Wednesday, June 1, 2011

Pertanyaan : bagaimana cara anda memandang kehidupan?


Dewasa ini , kita hanya disibukan dengan kepentingan sendiri-sendiri. Enggan diantara kita yang mau menengok bagaimana kita seharusnya berpandangan. Hari ini bukan sepenuhnya milik kita. Pernahkan terpikirkan bahwa Allah memberi kita hari ini untuk menjadi pelaksana perubahan atau mungkin kita sebagai sandaran seseorang ketika mengalami masalah.
Saya sangat bersyukur pada apa yang saya miliki dan terima dari Allah. Kehidupan yang penuh dengan warna dan peradaban yang nantinya akan menjadi titik tolak saya berkompetisi dengan apa yang saya miliki. Tak pernah tertinggal syukur yang saya miliki pada apa yang selama ini terpadu dalam langkah saya.
Kehidupan untuk saya adalah bagaimana menjadi manfaat bagi orang lain. Namun tak seperti LILIN, yang mencoba menerangi orang lain namun dirinya sendiri terbakar dan habis. Saya ingin menerangi namun juga menjadikan itu sumber pembelajaran hidup untuk saya kedepan.
Kehidupan untuk saya adalah bagaimana saya mencoba memaknai ilmu yang saya miliki, ilmu itu belum bisa disebut ilmu saat belum di aplikasikan bukan, dan pada faktanya ilmu itu adalah kunci dari bagaimana kita berkehidupan kedepan. Bagaimana menjadi sosok-sosok pemimpin maupun sosok pembaharu yang bukan hanya sekedar saja menjalani kehidupan. Namun lebih dari ini, kita adalah sosok yang dinanti masa depan untuk memberikan kontribusinya.
Lebih jauh, kehidupan utamanya hanyalah milik Tuhan semesta Alam.. hanya milik Allah. Bagaimanapun, keseluruhan hidup ini berawal dan berakhir karena beliau. Sehingga nampaknya pas ketika sebagian dari kita di beri amanah itu bukan hanya sebagi jabatan namun lebih dari itu , itu adalah kepercayaan dan akan membuat kita semakin tahu tentang kebenaran dunia lewat agama.
Pada intinya, perlu adanya keselarasan antara berkehidupan tentang fisik dan hari serta rohani. Bagaimana kita bisa mengapdi dan bisa menjadi manusia seutuhnya dengan terus beribadah namun tanpa meniggalkan dunia. Bagaimana mencari ilmu sebanyaknya tanpa meninggalkan majelis ilmu lain untuk mengisi rohani kita.

“seimbangkan antara kehidupan untuk dunia dan akhirat, maka anda akan dapatkan hal yang jauh lebih indah. Karena Allah selalu bersama orang-orang yang mengingatNya di segala situasi dan saat memulai segala aktivitas”
-arma setyo nugrahani-

No comments:

Post a Comment