Tuesday, May 10, 2011

melati kehidupan..


Pernah aku berbincang dengan senja. Tentang arti berbeda.pernah ku kabarkan pada dunia. Bahwa aku telah terlanjur berbahagia. Namun ternyata semua semu belaka. Sebagian dari diriku hanya berkutat dengan hari dengan siluet kehidupan yang bernama kepalsuan. Aku takut tak pernah mengenal diriku sendiri. Menjadi sosok boneka yang nantinya akan menjadikanku takluk dan pasrah pada keadaan. Aku mengenal yang namanya keiklasan namun aplikasinya aku hanya menyebut mimpi ini bernama harap tak bertuan. Tak kan sebagian dari mereka tahu dan mau mendengar keluhku. Walau terkadang sungguh gelap dan lantah mengajarkanku beberapa soal tentang kehidupan namun faktanya aku masih rapuh dan ragaku yang ditelan tindak dan tanduk kebisuan.

Rasa ini mengajariku sesuatu yang berbeda. Simbol diri yang membuatku semakin kuat bercengkrama dengan kehidupan. Salah satunya tentang diam. Tentang hati yang terpasung dan tentang keimanan. Aku tak setangguh kehidupan yang terkadang lalai namun dalam sekejap mengampun menghamba dalam kebungkaman.yah aku hanya bisa mengigau saja. Perumpamaaanku bahkan tergantung dari banyak hal yang membuatku kembali menjadi angan dan mengajakku berlompa pada kehidupan.

Tenpatku disini dan menanti pagi. Dalam gelap dan rintih ini tak ada dan tak akan pernah ada yang menemani. Walau tak bisa ku ingkari aku hanya simbol kepalsuan diri,. Aku hanya ingin berdiri sendiri., tanpa diri yang mengajariku cinta. Dan sebuah pedoman kehidupan. Aku melati kehidupan. Yang tertelan kabut kegalauan.

Cuplikan monolog : Melati Kehidupan

Oleh : Arma Setyo Nugrahani

No comments:

Post a Comment