Tuesday, May 15, 2012

Bimbingan Konseling


Dalam aspek nantinya kita akan menjadi seorang pendidikan maupun karena saat ini sebagai seorang individu. Kita memiliki sebuah pemahaman yang kongkret dan terkonstruksi dengan benar mengenai Bimbingan dan Kongseling akan mendapat sebuah nilai plus. Karena dengan mengerti dan mengenal sebuah hubungan dan bagaimana menerapkan dan menetapkan diri maka kita akan semakin jeli dalam sebuah langkah langsung untuk dapat menempatkan orang lain dalam posisi yang benar dan sesuai dengan apa yang di inginkannya.
Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling berkaitan langsung pada bagaimana upaya yang dilakukan untuk mendayagunakan optimalisasi serta mendapatkan keefektifan semua komponen atau sumber daya (tenaga,dana,sarana dan prasarana) dan sistem informasi yang meliputi himpunan data bimbingan untuk melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan.
Jadi secara tidak langsung adanya sebuah ketegasan bahwa bimbingan dan konseling mampu menyeimbangkan diri dan melakukan sebuah rekonstruksi pemikiran tentang bagaimana menjadi individu yang lebih baik. Dalam porsi yang sama namun berbeda permasalahan contohnya, Bimbingan dan Konseling dapat menjadi sebuah cara atau jalan untuk mencari sebuah pemikiran dan pemecahan masalah. Sehingga individu tidak hanya berkutat pada masalah semata namun juga sebuah pemikiran kongkret tentang jalan keluarnya.
Dalam menajemen bimbingan dan konseling terkandung aspek-aspek perancangan program,pelaksanaan, dan pengarahan program , pengorganisasian , evaluasi dan supervisi. Sehingga sebuah bimbingan dan konseling dapat berlangsung dengan konsep tentang dasarpemikiran dan kemudian di rangkai maupun di rencanakan dalam sebuah program dan kemudian di aplikasikan dlam bentuk nyata sebuah bimbingan. Hal itu tidak berhenti namun juga adanya evaluasi dan kemudian melihat hasil dari adanya Bimbingan dan Konseling kan di dapat sebuah konsekuesi kongkret bagaimana seorang Individu mampu menempatkan diri untuk menjadi revolusionernya dirinya dan orang lain.
Pada posisi dimana Bimbingan dan Konseling ini di lakukan di sebuah sekolah. Maka peran dari individu memilki sebuah porsi yang lebih banyak pada pembimbing. Karena konselor yang sifatnya hanya sebuah keperluan dalam bantuan khusus. Secara lebih kongkret Bimbingan yang dilakukan oleh seorag guru contohnya akan lebih terasa dan dekat dengan siswa. Dengan hal itu guru sebagai seorang pembimbing dapat dekat dan mengarahkan siswanya untuk dapat menjadi siswa seperti yang di harapkan oleh tujuan pendidikan maupun manusia seutuhnya. (arma-unnes)


No comments:

Post a Comment