanyaan saya. Paling tidak saat saya bertanya sesuatu para senior akan berkata ‘baca-baca saja dulu..’ hehe

Terima kasih pada seluruh pejuang pejuang kejujuran walau kadang tak jujur pada dunia. Tulisan kalian lewat Email maupun segala celetukan khas yang mengisyaratkan sesuatu yang tak terdeteksi adanya. Membuatku bingung. Namun kemudian tersenyum sendiri ketika meninggalkan senja dan menelisik makna istilah dan maksud kalian.

Dan akhirnya terima kasih pada ‘konferensi meja bundar’ di teras rumah. Antara bapak , ibu, bima yang gitaran dan arma sebagai objek sidang. Beberapa LPJ diterima. Sebagian lagi masih butuh refisi. Namun satu yang pasti. Arma tak akan bisa seperti yang dulu. Wesss ngeri. Karena cinta mereka belum mau dibagi, *belum saatnya membagi cinta* begitu kata ibu... (walau ada kecuali terselubung) hehe.. bercanda..

Malam menjelang bagaimana sekarang punya amanah baru di BEM FE , yang biasanya mengurusi acara mendadak menjadi galau karena di pindah tugas ke defisi yang lain. Kini menjadi Bendahara Umum di BEMKM Fakultas Ekonomi. Terima kasih. Terima kasih memisahkan saya dari si landak yang selalu judes dan bersikap tidak bersahabat. Kalo ingat wejangannya Mrs. M.. berarti saya sudah lulus ujian. Karena sudah berpisah dengannya. Alhamdulillah *sujud syukur* hehe..

Dan ternyata benar kata Anis Matta. Menjaga dan memelihara cinta itu sulit. Apalagi membaginya. Bukan berarti saya mendua. Namun 3 lembaga itu telah membuat saya jatuh hati. Dan setidaknya kini berusaha berkontribusi dengan segala dan sepenuh tanggung jawab dan cinta. Tanpa harus mengorbankan segalaNya. Walau di jamin. Harus ada yang tumbang nantinya.

Namun cinta tetaplah cinta yang membuatku takluk akan takdirNya. Yang membuat lantunan penghambaan mereka para mujahid tanpa ragu mati di jalanNya.
Cinta tetap cinta.. yang membuat mereka rela berjuang dan tak berhenti.
Cinta tetap cinta .. yang membuat bunda tersenyum walau sakit di dada..
Cinta tetap cinta.. yang membuat mereka yang berada di tengah malam itu menitihkan air mata..

Soundtrack : Jejak (Mars KORSAD) - Izzatul Islam..

This is inspiring WORLD... 

Semarang, 18 sebtember 2011

No comments:

Post a Comment