Sunday, July 10, 2011

Menyusuri tepian peradaban, menepi dari gempita kehidupan.

ada saatnya kita berada pada titik jenuh dalam kehidupan. Membutuhkan dunia dan suasana baru dan merindukan dunia yang berbeda barang sejenak mata. Dan itu yang mungkin tengah aku rasakan. Keterus teranganku pada dunia pada apa yang ku inginkan membuatku lupa akan keluarga kecil di sudut dunia yang menantikanku setiap minggu. Seorang ibu yang merindukan anak gadisnya untuk sekedar berbincang tentang mimpi dan kehidupan yang telah terlewati.
Dan akhirnya aku pulang.meninggalkan sejuta kegundakan dan keletihan diri diri di tempam perantauan. Mencoba mendiskusikan diri dan menyingkirkan segala kegalauan dan kebingungan pada dunia dan kemauannya. Ku singkirkan semuanya. Buku dan keadaan yang membuatku kembali di pusingkan oleh LPJ, akuntansi aupun matematika ekonomi. Aku hanya ingin sedikit rehat dan berdiskusi tentang apa yang sebenarnya menjadi prioritas dan mana yang harus aku lepaskan.
Kadang di malamku dirumah seperti saat ini banyak diantara kenangan singgah. Di teras ini aku mengisi malamku dengan buku dan sejuta cerita milik orang tuaku. Memimpikan bila menjadi mahasiswa dan segala macam harapan yang membuatku terus hidup dan berjuang untuk mengukir senyum orang tuaku. Segalanya. Hal yang terkecil hingga tilawah setiap malam dan Lail yang tak ingin ku tinggalkan walau kadang rasa kantuk dan keletihan lebih menjadi musuh yang melebihi musuk nyata dalam kehidupan.
Aku ingin menyingkir. Sejenak mengabadikan diriku pada angan yang dulu aku inginkan. Kadang aku berpikir apa ini memang jalanku? Apa ini yang aku inginkan dan apa ini hal yang benar yang harus aku ambil? dan menempatkan diri di tempat yang dimana tak seorangpun bermimpi untuk mengetahuinya..
Namun aku tak pernah ragu dalam melangkah. Kerjaku yang kadang tak dihargai membuatku seakan tau arah untuk berkerja lebih dan lebih baik lagi. Menjadi sosok baru yang membuat perubahan perbaikan. Maka dari itu aku belum dan tak ingin untuk hijrah terlebih dahulu. Karena ditempat ini aku belum melakukan dan menuntaskan awalan dakwah yang ku mulai. Dengan caraku, dengan langkahku, aku hanya ingin menjadi orang yang menuntaskan langkah ini.
Namun saat ini rumah menjadi tempat yang akan selalu memberiku perasaan nyaman. Saat meninggalkan segudang aktivitas karena masih ku lanjutkan tujuan konsolidasi dengan beberapa mahasiswa jogja dan keinginanku untuk menuliskan segenap keinginan dan pemikiranku di setiap kesempatan.
Rumah, keluarga dan ketenangan...
Menata langkahku..
Mengabadikan kesungguhanku..

No comments:

Post a Comment