Monday, May 16, 2011

UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH


Strategi Peningkatan Mutu
Menurut W Edward Deming yang dikutip oleh Amin Wijaya Tunggal (1993:12) perbaikan mutu dapat dilakukan dengan :
1. Menciptakan keteguhan tujuan untuk perbaikan kualitas produk dan jasa
2. Berusaha untuk mengadopsi filosofi baru
3. Menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai mutu yang diharapkan
4. Mengakhiri praktek menghargai usaha hanya berdasarkan kartu kerja (price tag)
5. Meminimalisir biaya total dengan bekerja sama dengan pemasok
6. Memperbaiki secara terus menerus (continuous improvement) untuk setiap proses perencanaan,produksi dan jasa
7. Menginstruksikan atau melembagakan latihan kerja (training on the job)
8. Mengadopsi dan melembagakan kepemimpinan
9. Berusaha untuk menghindari ketakutan
10. Memecahkan hambatan yang terjadi diantara para staf
11. Menghilangkan slogan ,desakan, dan target untuk tenaga kerja
12. Menghilangkan quota numerikal untuk tenaga dan tujuan numerikal untuk manajemen
13. Memindahkan hambatan-hambatan yang merampas manusia dan kebanggan untuk kecakatan kerja (pride of workmanship)
14. Melembagakan suatu program pendidikan dan perbaikan diri yang penuh semangat untuk setiap orang.
15. Mengajak setiap orang dalam perusahaan bekerja untuk mencapai trasformasi
Langkah proses perbaikan mutu (the 14 quality improvement process) menurut Philips Crosby yang dikutip oleh Amin Wijaya Tunggal (1993:12) antara lain :
1. Membangun komitmen manajemen
2. Membuat kelompok perbaikan mutu
3. Melakukan penguatan mutu
4. Melakukan pengukuran mutu
5. Menghitung mutu (cost of quality)
6. Membangun kesadaran (awareness)
7. Membangun kebiasaan melakukan tindakan korektif
8. Membuat perencanaan “zero defect”
9. Memberikan pendidikan pada karyawan
10. Memberikan tujuan (goal setting)
11. Kesalahan menyebabkan perpindahan (eror cause removal)
12. Pengakuan (recognition)
13. Membentuk dewan mutu
14. Melakukan semuanya sekali lagi (do it all again)
Menurut Nurkholis (2003:78) untuk mengupayakan peningkatan mutu sekolah setidaknya melakukan hal sebagai berikut :
Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui
a) Mengadakan ujian nasional atau daerah yang menyangkut kompetensi dan pengetahuan
b) Memperbaiki konsep tes bakat untuk semua siswa
c) Membuat sertifikasi kompetensi dan profil portofolio
Membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah pembelajaran melalui pembelajaran secara kooperatif
Menciptakan kesempatan belajar baru di sekolah dengan mengubah jam sekolah menjadi pusat belajar sepanjang hari dan tetap membuka sekolah pada jam-jam libur
Meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar melalui penguasaan materi dan penghargaan atas prestasi akademik
Membantu peserta memperoleh pekerjaan, bertindak sebagai sumber kontak informal tenaga kerja, membimbing siswa menilai pekerjaan-pekerjaan, membimbing siswa membuat daftar riwayat hidupnya dan mengembangkan portofolio pekerjaannya.

