Thursday, June 30, 2011

Islam Terlalu Indah Untuk Tidak Diperjuangkan


oleh Arma Setyo Nugrahani- fakultas Ekonomi

Dalam setiap training maupun pelatihan Islam yang ditekankan adalah dakwah, dakwah dan dakwah. Dalam perenungan dan akhirnya aku menemukan arti dakwah dalam arti tersendiri. Dakwah adalah seni atau keindahan dan pengertian tentang bagaimana memberikan pengertian tentang agama Allah yang indah dan menjanjikan kepastian tentang hidup bahagia bukan hanya di dunia namun juga di akhirat dan hal itu hanya dilakukan karena Allah, bukan karena profesi, bukan karena oeganisasi, atau bukan karena makhlukNya.. hanya karena Allah. Dan hal itu dilakukan dengan santun,cantik dan dengan hati, bukan hanya sekedar mengajak raganya namun juga hati dan pemahaman yang benar tentang Din Allah.
Dalam rangka menyusuri dan memperdalam ilmu , pengertian dan pemahaman tentang dakwah. Akhirnya kami 66 mahasiswa Universitas Negeri Semarang memutuskan untuk ikut dalam Training Kader Dakwah (TEKAD) 2. Training ini dilaksanakan di PGSD NGALIYAN yang di adakan oleh Unit Kegiatan Kemahasiswaan Mahasiswa (UKKI) UNNES 2011.
Training yang bertitle “Militansi Tanpa Batas Untuk Satu Kata TOTALITAS” ini menghadirkan pembicara luar biasa yang memberikan materi yang membuka wawasan peserta dengan berbagai pengetahuan dan pengertian tentang Islam. Training ini dimulai dengan pembukaan yang yang di bawakan oleh Doni Kusuma A sebagai MC dan kemudian di lanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia dan pendamping UKKI . Acara dilanjutkan dengan keberangkatan peserta menuju PGSD NGALIYAN.
Materi pertama , ma’rifatul harokiyah. Materi ini mengundang pemateri seorang ketua rohis pertama di Kimia yaitu Effendi Nugroho . beliau menerangkan bahwa Ma’rifatul Harokiyah adalah mengenal atau pengertian tentang pergerakan islam. Pergerakan pada masa Nabi Muhammad SAW, memiliki 2 masa yaitu masa Mekah dan Madinah. Pada fase Mekah, pergerakan diadakan dengan cara sembunyi-sembunyi karena mekah pada saat itu masih di kuasai oleh kaum Quraiys. Berbeda dengan fase Madinah, Rosulullah telah melakukan dakwah secara lebih terang-terangan .dimulai dengan membuat masjid, pasar sebagai pusat perekonomian di madinah.
Hal itu memberikan kesan tersendiri ketika kita mengadakan sebuah pergerakan di dalam jalan dakwah ini bahwa dakwah memiliki proses dalam perjalannannya. Tidak bisa suatu umat langsung berubah begitu saja. Namun segala tahapan dan proses itu akan membentuk masyarakat yang lebih siap dan kuat bterhadap terjangan budaya dan keburukan barat.
sebuah catatan menarik adalah pernyataan Abu Tamimah bahwa ia tidak tahu apa yang iya syukuri hari ini :
• Saya mempunyai dosa yang banyak namun di tutupi oleh Allah,sehingga tak seorangpun mencela saya karena dosa itu
• Kecintaan Allah masuk pada hati hambaNya untuk mencintaiku padahal amalku tidak sampai pada tingkat layak untuk mendapatkan cinta itu.
Pergerakan dalam islam memiliki tahapan dan fase yang terstuktur rapi. Bagaimana Islam menerangkan bahwa selayaknya dakwah dimulai dari hal yang terkecil , dari hal yang sederhana , dari diri sendiri, kemudian keluarga, kemudian masyarakat yang islami, hingga akhirnya negara yang menyelenggarakan Islam secara kaffah. Rosulullah saja memperbaiki akhlak pada masanya hingga 13 tahun, bagaimana kita bisa selalh ketika tidak bisa menjadikan harapan kita tentang mahasiswa dan kampus madani sesuai target? Rosulullah saja pantang menyerah akan dakwah yang di junjungnya.
Urgensi dari dakwah adalah bagaimana kita bisa menarik umat dan menegakkan Islam secara kaffah, dan keadaan tidak akan terselenggara bila tidak ada ketegaran dan kesungguhan pada pendakwah dan keridhoan Allah.
Materi kedua adalah Qadayasi Dakwah. Pada materi permasalahan yang ada di jalan dakwah. Bahwa dalam perjalanan dakwah yang penuh onak dan duri membutuhkan pejuang dakwah yang memiliki militansi dan totalitas pada satu kata ‘LILLAH’. Di jelaskan bahwa masalah paling mendasar saat ini adalah tidak adanya pengertian dan kebanggaan pada agama Allah ini.
Bahwa sebagai umat dari agama yang sempurna ini kita kehilangan keinginan untuk mengerti dan memahami tentang Islam yang sesungguhnya. Berbagai masalah yang di awali dari degradari akhlak yang ada di masyarakat dan juga turunnya kesadaran tentang amal jama’i dan juga persaudaraan. Ada sebuah urgensi dakwah dalam hal ini adalah :
• Bahwa kewajiban dari nabi hingga orang-orang saat ini adalah berjuang untuk Islam (Al- Ashr , Al-Maidah , Al-Baqarah 199)
• Wajib dari segi hukum (Asy-Syura . Al-Maidah 44)
• Wajib untuk individu maupun kelompok (Al-Muddasir , Muhammad 38)
Materi ketiga adalah Marhalah Dakwah.Ust Setiawan sebagai pembicara dari materi ini menerangkan tentang konsep dari tahapan dan fase-fase dakwah yang ada di kenyataan yang harus kita terapkan. Bahwa dakwakwah adalah mengajak manusia menuju kejalan Allah dengan menggunakan bahasa yang baik dan memberikan segala pengertian dengan bijak dan pengertian yang mengerti bukan memaksa.
Bahwa sebagai pejuang dalam jalan dakwah ini kita adalah da’i yang mengajak dalam kebaikan dan menuju sebuah kesempurnaan dalam Islam Allah bukan merupan hakim yang menghakimi. Kita adalah da’i yang mengajak dari gelap gulita jahiliah ke terang benderang kejayaan Islam.
Ada tahapan yang harus di mengerti disini dalam dakwah yang kita lakukan. Target dakwah tidak akan langsung bergabung dengan barisan ini, karena segala hal membutuhkan proses. Dan proses itu adalah : mengajak seseorang untuk berniat dengan benar. Bahwa nikmat dunia hanya setetes dari lautan keridhoan Allah yang menjanjikan kebahagiaan. Mengubah paradikma tentang pengetahuan mereka tentang Islam, kemudian setelah tahu mereka akan berpikir tentang dakwah dan Islam.
Pada fase berpikir inilah kita akan mengajak mereka untuk bergerak dalam dakwah . pergerakan inilah yang akan memberikan hasil yang bermanfaat bukan hanya untuk kader namun juga untuk umat. Aktivitas dakwah ini merupakan suatu tugas besar dan amanah yang luar biasa berat. Hal ini membutuhkan cinta yang besar. Cinta yang hanya di persembahkan untuk keridhoan Allah. Haruslah dibingkai dengan aktivitas tarbiah yang tak berhenti dan terus menerus melakukan kegiatan yang akan melanjutkan kesemangatan kita di jalan dakwah ini.

