Monday, August 22, 2011

tentang cinta..

berada pada satu waktu yang memberimu alasan untuk hidup. kau tak akan pernah tau saat tak mau mendengar apapun bahkan hanya suara alam. siang ini ada yang berbeda, kampus yang sepi menebarkan roman tak bersahaja aku hanya diam di sudut ini. sudut kampus di kerindangan dahan dan keheningan. siluet pemikiran ku muncul sejenak bersama ketahanan diri. menyeka simbol simbol hidup yang menjadikan diri ini kadang kalut hanya karena kesibukan. menenangkan diri. ketika kehidupan menginginkan kita menjadi seperti yang si mauinya . gemerlap sinarada suara yang menyilaukan mata dan memekakkan telinga. tak satupun berharap tentang akhiratnya. mungkinkah mereka lupa tujuan hidup di dunia?

sekali ini ada suara anak kecil hadir. berkari di tengah rerumputan hijau kekuningan di lapangan FIS . di belakangnya ada seorang pria paruh baya dengan senyuman khas tersenyum . paras bahagia itu tertuju sepenuhnya pada balitanya. aku ikut tersenyum tak terasa mataku tak lepas dari pandangan ini sejenak di selimuti kehadiran desiran hangat di hatiku . langkah kecil balita itu menempati sebersit kesadaran yang membuatku enggan berpaling.

ketika ikut tersenyum ketika iya hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh duduk sebari tergelak tawanya tang membuat aku ikut mengulumkan senyuman di balik diamku.

ada yang hangat di hatiku. ayah . sosoknya tak tergantikan untukku. ketika tangan kekar itu bahkan rela bangun lebih pagi dari biasanya , untuk mengajakku jalan-jalan . ada yang terbesit di hatiku , hal yang bahkan terkadang terlupa bahwa larangannya adalah yang terbaik untukku. langkah tegap itu bahkan menjadi pelan untuk mengimbangi langkah kakiku yang tengah sejenak terhenti karena ikatan rambutku yang jatuh di belakang.


tak kah gurat wajah itu mengisyaratkan segenap ketulusan yang menjadikan kita terlalu egois untuk sekedar berkata iya untuk pintanya. kecup di keningku setiap setibaku di rumah dan senyuman sebari melambaikan tangan ketika mengantarku kembali ke perantauan. mungkinkah ada terbersit kata yang akan terucap untuk menyakitinya.

aku tersenyum sebari mengantarkan balita dan ayahnya itu hilang di tikungan jalan. menatap langit hari ini. dan bergumam kirih. yang ku pastikan Allah mendengar dan kedua malaikatku akan mengantarkan nya .

'Allah, syukurku atas segala kehidupan yang kau berikan pada kami begitu sering kami lupa hingga khilaf hanya karena pinta yang tak terpenuhi.. namun kini biarkan hati yang tertunduk ini mengabadikan penghambaan seutuhnya hanya padaMu..
jika Kau ijinkan aku meminta , maka pintaku saat ini hanya ampuni kesalahan orang tuaku,
jaga dan lindungi mereka, berikan yang berbaik dan penghidupan yang hanya bertujuan padaMu..
dan jaga aku , Allah..
atas apa yang tak baik untukku.. atas kehidupan yang jauh akan lebih baik namun tak berada di jalanMu.
berikan dan tunjukkan jalan yang terbaik
hingga tak merugi aku di dunia dan kelak di akhiratMu
semoga sisa nafas ini hanya untuk kebermanfaatan di jalanMu..'

'amin' gumamku pelan.. ku tatap kembali langit biru dan awan itu. mengabadikan moment ini dan keiklasan atas apa yang datang dan pergi dari kehidupanku..

"Hasbunallahu wa ni`mal Wakil''
[Allah (Alone) is Sufficient for us, and He is the Best Disposer of affairs (for us).]''
(3:173).

pada 17 Juli 2011 jam 12:46
kampus biru tua..

No comments:

Post a Comment