Entah gerangan apa yang membuatku kembali tenggelam dalam pedar cahanya temaram penulis ini. Dan ketika malam menjelang selepas tarawih dan tilawah menyelesaikan target hari ini akhirnya aku memutuskan untuk menenggelamkan diri dalam pemikiran pemuda yang lahir di era pergolakan.
Sejenak menerka pemikirannya. Setiap kata menjadikan apapun dan siapapun pembacanya mengikuti alur dari kehidupan sesok yang lahir di arena peradaban yang mungkin lebih kompleks dari saat ini. Dengan keterbatasan dan dikamarnya yang temaram dan penuh nyamuk , mesin ketik itu tak berhenti berbisik berselisih dengan angin malam jakarta yang menyongsong penantian peradaban Indonesia yang lebih baik. Namun sekian tahun berlalu apa harapan pemuda itu sia-sia? Apa dia tetap sendiri dalam dunianya sendiri?
Ada tulisannya yang menggelitik dan sungguh ada yang berjingkat di hatiku.
“kebenaran cuma ada di langit,dan dunia hanyalah palsu,palsu”
Tak perlu mengangkat kata-kata yang lain, kalimat itu cukup menjelaskan bagaimana dia berdiri sendiri. Mendedikasikan pemikirannya dengan menyelesaikan peristiwa dalam filsafat, agama dan politik. Luar biasa. Jika itu tertuang dalam langkahnya yang tak di batasi oleh fakta bahwa ia mati muda.
Semarang,9 agustus 2011
21 : 29 pm
Menjadi yang terbaik adalah sebuah kebanggaan, Namun menjadi bermanfaat adalah kebahagiaan yang hakiki.. (armaarmi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bispar ^_^
ini awal.. dan ada kabar baik lagi di waktu yang akan datang pasti balik kesini lagi.. dengan cerita yang lebih menarik.. ^_^ yeayyy ~
-
Soal 1 Toko “FreshMart” yang berada di sekitar sekolah kamu sedang berusaha meningkatkan penjualannya. Mereka melakukan promosi di media sos...
-
Teringat aku pada suatu masa yang telah jauh ditinggalkan, cerita kala itu 2016, ketika setiap pagi menyambutku bukan hanya dengan cahaya ma...
No comments:
Post a Comment