Materi keempat adalah Manajemen Konflik. Konflik adalah pertentangan antara banyak hal misalnya kepentingan , nilai , tindakan atau pemikiran. Konflik adalah bagaian yang tak terpisahkan dari sebuah organisasi. Konflik bisa menjadi sebuah ujian yang bisa membuat kemajuan untuk organisasi maupun perjuangan dalam dakwah. Karena konflik bisa menjadi sebuah pintu dimana kita sebuah kebenaran tentang suatu masalah dan lebih jauh tentang kesungguhan seseorang.
Dengan adanya konflik maka bisa dilihat bagaimana kita menjadi manusia Allah yang tegar dan kuat dengan segala cobaan. Segala keadaan bisa menjadi baik maupun buruk itu tergantung dari bagaimana kita menilai dan menganggapnya. Tinggal bagaimana kita mengaplikasikan bahasan atau pelajaran kita dapatkan dari suatu konflik.
Materi ke lima adalah Kepemimpinan Islam. Pemateri kali ini adalah Joko Winarso menerangkan secara mendetail tentang konsep kepemimpinan islam. Di Al Quran dan sunnah telah dijelaskan tentang Kepemimpinan dalam islam. Bahwa untuk seorang pemimpin dalam koridor barisan Islam. Kepeninpinan bukanlah tujuan namun sebuah medan atau sarana untuk membangun umat yang memang beroorientasi pada Ibadah pada Allah. Bagaimana seorang pemimpin Islam adalah mampu bertindak dan mengedepankan kepentiingan bersama dan mengambil keputusan dengan musyawarah tanpa meninggalkan ketegasannya dalam memimpin.
Ada beberapa konsep kepemimpinan Islam yaitu :
• Kapasitas seorang leader untuk menterjemahkan visi dan misi menjadi kenyataan (62:2)
• Kemampuan seseorang meberikan inspirasi menjadi kenyataan (48:29)
• Wewenang untuk memutuskan
• Kemampuan untuk melaksanakan dan memiliki wibawa untuk bertindak (33 : 45-47)
Seorang pemimpin harus mampu menyeinbangkan emosi, sosial,spiritual,intelektua,dan belajar tentang ilmu dan kehidupan.
Dan yang terakhir adalah Muhasabah. Pada sesi ini peserta di ajak untuk melakukan analisis diri pada kejadian yang telah dan sedang terjadi dan juga menetapkan diri untuk sebuah rencana kehidupan kedepan. Allah menjadi tambatan hati dimana kita berpasrah pada segala ketentuannya yang akan terjadi. Namun lebih dari itu kita sebagai hambaNya di harapkan dapat selalu melakukan pembaharuan diri dan niat yang menjadi sebuah perenungan dalam diri.
Keberhasilan suatu training atau pelatihan tidak di ukur dari jumlah peserta namun bagaimana acara itu dapat berlangsung . namun lebih dari itu bagaimana berkontribusi dan memiliki manfaat bagai tempatnya berada merupakan sebuah tujuan yang sesungguhnya. Seperti itu juga Training kader dakwah ini. Bukan karena acara ini sudah selesai maka selesailah materi yang ada, namun lebih jauh ini adalah sebuah pemantik dari keingintahuan dan terus belajar dari universitas kehidupan nyata yang jauh dari kata mudah.
Kader dakwah yang di perlukan saat ini adalah kader yang kuat secara niat, iman dan intelektual. Karena nya haruslah kita turut sebagai barisan tentara Allah yang siap membela agama Allah hingga ke ujiung dunia. Namun kini dimulai dari langkah kesil, langkah awal perbaikan akhlah sendiri dan likungan kemudian melanjutkan eatafet kepemimpinan dalam medan dakwah yang semakin sulit ini. Hanya dengan ridho Allah-lah kita akan melewatinya.

