Monday, June 27, 2011

Resume Buku Judul buku : Beginilah Jalan Dakwah Mengajari Kami Pengarang : M. Lili Nur Aulia Penerbit : Pustaka Da’watuna Cetakan III, Januari 20

“Barang siapa yang tidak benar permulaan kehendaknya, niscaya tidak akan selamat pada kesudahan akhirnya”

Buku ini merupakan buku yang menjelaskan secara singkat tentangajaran maupun sebuah pemahaman tentang jamaah dakwah. Dalam buku ini menerangkan tentang sikap, prinsip,alasan,dan komitmen jamaah tarbiah. Banyak hal yang di ungkap oleh buku ini termasuk dapat menajamkan pandangan dan meluruskan hal-hal yang selama ini dianggap memiliki penilaian berbeda dengan yang sesungguhnya.

Hal pertama yang di jelaskan di buku ini adalah pentingnya niat. Bukan hanya tentang lahiriah namun juga batiniah. Niat inilah yang nantinya akan mengantarkan kita pada pintu gerbang diterimanya atau tidaknya amalan yang kita lakukan. Dengan kata lain niat adalah perencanaan awal kemana amalan kita akan diarahkan, maka salah merencanakan kita menyiapkan kegagalan.

Dalam bab pertama kita akan di suguhi dengan betapa urgent nya kewajiban atas dakwah yang kita miliki. Di ungkapkan salah satunya pada QS. Al-A’raf 164-165 bahwa Dakwah menjadi penghalang turunnya adzab Allah. Diterangkan pula bahwa persaudaraan atau ukhwah yang terjalin dalamjalan dakwah ini bukan hanya persaudaraan di dunia namun juga menjadi saudara di akhirat kelak. Dalam QS. AL-Anfal 73 menerangkan bahwa jika kami tidak saling bantu dan mendukung, sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir, pasti fitnah dan kerusakan akan merajalela. Tandzim atau organisasi dakwah adalah mutlak dan merupakan kebutuhan mendesak.

kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan sangat mudah dikalahkan dengan kebatilan yang terorganisir dengan baik.

Organisasi dalam jalan dakwah ini butuh pemimpin yang bertanggungjawab, pasukan dan anggota yang taat, peraturan yang mengikat, batas-batas tanggungjawab dan kewajiban, tujuan dan sarana untuk merelealisasikan tujuan tersebut.

Seorang pemimpin dibutuhkan karena pandangannya yang beragam untuk menentukan arah perjalanan dan kemaslahatan perjalanan. Tidak ada keteraturan tanpa kesatuan pengaturan. Tidak ada kerusakan kecuali karena banyaknya pengaturan. Apabila syuro telah berlangsung dan keputusan telah diambil, apapun keputusannya itulah yang akan kami laksanakan. Kami yakin keputusan syuro tidak pernah salah. Demikianlah, perjalanan ini memerlukan pemimpin. Dan hasil syuro yang telah diputuskan oleh pemimpin, mengikat kami untuk saling dukung dan kami laksanakan. Selain itu pentingnya memiliki Jiwa toleran adalah salah satu perjalanan berharga yang kami petik dari jalan dakwah. Adapun harus mengambil perbekalan yang mencukupi hingga perjalanan ini usai. Dan sebaik-baik perbekalan adalah taqwa. Perbekalan inilah yang bisa membantu kami untuk tetap mampu bertahan dan melangkahkan kaki melewati rintangan apapun.

Dalam bab kedua buku ini menjelaskan secara utuh tentang ketika kami membangun kebersamaan.Tak semua batu bata diletakkan pada posisi tinggi, dan tidak juga harus semuanya ada dibawah. Bahkan terkadang si tukang batu memotong batu bata tertentu jika dibutuhkan untuk menutup posisi batu bata yang masih kosong guna melengkapi bangunannya.Jalan dakwah ini mengajarkan kami untuk lebih memberi perhatian dan pertolongan kepada orang lain , bukan sebaliknya.

QS. Muhammad 9, selalu memotivasi kami: “Jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan pijakan kaki kalian.”

Pada bab kini kita akan mengetahui tentang pemahaman jalan dakwah ini bendiri karena bentuk kecintaan pada umat bukan karena tokoh maupun indivodu, untuk mengantisipasi kekecewaan pada saat mereka membuat kesalahan. Dijelaskan pula tentang Kepatuhan dan ketaatan kepada pemimpin selama pemimpin tersebut tidak memerintahkan kepada perbuatan dosa akan menimbulkan ketenangan dan keyakinan bahwa sebuah amanah dahwah dapat berjalan dengan baik. Dengan tsiqoh inilah kami akan mampu mensinergikan seluruh potensi masing2 personil dakwah.

Penempatan posisi dalam dakwah merupakan hal yang harus di tetapkan dan di syuro (musyawarahkan) bersama-sama.“Jabatan itu amanah. Dan pada hari kiamat ia akan menyebabkan kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang dapat menunaikan hak-nya dan menunaikan kewajibannya.” (HR. Muslim). Apapun posisi kami, kami harus menjalankannya dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Pada intinya buku ini merupakan sebuah goresan penilaian dan pelurusan sebuah opini tentang perjalanan dakwah kita sebagai seorang kader dalam agama. Mungkin dari itu kita akan memahami kesyukuran dan ketundukan kepada Allah swt atas karunia-Nya kita berada dalam kebersamaan dalam jalan ini. Berbahagialah dan berbanggalah karena Allah telah memilih kita berada dijalan ini. Allah telah mengistimewakan kita menerima nikmat berjama'ah dan ini adalah karunia terbaik yang kita terima setelah karunia keimanan kepada Allah swt. Karunia yang tidak kita dapat karena nasab, status, harta maupun ilmu. Tapi ia semata-mata karunia Allah swt Yang Maha Rahmah, Yang menuntun langkah kita hingga sampai disini, dijalan dakwah yang terjal dan penuh onak ini.

Wahai tentara Allah..
Bertahanlah.. Jangan menangis..
Walau jasadmu terluka..
Tetap bertahan..
Terus pancarkan cahaya Islam..
Dengan darah syuhada
Sebagai pembakar..

2 comments: