Thursday, May 24, 2012

DIA tak pernah salah :)


Ada banyak hal yang membuat saya pulang kerumah dengan membawa banyak pemikiran. Karena disinilah tempat dimana saya bisa menjadi arma. Tanpa tensdensi dan tanpa keinginan untuk menjadi orang lain. Karena mereka yang ada disini menerima dan menemani saya karena diri saya sendiri.


Termasuk ibu malam ini, berdua di teras rumah dengan sejuta hal yang ada di pikiran saya sendiri. Yang kemudian tumpah dalam cerita. Senyuman dan anggukan terkadang menyelingi aktifitasnya membuat pola manik manik di baju.

“pemenang yang bijak itu bagaimana sih?” tanya beliau sambil meletakkan baju itu. Namun aku menggeleng dan menunduk

“pemenang yang mampu menempatkan kemenangannya di tempat yang tepat. Pemenang yang membuat orang yang kalah tidak menjadi lemah , namun menjadi kuat karena belajar dari kekalahannya, pemenang sejati adalah pemimpin yang amanah, ketua yang baik  dan berkompeten dan guru yang dapat menjadi sumber tauladan untuk yang berada di sekitarnya”  jawab ibu dengan sendirinya sebari mengelus kepalaku.

Ada yang tertahan di hati ini. tak tahu apa. Ada yang sakit namun tak terucapkan. Hanya air mata yang mungkin bisa jadi melambangkan semuanya.

Ibu mengambil tanganku dan ..
“bagaimana bisa jadi pemenang yang bijak , kalo belum lulus menjadi seseorang yang kalah dan gagal yang iklas “

Dan apa lagi kata yang bisa di ucapkan. Namun apa yang terlalu di pikirkan. Aku hanya gagal bukan kalah. Karena itu kehidupan ini hmm.. maaf.. kompetisi itu bukan kehidupan .. itu hanya sedikit simbol saja bukan? (arma – unnes)



Pemenang yang sebenarnya akan di letakkan kehidupan.
Yang dinilai bukan karena dia tidak pernah gagal,
namun bagaimana dia bangkit dari kegagalan
dan
menjadi lebih baik selepasnya.
(arma – unnes)

No comments:

Post a Comment