menjadi diriku... :)


Assalamu'alaikum...

rasanya lama sudah berkecimpung dalam bidang organisasi dan kegiatan yang lain. dari muai bangun tidur sampai akhirnya tepar di kamar kos, menyelipkan segala macam kehidupan ini dengan untaian doa dan langkah ikhtiar yang membuatku terus menerus berharap dan tak pernah berhenti untuk bermimpi..

namun hampir 2 hari ini aku jadi mahasiswa biasa..
berbeda dari aktivitas pagi yang biasanya sudah take off dari kos hampir jam 6 ehh.. pukul 6 (nanti di protes anah FBS lgii) karena syuro dan segala macam kegiatan mahasiswa.. yang lebih sering sih tugas dan diskusi tentang.... dosen baru.. hahaha.. dak tentang mata kuliah yang faktanya hampir membuat kami pingsan kalo berpikir nanti di akhir ada korespondensi.. hmmm... gimana kalo pingsannya dari sekarang aja??boleh??

nice untuk berjalan sendirian di kampus dengan buku dan kemudian menempati sudut dimana aku hanya bertemankan angin dan kemudian menulis seperti ini. ditemani gemericik air dan suara gesekan dedaunan yang mengalunkan suara alam nan menyenangkan di dengar.

kadang memang perlu waktu seperti ini, selain saat Qiyamul Lail rohani kita juga perlu sendirian untuk berdiskusi dengan otak tentang apa yang sudah di lakukan kemarin dan kini telah dilakukan sampai perencanaan di waktu yang akan datang..sungguh.. hidup ini terlalu indah untuk sekedar di koordinir orang yang faktanya tak pernah tahu apa yang sebenarnya kita inginkan..

tentang aku... aku tak ingin terlalu terlambat untuk bersyukur pada semua yang Allah berikan. keluarga kecil yang ada di istana kecilku di magelang.. sampai lingkaran kecilku di semarang.. semuanya punya tempat di hatiku.. syukur itu tak akan putus hingga apa yang aku syukuri terhenti, nafas ini..

ada salah seorang senior selalu mengingatkanku pada kematian.. baik sih.. cuma.. aku tak mau tergantung pada ketakutan.. penghambaan ku pada Allah adalah bentuk kecintaanku padaNya yang tak bertepi.. semoga ketakutanku dan pengharapanku padaNya tak melebihi cintaku.. :D

dan faktanya..
aku tetap arma yang sama.. yang setiap kali harus minum teh anget.. yang taka akan pernah lepas dari nyanyian Ebiet yang menjadi lagu nasionalnya arma dan ibu.. nice to remember kemaren dapetin kaset Ebiet yang arma hadiahin ke ibu.. :)

hmm.. jadi menjadi mahasiswa biasa tak sepenuhnya menyenangkan, karena hal yang paling menyenangkan adalah bermanfaat bagi oranglain..
walau itu sekedar mendengarkan mbak kos ngobrolin acaranya hari ini, walaupun harus belajar mendengarkan.. dan kemudian mengurai cerita nya lewat tulisan dan mengambil makna dari setiap peristiwa..

armaaaaa... ayo semangat.. ramadhan hampir tiba.. sungguh.. suhunya sudah hampir sama.. walau belum sepenuhnyaa... rinduuuu bulan itu... :)
ramadhan ke dua di semarang... yang nampaknya akan lebih dari menyenangkan.. ada panitia PPA, ada lingkadan kecilku.. dan ada banyak target di hari hari kedepan.. :)

menunggu hadiah Allah paling indah dalam hidupku..
yang akan membuatku terus tersenyum..

i hope better life.. :)
amin..
Allah , always be our side..



love you coz ALLAH..
wassalam... :)

Tuesday, June 28, 2011

Tentang ...






“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah.Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”
At-Taubah 41


Ayat ini tak lagi asing untukku. Entah berapa kali bingkisan Allah dari suatu kebetulan terbingkai dalam kejadian luar biasa di hidupku..
Menjadikan hal yang sungguh merupakan hadiah Allah dalam menunjukkan jalan mana yang layak di lalui.

Masih teringat jelas bahwa ayat ini juga yang menyadarkan dan memberikanku keyakinan seutuhnya tentang perjalananku menyusuri tanggal 19 hingga 21 oktober 2010 di tanah Jakarta ketika Aksi DI Istana Merdeka bersama BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) menjadi hal yang berbeda dan memiliki pengaruh besar terhadap paradigmaku sebagai seseorang yang pada istirahnya baru mengenal dunia kemahasiswaan dan kampus.

Ketika itu mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI , membuat 6 Tuntutan Rakyat :
 Menuntut SBY untuk mempertahankan ketahanan pangan dengan SD yang ada di Indonesia bukan mengimpor beras
 Mendesak pemerintah mengadakan pembangunan ekonomi secara merata
 Mendesak prnyelesaian permasalahan hukum (boikot Century) dan kriminalisasi pemimpin KPK
 Transparansi dalam pengelolaan energi dalam negeri
 Mewujudkan pendidikan yang merata dan terjangkau tanpa terkecuali
 Menuntut jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia

Sebuah gerakan yang mengesankan , ketika anak semester baru ikut dalam sebuah aksi hingga ke Jakarta dengan pemahaman yang mungkin belum sepenuhnya tertata. Namun hal itulah yang menyebabkan perbedaan besar dalam diri kami yang ikut disana. Awal dari diskusi meja bundar saat tak ada kuliah. Serta SKB yang mulai mengarah pada motif perjuangan yang bukan hanya mengemas suatu materi tentang skill tapi juga tentang suatu arah gerak dan bergerak sesegera mungkin.

Semua masih tersimpan rapi, dari file hingga karcis keberangkatan. Subhanallah. Ketika merindukan masa-masa menggelora dan emosi masih bergejolak itu rasanya kurang pantas ketika sekarang hanya sekedar beban dan amanah kok mengeluh dan malas untuk berkontribusi.

Ada sebuah kata dari seorang senior yang sempat berdiskusi saat itu bahwa “tidak ada perubahan di sebuah negeri jika negeri itu sulit ditemukan para pemuda idealis, karena pemuda adalah pematik, perencana, agen dan pembangun setelah perubahan itu sendiri”. Mungkin kalo diskusi itu terlampir saat ini antara aku dan senior itu, beliau akan menambahkan sesuatu yang penting disini yaitu pemuda islam yang tangguh dan konsisten di jalan dakwah yang melangkah dengan dasar Al-Quran dan Sunnah serta tak gentar dengan ujian dan derita dunia.

Hingga saat ini pergerakan mahasiswa masih menjadi hal yang menarik untukku. Saat terjun di kehidupan nyata rasanya banyak ketimpangan yang terjadi mulai dari lembaga kemahasiswaan yang sekedar semu. Lembaga kemahasiswaan yang seharusnya mengadvokasi dan memberikan kontribusi nyata untuk mahasiswa kini mungkin telah beralih fungsi menjadi EO (Even Organiser) yang hanya di gunahan birokrat untuk meramaikan fakultas atau universitas dengan acara.

Hingga lalai terhadap SPL yang melambung hingga kini turun drastis namun SPP naik drastis. Lupa akan beasiswa yang tidak tepat sasaran karena tak ingin kehilangan sumber dana. Sungguh miris dan ironi ya.

Semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama, namun yang membedakan adalah bagaimana memanfaatkan kesempatan yang ada dan menjadikannya efektif untuk di berdayakan.

Dan SKB (Sekolah Kader Bangsa ) adalah keputusan yang tepat untuk ketika awal masuk perkuliahan selain magang di BEM FE. Agenda bertaraf universitas sudah ku lewati dalam waktu belum ada semester satu. Dari mulai menjadi pemdamping Pak Andi malarangeng dan ngobrol langsung bersama beliau, Pendamping Bu Rita, KONI, dan Pak Rektor. Menjadi panitia pelantikan Lembaga kemahasiswaan dan LK se Unnes. Menjadi panitia Raker . menjadi sekertaris pemilu online pertama di Unnes hingga menggapai puncak ungaran bersama teman” SKB . mengesankan ketika semua itu di bingkai dengan kenangan dan gelora kesemangatan yang tak akan padam.

Namun tanpa meninggalkan kontribusi di BEM FE. Acara Problem Solving se Jawa-Bali pun terselesaikan dengan maksimal dimana saya sebagai sekretarisnya. Menjadi panitia pelantikan. Hingga LPJ BEM FE. Dan agenda luar biasa lain seperti PKMM-TD yang sangat mengesankan dengan keadaan hampir membeku di nglimut, kendal.
Menyenangkan bisa kembali merefresh otak yang terkadang menemui titik jenuh dalam kehidupan. Posisi itu adalah hal yang normal ketika seseorang membutuhkan sesuatu yang bisa memberikannya motivasi kembali. Dan ibu adalah tempat yang paling tak tergantikan. Karena setiap saat selalu ada ditengah kesibukan kami. Selalu ada waktu untuk sekedar sms hingga telepon.

Ada hal yang tak tergantikan ketika kita menjalani hari dengan ketulusan hati dan mengharap keridhoannya, hingga akhirnya aku mendapat bingkisan kecil dan kemantapan hati untuk membingkai diri dengan aura positif dari An Nur 31 dan mempertemukanku dengan lingkaran kecilku yang memberikan kesan tersendiri disetiap pertemuan mingguan bahkan setiap harinya bersama.

Hingga ayat At Taubah menemaniku lagi di Dauroh Marhalah (DM ) 1 KAMMI dan Training Kader Dakwah (TEKAD) 2. Dan kemudian bagaimana ayat itu menjadi sebuah kebetulan yang mengesankan ketika sehari sebelum keberangkatan ku ke Jakarta , Ku temukan ayat itu di sujudku. Kebetulah dan bingkisan yang indah ketika ku lampirkan ketenangan dan pemberian ijin dari orang tua walau pada hari kepulanganku ibu dan bapak ke semarang .  . sebuah pemandangan yang membuatku meneteskan air mata haru tersendiri ketika anak yang 2 bulan tidak pulang karena ada acara sekolah SKB tiba-tiba meminta ijin ikut Aksi.

Dan perjalanan ini bukan menjadi akhir namu awal. Dimana pemahaman dan kontribusiku bukan lagi menjadi keinginan namun tindakan kongkret untuk perubahan . apalah arti mimpi kalau tak tinggi,apa arti mimpi bila tak ada gerakan. Buang sekat kegalauan dan takut. Bergerak dan melangkahlah. Mengerti, paham maka sebarkanlah. Menjadi penting itu baik. Namun menjadi baik itu lebih penting kan?

Hidup ini adalah bingkisan Allah yang indah dan membawa kebaikan dan makna. Tak ada hal yang buruk ketika kita memaknai cobaan adalah suatu ujian kenaikan yang akan membuat kita semakin kuat dan menjadi tangguh dalam lini hidup kedepan. Tak ada yang sia sia ketika kita mau berusaha walau sulit dan peluh yang tak henti terkuras. Allah menjanjikan kepastian surga. Apalagi yang kita risaukan?

Ini Hidupmu, Keputusan adalah masa depanmu...

“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil...”
Cukuplah Allah untukku, dan Ia sebaik-baiknya pelindung.. 

menyusuri masa



menulis telah menjadi nafas yang tak bisa di lepaskan dari hidupku. Mungkin karena ibu buka menulis, kalo bapak? Bapak adalah orang paling bijak diantara aku dan Bima (adikku) serta ibu saat kami berebut ingin menonton tivi. Beliau mematikan televisi dan akhirnya.. ibu mengerjakan tugas sebagai seorang guru yaitu menilai ulangan muridnya, bima yang kemudian masuk ke kamar dan bermain dengan keyboardnya. Dan aku kembali ke ruang tamu membaca buku . suasana rumah jadi tenang dan waktu terbingkai dengan keefektifan, hingga tiba saat yang paling menyenangkan.
Ada moment selepas semua aktivitas berakhir. Tugasku bertambah satu untuk membuatkan teh hangat dan kami ber-empat berkumpul di teras rumah.
Menyenangkan bisa membingkai hari dengan segala aktivitas namun mengakhirinya dengan saling bercerita satu sama lain dan mengevaluasinya adalah hal yang sungguh istimewa.
Ibu yang memiliki sejuta pengalaman dan bapak dengan ceritanya tentang kehidupannya yang tak kenal putus asa hingga bima yang mulai mengembangkan sayap keinginan untuk melesat meraih cita yang di bingkainya dalam tujuan diri yang memang seumur dengan dirinya.
Disana aku belajar mendenger. Belajar berbicara, belajar mengerti, belajar memahami, dan belajar artinya komunikasi

Rumah adalah tempat terindah, ternyaman dan tak ada duanya untukku. Rumah adalah sudut dunia tempatku kembali dan menata hatiku lagi. Saat aku kehilangan arah dan mendekati keletihan diri. Rumah dan ibu adalah tempat mendapatkan pelukan kasih yang tak mungkin bisa tergantikan.

LANGIT


Apa kabarmu hari ini?
Semoga tebakanku benar ..
kau tetap setia cerah ceria menemaniku
dalam langkah dan keindahan hari.
Langit..
begitu indah sandingmu dalam jagatNya
kau miliki luas dan keindahan tersendiri dalam masa
birumu yang membahana
dan awan yang menyandingmu
dalam putihnya yang mempesona
langit..
pernahkah ada yang bicara
bahwa kau di kagumi insan?
Bahwa indahmu di syukuri dunia
Saat hujanmu menjadi syukur pada pengelana
Langit
Pernahkah kau sedikit saja mencoba
Mengingat aku yang berada di tepi peradaban
Mencoba mengagumimu dalam sudutku sendiri
Dalam senjangku yang berbatas jauh darimu
Langit
Pernahkan sejenak kau akui
kuasaNya yang mempertemukanmu denganku
menghadiahkan sepotong episode hidup
yang ku syukuri
yang menjadi kanku
kini merasa bahagia dalam diri
merubah arah langkah
di hidupku
langit
pertanyaanku
mungkin tak akan terjawab lagi
kau jauh
jauh sekali
tinggi dan aku semakin ternggelam
dalam hutan bias ketenaranmu
langit
lau tetep ciptaan Allah paling indah..
biruNya..
luasNya..
awanNya..
terbingkai indah..
simfony alam yang menjadikanku
makhluk yang bersyukur
pernah menjadikanmu tauladanku..
hingga kini harus melepas
dan menjualmu
dengan balasan Allah
segalanya untukku...

Monday, June 27, 2011

Resume Buku Judul buku : Beginilah Jalan Dakwah Mengajari Kami Pengarang : M. Lili Nur Aulia Penerbit : Pustaka Da’watuna Cetakan III, Januari 20

“Barang siapa yang tidak benar permulaan kehendaknya, niscaya tidak akan selamat pada kesudahan akhirnya”

Buku ini merupakan buku yang menjelaskan secara singkat tentangajaran maupun sebuah pemahaman tentang jamaah dakwah. Dalam buku ini menerangkan tentang sikap, prinsip,alasan,dan komitmen jamaah tarbiah. Banyak hal yang di ungkap oleh buku ini termasuk dapat menajamkan pandangan dan meluruskan hal-hal yang selama ini dianggap memiliki penilaian berbeda dengan yang sesungguhnya.

Hal pertama yang di jelaskan di buku ini adalah pentingnya niat. Bukan hanya tentang lahiriah namun juga batiniah. Niat inilah yang nantinya akan mengantarkan kita pada pintu gerbang diterimanya atau tidaknya amalan yang kita lakukan. Dengan kata lain niat adalah perencanaan awal kemana amalan kita akan diarahkan, maka salah merencanakan kita menyiapkan kegagalan.

Dalam bab pertama kita akan di suguhi dengan betapa urgent nya kewajiban atas dakwah yang kita miliki. Di ungkapkan salah satunya pada QS. Al-A’raf 164-165 bahwa Dakwah menjadi penghalang turunnya adzab Allah. Diterangkan pula bahwa persaudaraan atau ukhwah yang terjalin dalamjalan dakwah ini bukan hanya persaudaraan di dunia namun juga menjadi saudara di akhirat kelak. Dalam QS. AL-Anfal 73 menerangkan bahwa jika kami tidak saling bantu dan mendukung, sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir, pasti fitnah dan kerusakan akan merajalela. Tandzim atau organisasi dakwah adalah mutlak dan merupakan kebutuhan mendesak.

kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan sangat mudah dikalahkan dengan kebatilan yang terorganisir dengan baik.

Organisasi dalam jalan dakwah ini butuh pemimpin yang bertanggungjawab, pasukan dan anggota yang taat, peraturan yang mengikat, batas-batas tanggungjawab dan kewajiban, tujuan dan sarana untuk merelealisasikan tujuan tersebut.

Seorang pemimpin dibutuhkan karena pandangannya yang beragam untuk menentukan arah perjalanan dan kemaslahatan perjalanan. Tidak ada keteraturan tanpa kesatuan pengaturan. Tidak ada kerusakan kecuali karena banyaknya pengaturan. Apabila syuro telah berlangsung dan keputusan telah diambil, apapun keputusannya itulah yang akan kami laksanakan. Kami yakin keputusan syuro tidak pernah salah. Demikianlah, perjalanan ini memerlukan pemimpin. Dan hasil syuro yang telah diputuskan oleh pemimpin, mengikat kami untuk saling dukung dan kami laksanakan. Selain itu pentingnya memiliki Jiwa toleran adalah salah satu perjalanan berharga yang kami petik dari jalan dakwah. Adapun harus mengambil perbekalan yang mencukupi hingga perjalanan ini usai. Dan sebaik-baik perbekalan adalah taqwa. Perbekalan inilah yang bisa membantu kami untuk tetap mampu bertahan dan melangkahkan kaki melewati rintangan apapun.

Dalam bab kedua buku ini menjelaskan secara utuh tentang ketika kami membangun kebersamaan.Tak semua batu bata diletakkan pada posisi tinggi, dan tidak juga harus semuanya ada dibawah. Bahkan terkadang si tukang batu memotong batu bata tertentu jika dibutuhkan untuk menutup posisi batu bata yang masih kosong guna melengkapi bangunannya.Jalan dakwah ini mengajarkan kami untuk lebih memberi perhatian dan pertolongan kepada orang lain , bukan sebaliknya.

QS. Muhammad 9, selalu memotivasi kami: “Jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan pijakan kaki kalian.”

Pada bab kini kita akan mengetahui tentang pemahaman jalan dakwah ini bendiri karena bentuk kecintaan pada umat bukan karena tokoh maupun indivodu, untuk mengantisipasi kekecewaan pada saat mereka membuat kesalahan. Dijelaskan pula tentang Kepatuhan dan ketaatan kepada pemimpin selama pemimpin tersebut tidak memerintahkan kepada perbuatan dosa akan menimbulkan ketenangan dan keyakinan bahwa sebuah amanah dahwah dapat berjalan dengan baik. Dengan tsiqoh inilah kami akan mampu mensinergikan seluruh potensi masing2 personil dakwah.

Penempatan posisi dalam dakwah merupakan hal yang harus di tetapkan dan di syuro (musyawarahkan) bersama-sama.“Jabatan itu amanah. Dan pada hari kiamat ia akan menyebabkan kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang dapat menunaikan hak-nya dan menunaikan kewajibannya.” (HR. Muslim). Apapun posisi kami, kami harus menjalankannya dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Pada intinya buku ini merupakan sebuah goresan penilaian dan pelurusan sebuah opini tentang perjalanan dakwah kita sebagai seorang kader dalam agama. Mungkin dari itu kita akan memahami kesyukuran dan ketundukan kepada Allah swt atas karunia-Nya kita berada dalam kebersamaan dalam jalan ini. Berbahagialah dan berbanggalah karena Allah telah memilih kita berada dijalan ini. Allah telah mengistimewakan kita menerima nikmat berjama'ah dan ini adalah karunia terbaik yang kita terima setelah karunia keimanan kepada Allah swt. Karunia yang tidak kita dapat karena nasab, status, harta maupun ilmu. Tapi ia semata-mata karunia Allah swt Yang Maha Rahmah, Yang menuntun langkah kita hingga sampai disini, dijalan dakwah yang terjal dan penuh onak ini.

Wahai tentara Allah..
Bertahanlah.. Jangan menangis..
Walau jasadmu terluka..
Tetap bertahan..
Terus pancarkan cahaya Islam..
Dengan darah syuhada
Sebagai pembakar..

Resume Buku Judul buku : Komitmen Da'i Sejati Pengarang : Muhammad Abduh Penerbit : Terbitan Al-I'tishom Cahaya Umat

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."
(QS. At Taubah: 41)

Assalamu’alaikum..
Dakwah merupakan jalan hidup yang membuat kita mulia dan menjadikan kita adalah salah seorang dari tentara Allah yang berjuang di jalanNya. Maka perlulah kit a berbangga dan tegar dalam jalan terjal ini. Dan aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para da’i dan da’iyah itu merupakan bentuk sebuah kesadaran tentang peran mereka dan kita. mungkin kita memiliki aktifitas yang luar biasa. Tak hanya kegiatan yang diperuntukkan kepentingan pribadi namun kegiatan sosial bahkan dakwah mengisi hari-hari kita. begitulah waktu demi waktu, hari demi hari dilewati dengan aktifitas yang telah menyita waktu, pikiran, tenaga hingga materi.
Demikian adalah isi dari buku “Komirmen Da’i Sejati” yang merupakan sebuah bentuk susunan kata renungan :
• Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka tidak akan banyak da’i yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.
• Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat, akan jarang terjadi.
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka sikap toleran akan semarak, rasa saling mencintai akan merbak, hubungan persaudaraan semakin kuat, dan barisan para da’i akan menjadi bangunan yang berdiri kokoh dan saling menopang.
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan di barisan depan atau belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika ia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.
• Jika komitmennya benar-benar tulus…, maka hati seorang da’i akan tetap lapang untuk memaafkan setiap kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa tempat sekecil apa pun untuk permusuhan dan dendam.
• Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka sikap toleran dan saling memaafkan akan terus berkembang sehingga tidak ada momentum yang bisa menyulut kebencian, menaruh dendam, dan amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah “Saya sadar bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin Anda akan selalu memaafkan saya.”
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka tidak mungkin akan terjadi kecerobohan dalam menunaikan kewajiban dan tugas dakwah. Namun yang terjadi adalah fenomena berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka semua ornag akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap da’i, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena dia akan selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran. Atau, menjadi murabbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta istrinya di rumah. Da’i yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.
• Jika komitmennya benar-benar tulus…, maka setiap da’i akan segera menunaikan kewajiban keuangannya untuk dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikit pun. Semboyannya adalah “Apa yang ada padamu akan habis dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal.”
• Jika komitmennya benar-benar tulus…, maka setiap da’i akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang. Di dalam benaknya, tidak ada lagi arti keuntungan pribadi dan menang sendiri.
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak ada kata “ya” untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan nafsu untuk berbuat maksiat. Kata yang ada adalah kata “ya” untuk setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah.
• Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan kebijakan pimpinannya dan menegakkan prinsip-prinsip dakwah di dalam hatinya.
• Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya karena ingin berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.
• Jika ada yang bertanya kepada dirinya sendiri, “Apa sebenarnya bentuk komitmen saya terhadap dakwah?” (Komitmen Da’i Sejati)

Sebenarnya apa yang telah dilakukan? Bisa saja semua itu hanyalah rutinitas yang tak bernilai. Sungguh telah merugi diri yang melakukan aktifitas tapi tak bernilai dan bermakna. Semoga kita dapat merefleksi atas teguran-teguran itu dan memperbaharui komitmen terhadap dakwah.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS.An Nahl:97)

SOLUSI KONKRIT PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS Oleh : Arma Setyo Nugrahani

SOLUSI KONKRIT
PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS
Oleh : Arma Setyo Nugrahani

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3] : 104)

Dakwah Kampus adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam di lingkungan kampus atau universitas. Hal ini menjadi sebuah pematik sebuah kesadaran pada mahasiswa atau masyarakat yang ada di kampus tentang agama Islam. Sebagaimana sebuah gerakan yang terstruktur dan memiliki visi misi yang menjadi tujuan ada lembaga yang menempatkan diri sebagai lembaga dakwah kampus yang kemudian menjadi basis menyeru tentang agama islam di wilayah kampus.

Unnes yang merupakan universitas konservasi dan universitas yang juga mengkondisikan dengan kegiatan keagamaan. Kampus merupakan komunitas yang sarat dengan potensi. Kampus dianggap tempat yang paling strategis dalam melahirkan calon-calon pemimpin bangsa. Artinya, kampus sebagai pusat orang-orang yang unggul (centre of excellent). Melalui lembaga-lembaga yang ada, setiap warga kampus berpeluang mengembangkan potensinya. Di komunitas inilah berlangsung proses penyemaian pemimpin masa depan sebuah negeri. Sejarah telah menjadi saksi, hampir tak ada gejolak dan perubahan yang terjadi pada masa belakangan ini tanpa partisipasi masyarakat kampus.

Kenyataan inilah yang mendorong terhadap setiap penggagas ide dan ideologi sehingga menjadikannya sebagai sasaran pengaruh pertama dan utamanya. Kampus sebagai pusat aktivitas (centre of activity), pusat pergerakan (centre of movement), pusat informasi (centre of information), dan pusat rujukan (centre of reference), merupakan satu unit kehidupan di dalamnya tergabung berbagai macam elemen, yang dapat memberikan kontribusi positif dan juga negatif kepada da’wah.

Pada kenyataannya kader dakwah di Unnes memiliki banyak masalah atau problematika yang menjadi penghambat dalam suatu jalan dakwah yang ada di kampus konservasi ini. Namun lebih dari sekedar mengeluh lewat pernyataan tentang kekurangannya suatu perbaikan yang seharusnya di lakukan adalah :
 Niatan semua kegiatan dan langkah dalam dakwah ini hanya karena Allah dan dalam rangka mencari keridhoanNya, bukan karena individu maupun kepentingan lain selain menegakkan agama Allah.
 Seorang kader dakwah harus meningkatkan kapasitas keislaman dan kedekatan kita dengan Allah
 Kader dalam dakwah kampus harus mampu memposisikan dirinya pada sistem dan mampu memberdayakan atau berkontribusi secara total dalam lbersosialisasi di dalamnya, entah dalam lingkup studinya, kos, maupun Unit Kegiatan Mahasiswa yang lain.
 tantangan untuk menjaga kualitas hasil dan proses para aktivis dakwah di dalamnya, baik dalam hal perkuliahan maupun dalam aktifitas organisasi dan berdakwah.
 Seorang kader harus memiliki manajemen waktu yang baik
 Dalam berkehidupan mampu memiliki skala prioritas terhadap kegiatan
 Dan yang paling akhir dan penting adalah bagaiamana menjadi seorang kader yang fokus, yaitu memiliki militansi dan keoptimalan kerja bukan hanya karena bagaimana dia di tuntut oleh keadaan namun lebih karena sebuah bentuk ketulusan dan keiklasan . serta fokus pada jalan dakwah ini secara kaffah tanpa meninggalkan kepentingan dan kewajiban akademik yang dimilikinya.

“kader adalah rahasia kehehidupan umat..
Sejarah umat adalah kader yang memiliki militansi
Dan jiwa yang kuat kehendak dan semangatnya”
-risalah Hal Nahru Qaumun amallyyun-


Tolok ukur keberhasilan da’wah kampus :
1. Target da’wah kampus adalah mengingkari thoghut dan beriman kepada Allah, keluar dari jahiliyah menuju Islam (2:256,257; 14:1), sehingga diperoleh kader-kader yang mumpuni dan memiliki keseimbangan intelektual, moral, dan kepemimpinan.
2. Adanya sinergi yang baik antar lembaga da’wah yang ada di dalamnya. Sinergi antara mahasiswa, dosen, dan karyawan. Sedemikian sehingga kebijakan-kebijakan kampus turut serta menyukseskan agenda da’wah kampus.

Sebagai seorang kader dakwah yang menginginkan agama Allah menjadi agama yang gemilang di dunia dan akhirat dan menjadikan membumi segala tentang penghambaan dan totalitas ibadah , karena pada dasarnya manusia diciptakan untuk beribadah padanya. Maka tak salah ketika terjadi kerinduan pada dakwah kampus semakin menjadi suatu fenomena yang menarik untuk diperhatikan dewasa ini. Dengan segala dinamikanya, para aktivis dakwah kampus terus-menerus secara berkesinambungan menjalankan agendanya. Dunia kampus pun semakin akrab dengan nuansa pergerakan mahasiswa muslim. Daurah, halaqah, mentoring, kajian, seminar sampai pada aksi-aksi keummatan. Busana muslimah pun kini sudah marak bertebaran bak cendawan di musim hujan. Kampus tidak lagi sekedar tempat tumbuhnya lokus intelektual semata. Ia pun semakin kental menjadi pusat pertumbuhan semangat dan aktivitas keislaman yang signifikan.

Teteplah bersemangat pada jalan dakwah ini..
Walau sulit dan terjal tetap di hadapi
Untuk sebuah tujuan mulia
Tegaknya agama Allah dan kaffahnya Islam di bumi
Karena Allah telah memilih hambanya yang diberi sebuah kesadaran
Jangan siakan kesempatan,
selagi masih ada nafas selagi umur masih milik kita..
keep hamasah and stay istiqomah
-arma setyo nugrahani-

Tuesday, June 21, 2011

dakwah

t
e
r
a
n
g

k
a
n

a
p
a

yang tak di ketahui dunia


m
e
n
u
j
u

ALLAH

Perjalananku..

Perjalananku..

Air mataku benar-benar jatuh hari ini, oleh dunia.. oleh buku.. oleh kesadaranku sendiri. Aku tak pernah tahu bahwa hidup ini tak setenang apa yang ku rasakan dahulu. Hidup yang tergolong biasa-biasa saja membuatku buta,bahwa dunia membutuhkan perubahan secara cepat namun terstruktur. Ketahuilah bahwa aku bukanlah orang yang bisa menjadikan dunia ini sempurna. Namun selayaknya manusia aku punya kesadaran akan ketidak sempurnaan dunia.
Aku hanya menangis dan ingin menangis hari ini.. dan mengadu pada Allah atas kealpaanku selama ini, terlalu larut akan pemikiran tak produktif dan terlalu mensyukuri apa yang ada tanpa tahu apa yang kurang dan memperbaikinya. Aku tak yakin apakah ada sesuatu yang menyebabkan aku seperti ini.

Allah..
Perjalanan ini panjang dan begitu melelahkan. Terkadang aku tertawa dan mencoba menghilangkan sekian keinginan untuk mengeluh dan menjadikan segalanya berbentuk manis dan ceria. Namun aku tak bisa membohongiMu , Tuhanku..
Aku tak akan bisa membohongi hatiku sendiri pada kekecewaanku pada dunia. Pada ketidak adilan yang membahana. Kemana Kau sembunyikan keindahanMu, Rabb..
Tak kah ada waktu dimana syukurku ini tak berhenti sampai kapanpu. Awan sore ini berbicara banyak padaku. Mengenang sisi masa lalu yang terlampau menjadikan hidup ini larut dan menyuguhkan kebungkaman tersendiri untukku.
Aku hanya manusia biasa, namun perjalanan ini panjang. Perubahan itu harus dirintis. Dan pemudalah akarnya.
Tunjukan jalanMu, ya Rabb..
Berika para mujahid perubahan itu kekuatan lagir dan batin.. jadikan kemerlut hati pemupuk kebisuan azzam yang mereka niatkan. Hanya pada Mu kami berserah dan hanya padaMu kami memohon perlindungan dan ketaqwaan hingga akhir nanti..
Amin .. -,-

selasa.21 juni 2011










selasa.21 juni 2011










selasa.21 juni 2011










selasa.21 juni 2011