Wednesday, June 1, 2011

Langkah peradaban...



Menyusuri jalan ini seperti memberikanku banyak pengaruh dan memberikanku banyak keinginan untuk menggantungkan mimpi. Seperti selayaknya hari. Bagaimana kita akan menjadi ‘sosok’ di hari depan adalah bagaimana kita mendefinisikan hari dan masa depan mulai dari hari ini. Segalanya boleh menjadi gagal , namun setidaknya dari sebuah langkah dan ikhtiar akan banyak pengalaman dan penemuan tentang kebenaran. Dan tak akan pernah merugi akan semua itu.
Menginpirasi sekali. Banyak hal yang ku temukan beberapa akhir pekan ini. Bulan penuh kejutan dan memberikan banyak harapan di hari dan waktu mendatang. Walau tak bisa di pungkiri amanah dan kegalauan bukanlah hal yang hilang dan selanjutnya menyublin begitu saja. Namun hal itu tak mengurai seberapa besar syukurku atas kekuasaanNya yang menempatkanku ke dalam keadaan dimana sebuah kebenaran dan pemahaman memang harus di perjuangkan untuk diketahui.
Menjadi sosok yang menginpirasi adalah bukan hal yang mustahil bagai setiap orang. Faktanya setiap dari kita memiliki kehidupan yang luar biasa. Tinggal bagaimana kita meringkasnya dan memahaminya sehingga mendapatkan ibroh atau makna yang ada di dalamnya. Allah menempatkan dan memberikan segala keadaan pasti memiliki dasar. Dasar tersebut adalah bagaimana niat kita, bagaimana pemahaman kita , bagaimana ikhtiar kita dan akhirnya Allah telah memiliki garis takdir.
Kehidupan memberikanku kesempatan untuk dapat berkontribusi disini. Perasaan diakui dan memiliki tempat di BEMKM Fakultas Ekonomi adalah rasa tak terduga yang hadir lewat kejutan kecil Allah dari kejadian yang ada. Bukan Mei yang merupakan puncak perayaan Dies Natalis FE menjadi ajang pembuktian bagaimana kami sebagai BEMKM FE bekerja. Walau agaknya malah kami seperti EO( Even Organicer) yang serba mengkonsep acara dan kemudian melaksanakannya. Namun berpositif thingkinglah atas segala sesuatu. Kami mencoba dan melakukan persiapan dan ikhtiar yang maksimal.
Tapi bukan pengalaman saat acara hanya bercerita tentang persiapan yang lancar, acara yang berjalan sempurna, dan akhir yang bahagia.. klasik sekali. Dan hal itu hanya memiliki sedikit kemungkinan. Karena faktanya masalah adalah teman paling tepat bila kita ingin mendapat sebuah tempaan dan ujian untuk menuju level yang lebih tinggi lagi. Entah itu dari kepanitiaan, birokrasi ataupun segala macam omongan yang begitu ‘emnggemaskan’ bagai kami. Namun bukan pejuang dan kriteria pemenang ketika kami goyah oleh cobaan, lemah oleh omongan dan berlari dari masalah. Dan ketika dihadapkan oleh segalanya, kami tak akan gentar bila telah mengenal satu kata : kebersamaan.
Organisasi tak akan dikatakan berhasil hanya karena dapat menyelesaikan dan menghasilkan acara yang luar biasa jika keadaaandalam kepanitiaan dan keanggotaannya belum maksimal, karena faktanya sebagai mahasiswa kepanitiaan ini pun adalah sebuah pembelajaran. Bagaiamana kita menjadi salah satu orang yang ikut andil dalam pemikiran, mengkonsep , merencanakan hingga akahirnya melaksanakan suatu acara. Bila anggotanya tidak memiliki pengalaman selepas acara itu dilaksanakan. Namun Allah memiliki keadilan tersebdiri. Diakhir ini kami memiliki dan mendapatkan banyak kebenaran dan pengertian dan itu merupakan sebuah pembelajaran juga.
