Friday, March 25, 2011

senja di batas kota

entah kapan aku pernah menyangka untuk bersua dengan senja. menanti keindahan yang tertuang dalam siluet cahayanya. aku bergelora. melamun dan berdendang seadanya. dan kali ini aku tak sendirian. ada mereka yang menyayangiku mengangguk memberi isyarat restu saat aku mengungah dunia. aku mengiris halau. mencoba menghapus keraguan dan mengurai fitrahku sebagai seorang diri dengan beribu kesalahan. aku tersenyum. bunda memiliki sejuta angan dan pasan untukku. ia bergeming tak ingin mengeluarkan air mata. namun pelukan hangatku memecahkan segalanya. senja ini aku kembali disibukan dengan kerinduan. senja di batas kota itu terusik oleh suara kereta api yang terdengar semakin kencang.
dan akhirnya..
perpisahan itu adalah jalan menuju hal yang ku inginkan. hanya satu genggaman tangan yang mengurai kekuatan. senyum hangatnya memberiku janji untuk kehidupan yang lebih baik. dan aku pun membalasnya dengan senyuman. janji yang tertambat dalam asa yang ku lampirkan dalam doa. di senja ini aku mengurai air mata. antara bahagia dan kesedihan. namun harap selalu terurai dalam kedipan.

No comments:

Post a Comment