Thursday, May 24, 2012

UNCONDITIONAL LOVE


Sosok yang menemuiku di ujung senja itu begitu mengispirasiku. Bukan karena tingginya jabatannya. Bukan karena harta yang di banggakannya . bukan karena kepintaran otak yang di punyainya dapat menaklukan dunia. Namun karena kesederhanaannya yang membuat siapapun akan mengangguk dan berterima kasih atas semua wejangannya.


“haduh seorang arma bisa menangis, karena hal seperti ini” begitulah saat pertama kali menemuinya kemarin. Ada rasa yang berbeda yang memberikan setiap sendi dalam tubuhku bertambah lumpuh dan semakin deras air mata mengalir di pipi.

Dan rasanya ada yang berbeda ketika di peluknya. Rasanya jilbab coklat muda itu  basah di pundak. Ada yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata. Walau tanpa cerita, nampaknya kabar itu sudah sampai di dirinya. Hingga di biarkannya kau tenggelam dalam rasaku sendiri lagi.

“ini rasanya terlalu berharap ya mbak, saat semua yang ku lakukan rasanya sudah begitu total, kenapa seperti ini?” ucapku lirih dalam pelukannya sebari tak melepaskan pikiran yang tak hentik bertanya tentang alasan dan alasan.

“jadi ndak iklas ya selama ini? mengharapkan apa,adikku sayang?” ucapnya sambil memandang wajahku yang entah sudah bagaimana saat itu.

Ku tarik ujung jilbabku dan membenamkan wajahku di sana. ada yang tak ingin ku dengar sat ini. perempuan yang begitu dekat denganku itupun tau. Aku sedang tak ingin mendengar dan mengerti apapun. Biarkan saat ini aku tenggelam dalam rasaku sendiri. Dan menyediakan wakjtu untuk melengkapi setiap kesadaranku dengan apa yang ku pahami dengan waktuku sendiri. Namun saat itu. Aku hanya ingin di temani. Dan di dengarkan. Cuma itu.

Kelabu rabu ...
Break Ashar ~
MUA ~ 16 mei 2012

No comments:

Post a Comment