Friday, May 25, 2012

SEKARANG !!

Ketakutan adalah musuh terbesar saat akan melakukan sesuatu yang baru. Namun pernahkan berpikir bahwa ketakutan adalah awal dari perubahan menuju kebaikan atau bisa disebut dengan perbaikan?

Sebagian besar dari kita selalu berpikir tentang hal yang negatif. Berpikir hal yang bahkan sebenarnya adalah hal yang bahkan tidak akan terjadi. Namun segala macam alasan menjelmakan bayangan negatif yang memperngaruhi hidup kita. Dan merasa atau tidak, lengkah kita pada perubahan juga dipengaruhi dari pemikiran itu.

Saat melakukan langkah awal dalam sebuah perubahan ribuan pemikiran negatif datang pada kita. Hal itu yang biasanya menyebabkan ketakutan kita menjadi penghalang. Namun pernahkah kita berpikir bila sebagian besar dari ketakutan itu tidak akan terjadi. Dan perubahan itu akan terjadi jika kita melangkah dan memulai.

Memulai mungkin hanya tahapan awal dari sebuah peruban . memulai adalah pintu gerbang dari berbagai kejadian yang menarik di depan. Perubahan mungkin ahanya dimulai dari orang-orang yang berani berbeda dan menantang hal yang berbeda. Ornag yang berani menantang ketakutan mereka. Dan Indonesia membutuhkan orang-orang itu.

Indonesia setelah sekian tahun merdeka balum juga sesuai dengan ‘ kemerdekaan’ yang diinginkan oleh para pejuang kita. Secara fisik kita telah merdeka, namun secara akan dan intelektual jelas kita masih terjajah. Dalam hal ekonomi, aset negara kita masih dikuasai pihak asing. Dalam segi budaya kita masih mengagung-agungkan ; barat’ dengan aksen modern sebagai pembenarnya.

Indonesia belum juga merdeka saat reformasi. Reformasi yang di ibaratkan menjadi gerbang pembaharuan kini hanya meninggalkanb sisa sejarah yang melahirkan berbagai tahapan hidup yang tak jauh beda. Kemiskinan masih membahana, pemerintahan masih di dominasi KKN, masyarakat masih tak karuan dan kesehatan masyarakat yang terabaikan.

Apakah pemuda hanya bisa diam dan diam. Indonesia sudah cukup dengan perstasinya di luar negeri dalam bidnag intelektual dan teknologi namun apakah itu dimaksimalkan oleh pemerintah. Penemuan dan mahasiswa berprestasi apakah hanya sebagai aksen dan gelar yang mengkadirkan kebanggaan dan hanya sebagai tingkatan tinggi.

Kembali menghadapi bulan dimana proklamasi di proklamirkan , apakah kita tidak malu? Setidaknya merasa ‘kecewa’ karena dengan kekecewaan itu timbul rasa ingin adanya perubahan. Mahasiswa bukan hanya kaum belakang layar yang berpikir tanpa aksi, namun juga bukan kaum jalanan yang aksi tanpa berpikir. Kita adalah kaum intelaktual yang melakukan aksi dengan pemikiran dan perencanaan yang jelas.

Dan Indonesia membutuhkan perubahan kita sekarang. Tak ada kata menunggu dan menunggu, cukup sudah kita melihat derita rakyat. Adanya keseimbangan dalam berpikir dengan intektualitas sebagai sivitas akademika dengan aksi nyata dalam perubahan adalah hal yang harus dilakukan. Karena perubahan besar dimulai dari hal yang kecil. Mulailah dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulailah sekarang.

Semarang, 6 agustus 2011
23: 40 pm

No comments:

Post a Comment