Tuesday, September 6, 2011

Sebagian besar hidupku adalah tentang menulis dan membaca. Namun beberapa kali selepas kemarin aku menyukai kegiatan lagi selain itu semua. Yaitu mendengarkan. Hal yang senantiasa ku lakukan dulu di rumah. Mendengarkan apapun yang ibu katakan. Mendenarkan lagu-lagu Ebiet yang menemani lembar demi lembar buku yang ku baca. dan kemudian ibu mulai menata pikiranku dengan bermacam-macam kisah yang memotivasiku untuk tetap bertahan dan dilarang takluk oleh keadaan.
Kini ketika jauh, aku merasa itu begitu berharga. Aku mulai merasa dunia tak senyaman aku dirumah. Tidak semudah aku di sekolah dulu. Dunia ini tak sekedar soal saat ini atau soal ‘aku’ namun ada persoalan lain yang jauh lebih penting.
Ketika sendirian seperti saat ini aku merasa ada hal yang lebih dari mengerti tentang hidup dan dunia ini.


Enam Pertanyaan Imam al-Ghazali
Suatu hari, Imam al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam beliau bertanya beberapa hal:


Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?. "

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya.
Imam al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati".
Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. Ali Imran 185)


Lalu Imam al-Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang.
Lalu Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar.
Tapi yang paling benar, ujarnya, adalah "MASA LALU."
Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.


Lalu Imam al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari.
Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (QS. Al- a'araf: 179).
Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.


Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah.
Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali,
Ttapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (QS. Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, bahkan gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka memegang amanah untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.


Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan.
Semua itu benar kata Imam al-Ghazali.
Namun menurut beliau yang paling ringan di dunia ini adalah 'meninggalkan SHALAT'.
Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan shalat, gara-gara meeting kita juga tinggalkan shalat.
[Padahal shalat adalah tiang agama, dan merupakan salah satu rukun Islam. Barang siapa meninggalkan shalat dengan segaja bisa dihukumi kafir, karena telah gugur keislamannya]



Lantas pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang.
Benar kata Imam al-Ghazali.
Tapi yang paling tajam adalah "lidah MANUSIA".
Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
[jadi ingat dengan orang yang kadang-kadang suka ceplas-ceplos yang kurang baik - semoga kita semua diampuni Allah SWT karena kadang kita lalai dalam menjaga lidah / ucapan kita sendiri]


________________________________________________
:: http://hidayatullah.com/mambots/editors//

No comments:

Post a Comment