Tuesday, May 10, 2011

cinta dan benci


Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
"Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kamu benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai."[6]

Demikianlah sikap yang pertengahan ini bertambah nyata, meliputi seluruh tampilan Islam hingga dalam hal perasaan, simpati dan kasih sayang.

Oleh karena itu Umar bin al-Khaththab radialllahu 'anhu berkata: "Hai Aslam, jangan jadikan cintamu sebagai beban dan jangan sampai bencimu membuat binasa."

Aku bertanya: "Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

Beliau mengatakan: "Jika engkau mencintai, janganlah berlebihan seperti seorang anak kecil mencintai sesuatu. Dan, jika engkau membenci, janganlah berlebihan hingga engkau suka mencelakai sahabatmu dan membinasakannya."[7]

Hadbah bin Kasyram berkata:
jika engkau membenci, bencilah dengan kebencian
sewajarnya

karena sesungguhnya engkau tidak tahu,
suatu ketika engkau akan kembali

jadilah engkau barang tambang bagi kebaikan dan
berilah maaf atas kesalahan

karena sesungguhnya engkau melihat dan
mendengar apa yang engkau lakukan

jika engkau mencintai, cintailah dengan cinta
sewajarnya

sebab engkau tidak tahu, suatu ketika engkau
memutus cinta itu

An-Namar bin Taulab berkata:
cintailah kekasihmu dengan cinta sewajarnya

niscaya tidak akan membebanimi
bila kamu memutus cinta itu

dan bencilah musuhmu dengan benci sewajarnya

karena bila engkau berusaha untuk mencintainya
maka engkau akan bersikap bijak padanya

No comments:

Post a Comment