Friday, August 5, 2011

Ramadhan.. adalah bulan antara aku dan Dia..

Menjelang dari ini ada perasaan yang membuncah dalam dada. Terurai dalam kelip dan kerlip pedar cahaya yang ku lihat dalam malam. Seakan mengisyaratkan bahwa semesta ikut bergempita menyambut bulan nan di nanti dan di rindukan seluruh ummat muslim di dunia.

Alhamdulillah..

Sebingkis syukur tenggelam malam ini.. entah oleh apa dapat terurai cinta ini.. tentah dari apa dapat ku miliki begitu besar bebanggaan atas diri yang bisa kembali ke suasana ini. Setahun sudah .. bagai segalanya adalah nikmat yang tak tergantikan oleh kebahagiaan semu dunia. Allah mempertemukanku dengan bulan ini. Dan tak ada yang lebih indah dari hadiah itu untukku.

Dan aku berdiri di tempat nan jauh dari tanah nabi namun kerinduan tak bisa teruraikan selain lagi oleh sholawat serta salam tak henti, tak lelah dan tak pernah terlupakan dalam detik demi detik kehidupan. Semoga belia, keluarga dan para ambiya’ akan selalu dan selalu ada di tempat terindah di hadapanNya. Dan kita adalah umat diantara banyak umat yang senantiasa menanti dan mengharap syafaatnya di yaumul akhir nanti.

Ramadhan berarti banyak untuk ku. Pertemuan dan penghargaan atas diri seorang hamba pada Rabb nya. Tertambat cinta yang terlantun dalam setiap doa yang akan selalu di dengar oleh Nya.

Berbingkai dalam kedalaman iman yang dimilikinya seorang hamba hanya ingin berpasrah pada takdir dan hidupnya. Bukan pada dokter atau makhluk lainnya. Semua hanya perkiraan .namun waktu dan ketentuan merupakan sepenuhnya keputusan Rabb yang rahman ni rahimm..

Setahap demi setahap aku merenungi segalanya. Perjalanan hidup yang memberikanku banyak tahap pemikiran dan syukur atas apa yang ku terima. Sekiranya adalah bentuk kasih dan sayangnya padaku. Pada hamba yang bahkan tak sanggup mengangkat muka ketika tertunduk dalam LailNya, hamba yang serba kekurangan dan bahkan tak bisa kiranya di hitung khilaf yang di perbuat..

Namun kini..
Selepas setahun berlalu.. selepas segalanya bergulir, semakin aku mencoba dan mencintaiNya tanpa tawar, meleoas cinta cinta yang lain yang faktanya hanya menjadi beban diri dan hanya menjadi racun hati. Ikrarku tentang cinta yang pertama dan terakhir itu masih ku pegang teguh. Semoga waktu kelak yang menentukan. Siapakah yang pertama dan terakhir itu.

Kerlip bintang menandakan isyarat akan sebuah tasbih alam yang terurai dalam hening. Hamba hanya berkelut dalam dunia ini kadang lupa. Bawasannya di ujung dunia sana mungkin banyak yang bahkan iri pada hembusan nafas yang hamba miliki. Mungkin ada banyak pinta yang tak terkabul atas apa yang ada dan terjadi pada diri hamba.

Allah..
Ijinkan tangis dan kepasrahan ini adalah sebuah simbol akan penghambaan tanpa celah yang hamba bangun menuju ridhoMu.. bukan karena syurga apalagi dunia... hanya untuk riidhoMu..
Rabb..
Ijinkan hamba iklas akan segala yang terjadi..pada yang datang dan yang telah pergi.. ijinkan hamba berjalan dan bergerak atas dasar dan hanya karena berniat untuk dan karenaMu..
Allah..
Jadikan jalan yang semakin mendaki lagi terjal ini adalah jalan kemenangan atas kekafaahan Islam di bumiMu.. atas Islam dalam fisik dan rohani kami.. atas Islam yang bukan hanya soal kami namun mereka kan keseluruhan alam.. hingga seruan padaMu.. akan lebih dan lebih membumikanMu di penjuru dunia..

Ramadhan ini berarti besar untukku.. selagi ada waktu..
Petang ini berarti banyak untukku..
Saat bila nanti nafas ini dipenghujung waktu..

Minggu,
Magelang,31 juli 2011

No comments:

Post a Comment