Upaya peningkatan mutu sekolah menurut Wohlstetter yang dikutip oleh Nurkolis (2003:80) antara lain :
1. Menetapkan secara jelas visi dan tujuan sekolah yang diharapkan
2. Memantapkan fokus tujuan nasional yang memerlukan perbaikan terus-menerus
3. Adanya paduan kebijakan dari pusat yang berisi standar kompetensi kepada sekolah
4. Tingkat kepemimpinan yang kuat dan dukungan politik dari pemerintah pusat.
5. Pembangunan kelembagaan (capacity building) melalui pelatihan dan dukungan kepada kelapa sekolah, para guru, anggota dewan sekolah
6. Keadilan dalam pendanaan atau pembiayaan pendidikan (sekolah)
Menurut Mulyana (2003:20) upaya peningkatan mutu sekolah dapat ditinjau dari fungsi-fungsi pendidikan yang ada di sekolah yang terdiri dari :
1. Perencanaan dan analisis kebutuhan sekolah serta evaluasi program sekolah secara menyeluruh dan berkelanjutan .
2. Mengembangkan (memperdalam , memperkaya, dan memodifikasi) kurikulum namun tidak bertentangan dengan kurikulum nasional yang sudah ada
3. Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered) sehingga terjadi pembelajaran yang aktif dan reaktif
4. Pengelolaan ketenagaan secara profesional mulai dari analisis kebutuhan tenaga , rekrutment, pengembangan, sangsi, hingga evaluasi kinerja pegawai.
5. Pengelolaan keuangan secara rapi dan benar mulaidari pengadaan hingga pelaporan
6. Pengelolaan sarana danfasilitas mulai darianalisis kebutuhan , pengadaan, hingga pemeliharaan
7. Pengelolaan peserta didik mulai dari penerimaaan, perimbangan, pembinaan, penempatan sekolah lanjutan, penempatan kerja , pendataan alumni
8. Optimalisasi hubungan sekolah dengan masyarakat ditinjau dari keterlibatan , kepedulian, kepemilikan dan dukungan operasional, baik moral , maupun finansial
9. Dibuat iklim sekolah yang kondusif baik secara fisik maupun non fisik sehingga tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan produktif.
Menurut Drs Abbas,M. Si dalam bukunya “wajah dan dinamika pendidikan anak bangsa” (108) menuliskan :
Para kepala sekolah diharapkan berperilaku profesional dalam hal mengelola satuan pendidikannya. Satu diantarabentuk nyata profesinalisme pengelolaan tersebut adalahmenjabarkan kebijaksanaan menjadi program nyata . Program tersebut dllahirkan melalui kajian terhadap visi, misi, tujuan pendidikan, menggunakan pendekatan komprehendif (melalui pola pikir bersistim dan dengan mempertimbangkan 4 aspek dengan terangkum dalam istilah kekepan (kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan) . selanjutnya di terapkan upaya/ strategi pencapaiannya untuk dijabarkan menjadi program sekolah . baru setelah itu disusun kegiatan-kegiatan sekolah yang nyata.
Menurut Prof Dr H Moph Ali, M. Pd ( M 525 UT.2007) menuliskan: keberhasilan strategi sangat bergantung pada kemampuan dalam kepemimpinan untuk membengun kemitmen , menhubungkan strategi dan visi yang tetap mengatur sumber-sumber yang mendukung terlaksananya strategi.
Sebuah alat untuk meninjau kembali kami berikan alat atau media yang disebut dengan analisis SWOT
S  Strength = kekuatan
W  Wealness = kelemahan
O  Opportunity = peluang
T  Threats = ancaman
SWOT =KKPA, merupakan strategi dengan memperhatikan (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal sekolah (peluang dan ancaman) sehingga dengan menghetahui kondisi internal dan eksternal ini sekolah dapat mengetahui dimana posisinya , apakah sudah manju, sedang maju atau tertinggal dari sekolah lainnya
Perubahan
Mengapa harus ada perubahan?
Perubahan adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu / situasi yang berbeda dengan yang sudah ada (prof Dr Nanang Faltah, M. Pd) perubahan mempunyai tujuan yang sifatnya penyesuaian diri dengan lingkungan agar tujuan organisasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
Perubahan harus bermakna sebagai sebuah kebutuhan sekaligus keharusan agar tidak tertinggal sekolah sebagai sebuah organisasi terbuka yang keterkaitannya dengan masyarakat dan orang tua siswa sangat erat, hendaknya mampu menyerap aspirasi yang berhubungan dengan harapan-harapan mereka dan kearah harapan-harapan itulah peubahan dilakukan sehingga daya akuntabilitasnya kepada pelanggan semakin ditingkatkan
Perubahan di sekolah harus dilakukan dengan maksud untuk mencapai 5 hal fundamental yaitu
1. Mengoptimalkan layanan kepada siswa
2. Menargetkan untuk mencapai hal yang luar biasa
3. Meningkatkan produktivitas
Produktivitas KBM
Produktivitas pengelolaan sekolah
4. Mengonsolidasikan fungsi-fungsi yang ada dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu sehingga organisasi sekolah menjadi lebih efisien (demikian yang ditulis oleh Prof Dr Suyanto M.Pd. P.Hd dan Drs Ms Abbas M. Si dalam bukunya “Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa”

No comments:

Post a Comment