Boleh jadi aku tak begitu mengenalnya. dan boleh jadi aku bukan siapa-siapa di bandingkan kalian yang sudah lama mengenalnya. dan diapun lama untuk mengenal kalian, berjumpa dan bertegur sapa dengan sebuah doa yang tak tercantum dalam kata. namun teraba lewat lukisan terindah olehNya lewat sentuhan bahkan pelukan.
Boleh jadi kalian lebih mengenalnya. siapa sosok kecil yang senang menulis dan membaca itu. yang menemaniku ketika malam mengalunkan nada alam dan memilih untuk menepi di tengah hiruk pikuk kota dan lebih mengiklaskan diri menemui keheningan.
boleh jadi kalian lebih mengenalnya. ketika dia mulai merintih dan menikam hati setiap orang. dengan sosoknya yang rapuh namun tetap tegar terlihat di wajahnya. tak sekalipun ada keluhan berlebihan. hanya beberapa pil yang kerap kali di sebutnya sahabat itu membuatnya jenuh dan harus kembalui menelan kepahitan.
boleh jadi akalian lebih mengenalnya dariku.
namun aku juga mengenalnya. dan itu cukup membuatku tahu tentang ketegarannya.
selamat jalan sahabat kecil.
selamat menempuh hidup yang sesungguhnya.
semoga kelak kita pun di pertemukan.
karena ketentuanNya tak pernah salah.
semoga kau di dekapnya erat ..
dan
kini mampu tersenyum
dengan jilbab birumu nan cantik.
apa kau mengenalku juga oppie?
apakah kau menungguku?
Menjadi yang terbaik adalah sebuah kebanggaan, Namun menjadi bermanfaat adalah kebahagiaan yang hakiki.. (armaarmi)
Wednesday, May 1, 2013
Dan Benar,Ternyata aku Rindu..
Nampaknya aku memang
tak bisa melupakannya. Nyatanya sejauh apapun melangkah akan ada tahap dimana
aku akan bertemu lagi. Akan mengapdi lagi. Akan berperan lagi. Walau atau
dengan diketahui oleh mereka. Bagiku KAMMI sudah jadi bagian tak terpisahkan
dalam hidupku. Walaupun faktanya ada jarak yang sudah membentang.
Saat di ajak salah
seorang senior untuk bersamanya ada yang terlintas. Mungkinkan iya-ku ini
karena aku ada waktu luang atau karena aku memang ingin berangkat atau yang
lain? Namun ku telusuri benar dhuhur itu. Ku tanyakan pada hatiku. Jika salah
berniat, maka langkahkupun akan jadi kesia-siaan semata.
Hingga akhirnya
memutuskan untuk berangkat. Itu membuatku tahu bahwa keinginanku untuk berbagi
waktu dengan siswa yang esok akan mengerjakan Ujian Nasional itu cukup mengusik
inginku untuk bergabung dengan senior itu.
Dan akhirnya aku di
hadapkan kembali pada posisi dimana aku kembali memikirkan KAMMI lebih jauh.
lebih dari sekedar membalas comment di facebook maupun twitter para muslim
negarawan dari penjuru negeri. Namun kembali berpikir bagaimana KAMMI UNNES
kini?
Apakah sama rasanya
seperti periode lalu yang tak ku khatamkan dengan sempurna hingga akhir tetes
cerita terakhir? Dan senyumku mengembang. Ku doakan setulus mentari nan kian
meredup sore itu agar mereka yang tengah berjuang saat ini di berikan sejuta
ketabahan. Beribu semangat nan membara dan keutuhan istiqomah yang membawa pada
kebaikan dan pengapdian yang purnama . aamiin
Hingga malam itu tak
setetespun hujan turun seperti sore ini. seakan menghargai setiap niat baik
untuk memberikan sejumput senyuman untuk negeri. Walau lewat hal yang kecil
namun berarti untuk kami yang ada di jalan juang ini.
KAMMI ada dalam
hidupku. Mengisi relung yang dulunya hampa. Sejumput dan sejumput pemikiran di
rangkainya dengan keutuhan. Pengertian akan ISLAM dan KETUHANAN yang sempurna.
Dan itu berarti besar.
Mungkin tak lagi
disana bukan berarti tak mendoakan mereka yang kini tengah berjuang. Mungkin
tak bertegur sapa tak berarti aku melupakan diskusi tentang peradaban. Tak memulai sebuah terka
tak membuat aku terlupa untuk selalu tersenyum dan memberikan sedikit
pengertian pada mereka yang belum paham tentang KAMMI.
Mungkin cintaku tak
lagi membara api yang menghanguskan banyak kayu seperti dulu. Namun cintaku
pada KAMMI masih punya bekas yang begitu nyata. Mungkin tak teraba, tak juga
terbaca. Namun begitu meletup dalam jiwa dan biarkan mereka yang mampu mengertinya
hanya tersenyum dan membaca ini dengan bijak.
Mereka yang tak lagi
bersanding dengan KAMMI, tak bisa melupakan KAMMI.
Dan ku sadari kini,
aku merindukan KAMMI..
#edisi_rindu
Catatan Seruni
Bagi seorang
perempuan. Ia akan punya kesadaran, bahwa tidak setiap perempuan akan menikahi
orang yang dicintainya. Namun ia memiliki keyakinan dalam hati. bahwa ia akan mencintai orang yang menikahinya.
#seruni
Banyak diantara
pemikiranku membuatku mengerti. Saat ini aku tak membutuhkan cowok yang
mencintaiku. Yang kubutuhkan adalah seorang pria yang menikahiku. Itu yang ku
inginkan. #seruni
Apalah arti saudara
tanpa tanya dan menyapa dalam dos dalam setiap lail-nya #seruni
Hanya dia yang
menantiku di ujung jalan sebari membawa kitab dan membentuk seuntai senyuman,
tak lupa jilbab besar yang menutup tubuhnya # seruni
Bisa jadi mereka yang
membicarakanku adalah yang begitu
perhatian . aku berterima kasih atas itu. #seruni
Hidupku lebih indah
kok, kegelisahanmu tak beralasan. #seruni
Aku hanya ingin
mendengar hatiku, dan itu tak bisa aku lakukan ketika aku tak sendirian #seruni
Bukan ketampanan
namun ketaklukan dia pada perintahNya.
#seruni
Dunia tak
mengacuhkanmu hanya karena kau berbeda #seruni
Kiranya kita
mengiklaskan sesuatu kita akan mendapatkan ganti yang lenih baik #seruni
Kita bukan sahabar,
kita saudara seiman, you know?? #seruni
Sahabat itu nggak
Cuma ngomong yang manis-manis #seruni
Setiap orang punya
pilihan kok, dan aku punya seribu alasan kenapa memilihmu #seruni
Ini soal hati. Ini
soal pilihan #seruni
Berhenti, banyak
diantara kita jatuh bukan karena tak tau apa-apa , namun terlalu banyak tau
apa-apa #seruni
Tak karuan, bisakah
kau pergi sebentar, aku sungguh malu, walaupun dengan bayanganmu #seruni
Aku hanya mampu
merunduk dan kehilangan kata, aku yakin, kaupun tak membutuhkan kata untuk
mengeja rasa ini #seruni
Seandainya ada waktu
lagi, aku hanya ingin berkata da memluk ibu lebih erat,, sebari bercerita
apapun yang aku alami setiap detik #seruni
Menikmati Kehidupan
Ketika suatu hari
menyadari bahwa aku telah berada di sisi lain jalan ini. aku tak merasa
langkahku berbeda dari yang dahulu. Jika memang berjalan melambat maupun mulai
tak sepaham. Itu hanya masalah tentang keinginan dan kebutuhan seseorang yang
mulai berbeda dengan waktu yang dahulu itu rasanya lebih baik dari yang
lainnya.
Namun ketika
berpaling dan mengerti lebih jauh. aku bukan siapa siapa yang mudah saja
meninggalkan tatapan perhatian dari adik adik angkatan dan segala macam
anggapan mereka. Tak memperdulikan mereka yang menganggapku munafik dengan
langkahku tak membuatku kehilangan rasa sayang pada adik adikku yang senantiasa
disini dan menimba ilmu tentang kehidupan bersamaku.
Mereka yang setiap
minggu membawakanku senyuman kecil dan perhatian yang membuatku semakin
pengertian tenang hari ini dan seterusnya.
Hingga ku sadari
lebih lanjut ini bukan hanya kamu ada di jalan ini atau tidak.
Namun apa tujuanmu
yang sebenarnya dan apakah kamu berada di koridor yang tepat dengan pilihan hatimu.
Ketika kamu sudah di
ketetapan hati. Alam akan menghadirkan cerita baru yang akan membawamu pada
takdir yang kian indah karena kau bukan hanya sekedar hidup.
Namun menikmati
kehidupanmu.
Ku Rasa
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Ketika aku tak punya kata untuk sekedar
melukiskannya dalam terka. Dan yang ku ungkap hanya sekuntum ragu. Atas semua
dari yang ada. Yang ku tahu, aku semakin tertunduk. Hingga mengabaikan dunia di
sekitarku.
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Ketika aku memiliki malu. Raga kita jauh
namun begitu melihatmu di ujung jalan saja aku sudah tak mengerti. Apa arti
sebuah jarak. Debar yang makin menjadi yang akhirnya mengantarkanku untuk
berbalik. Dan mengalihkan pandanganku.
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Ketika aku tak mampu berkata ketika sosok
itu ada di depan pintu rumahku. Mengubah pintu menjadi gerbang maha dasyat yang
mengantarkan pesan langit. Yang tak mampu ku ucapkan. Dan yang terucap hanya
jawaban atas salam yang kau sampaikan.
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Ketika ibu mendekatiku. Membisikan satu
berita yang ku nanti. Berita yang telah tertulis bahkan sebelum nyawa ada di
ragaku. Berita yang ku ingini bahkan sebelum aku lahir ke dunia.
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Saat lantunan ungkapan cinta itu begitu
terdengar merdu. Suaramu seperti memanggil semesta. Seakan mengikrarkan seutas
janji pada langit dan seisinya. Di situ hakku menjadi hakmu. Di situ
kewajibanku menjadi dirimu..
Ku
rasa ini yang namanya jatuh cinta. Ketika aku tak lagi sendiri bersandar.
Ketika sapa bukan lagi sebuah akal dan logika. Ketika solat malamku tak lagi
sendiri.ketika haram menjadi ibadah. Ketika untaikan rayuan menjadi doa. Ketika
cinta menjadi purnama. Ketika mencinta adalah wujud penghambaan dalam halal
atasnya.
Ku
rasa ini
Ini
namanya..
Jauh
cinta..
Atas
keputusan..
Bukan
sekedar menerima..
Karena..
Aku
telah mencintamu.,
Bahkan
sebelum aku di lahirkan..
Saat
pertama kali ruhku berikrar islam..
Aku
sudah..
Mencintaimu..
Subscribe to:
Posts (Atom)