Lebih dari itu sebagai seorang pribadi banyak hal yang terjadi di bulan Mei ini. Jika dua tahun yang lalu, bulan Mei di ingat ketika menghadapi 3 Mei kali ini setiap hari di bulan Mei menjadi hal yang memberikan inspirasi tersendiri. Hingga bulan Mei menghadiahkan sebuah gelar yang ku syukuri atas kesempatan yang di berikan. Gelar itu adalah menjadi Peserta Akhwat Terbaik di acara pelatihan kepemimpinan Pemuda Islam, Dauroh Marhalah 1 KAMMI Angkatan 25.
Bukanlah hal yang menjadi berbeda ketika ada keraguan dan kegalauan yang hadir krtika niat akan mengikuti sebuah acara dan perencanaan itu datang. Namun dalam kegalauan dan keraguan itu buku tetap ku baca. Artikel tentang segala hal mengenai penugasan atau diskusi mengenai organisasi yang mengadakan kegiatan ini. Beberapa anggapan dan pendapat mengenai organisasi ini ku tampung. Diskusi mengenai penugasan maupun banyak hal tentang berita yang tengah ada di masyarakat nampaknya menjadi hal yang rutin terjadi dengan banyak orang.
Hingga penugasan itu selesai dengan berbagai pengertian, karena seperti mata uang yang tak akan pernah lepas dengan 2 sisinya. Setiap pemikiran pesti memiliki banyak arti, mungkin dua atau lebih. Karena di dunia ada duna definisi antara baik dan buruk. Maka benarlah ketika apapun langkah yang kita ambil adalah bagaimana kita memilih diantara yang pasti dan yang meragukan.
Akhirnya dengan Bismillah , kami melangkah walau dengan berbagai kejutan yang akhirnya menempati banyak ruang yang siap menghujam hati yang terkadang gelisah akan niat yang tertambat dalam hati. Semoga hanya karena Allah bukan makhluk, bukan mahluk. Hal yang demikian memberikan kesan tersendiri karena selepas sampai dan berkenalan dengan banyak orang disana ada kenyamanan dan keinginan untuk meneruskan ikhtiar dalam rangka pembelajaran ini lebih jauh.
Diskusi dan berbagai materi di selenggarakan. Beberapa pemateri tak lagi asing. Pertanyaan-pertanyaan yang menghujam keingin tahuan dan memberikan pemantik untuk kami sebagai seorang pemuda bersikap kritis tentang keadaan dan kebenaran yang ada sebenarnya. Kejutan dan pandangan tak percaya kerap kali ku temukan dari wajah-wajah itu. Wajah kaum yang rindu akan kebebasan berpendapat. Wajah kaum yang berkeinginan untuk merdeka. Wajah kaum yang memiliki tekad dan keinginan untuk melakukan progresif dalam hidupnya. Wajah peserta Dauroh Marhalah KAMMI.
Hingga acara itu berakhir, aku dan salah seorang kawan masih memiliki wajah yang sama. Ketika di hadapkan pada suatu surat pernyataan atas kesediaan untuk masuk lebih jauh dalam mengenal dan mencari pemahaman dalam KAMMI. Dan disana semua seperti terulang. Beberapa buku yang ku baca, diskusi dengan banyak orang, materi yang diberikan dan banyak keinginan dan harapan. Mimpi yang ku miliki. Keinginan untuk belajar. Progresif positif yang ditawarkan. Sesungguhnya memberikan banyak harapan yang membuat aku berkata iya, namun dalam detik terakhir ini mengapa ada yang masih menggajal. Disanalah aku meminta padaNya untuk disempurnakan niatku, agar ditenangkan hatiku agar diberika satu petunjuk untuk dapat mencapai kata ‘IYA’ tanpa keraguan. Dan jawaban singkat Allah adalah...

No comments:

Post a Comment