Tuesday, June 14, 2011

Langkah dan Derapku


Langkah dan Derapku
Rasanya sangat menyenangkan menjadi sosok baru yang mengisi sudut ralat bumi yang indah di Universitas Negeri Semarang.
Pagi yang menyejukkan , melintasi beberapa fakultas dengan warna yang berbeda membuatku memantapkan diri untuk kembali ke kampus biru ku. Kampus ekonomi. Kesan yang berbeda ketika hari ini aku bisa menikmati alunan alam.
Menyemai beberapa perbincangan kemarin. Langkahku tak terhenti. Dada dan muka yang menyembunyikan apapun yang berasa ini tak membuatku bungkam tentang aktivitas. Tentang bazar fakultas ekonomi dan tentang stan penerimaan mahasiswa baru hingga berada di ‘ORASI BUDAYA oleh CAK NUN”.
Begitulah aku melangkah tentang bagaimana mengaplikasikan kekuatan yang masih ku punya pada berbagai kegiatan yang ingin ku semarakkan. Begitulah aku ingin menjadi sosok yang lebih baik di hari depan. Aku hanya ingin menjadi diriku. Ya memang seperti ini.
Arma yang menyukai pink , Arma yang suka menyendiri di tengah malam sebari mengisi mimpi dengan keilmuan Allah yang tengah selalu aku perbincangkan dalam kesendirian atau melantunkan doa dalam Lail danmembuatku hidup dengan hidupku.
Menjadi salah satu partisipan di acara Orasi Budaya oleh Cak nun.. berbincang tentang banyak hal. Ketika kita berada di tempat ini menjadi sosok manusia yang mencintai Allah dan menginginkan syurgaNya harapan itu akan terwujud ketika kita juga siap untuk menyiapkan syurga Allah disini.
Bersiap untuk menjadi sosok yang pembaharu, sosok bijak yang memberikan pengaruh besar terhadap perbaikan dibumi. Dan bagaimana bisa kita memuji dan memuja Allah , jika hati dan ketentuan rasa kita masih terpaku dengan kehadiran gundah dan ragu akan apa yang susungguhnya harus teraplikasikan di bumi ini , di nusantara tercinta ini?
Abadikanlah segalanya dengan sifat baik dan jika itu berada dalam koridor kebaikan maka itu akan menyatu dan menyusupi kehidupan dan keindahan Allah yang sesungguhnya. Dan ketika kita mensyukurinya , keindahan , kebahagiaan , dan kesenjangan ini hanya milik Allah. Dalam hidup ini adalah apa yang kita alamai adalah tidak selamanya kita siap. Ketika kita menyiapkan diri dan memiliki spontanitas dan kepekaan dengan keadaan maka bagaimanapun itu maka melangkahlah, kita akan selalu punya cara dan membimbing diri untuk selalu belajar.
Ilmu itu harus global , menjadi diri pun kita harus menjadi sarjana universal yang mengerti dan menjadi keterkaitan tentang kehidupan. Maka bagaimana menjadi sosok yang mengerti tentang induk dan ilmu yang induk tentang keilmuan dan menjadi sosok yang menyeluruh dan mengerti tentang segalanya. Jadlah orang yang siap akan segalanya. Karena anda mengerti ilmu yang menjadi akar. Maka belajarlah tentang segalanya. Maka anda akan menjadi sosok yang memimpi di segala hal.
Nyatakan segalanya tentang cinta dan kecintaan kita pada Allah dan Nabi Muhammad SAW. Karena bentuk kecintaan itu harus di utarakan, sebagaimana Muhammad menyatakan kecintaannya kepada ummatnya. Apakah ummat yang tindak menjawab cintaNya
Materi hingga celetukan khas Cak Nun, membuat tak seorangpun enggan beranjak dari tempatnya. Tetap berbaris dan terduduk sambil terbahak namun kadang hanya menyengis hingga berderap santun. Beberapa dari kami mengabadikan semua lewat camera termasuk aku. Walau hanya beberapa foto. Cukuplah untuk ku mengenak celetukan yang membuat kuta ber bisaik hinggga terbahak dibawa dalam alurnya.
Demikianlah..
Cak Nun dan Dendang uraian sajak hidup dalam Orasi Budaya-nya..

2 comments: