Tuesday, January 18, 2011

Rasulullah saw yang ahli Ibadah

Memanjangkan shalat

“Shalat yang paling baik adalah yang terpanjang berdiri” (HR. Muslim) Abu Abdillah, yaitu Hudzaifah bin al-Yaman al-Anshari yang terkenal sebagai penyimpan rahasia Rasullah saw, radhiallahu 'anhuma, berkata, "Aku ber shalat beserta Nabi saw pada suatu malam maka beliau membuka - dalam rakaat pertama - dengan surat al-Baqarah. Aku berkata, "Beliau ruku' pada ayat keseratus, kemudian berlalulah." Aku berkata, "Beliau ber shalat dengan bacaan tadi itu dalam satu rakaat, kemudian berlalu." Selanjutnya aku berkata, "Beliau ruku' dengan bacaan di atas itu, kemudian membuka - dalam rakaat kedua - dengan surat an-Nisa' lalu membacanya,kemudian membuka lagi - sebagai lanjutan-nya - surat ali Imran, kemudian membacanya. Beliau saw membacanya itu dengan rapi sekali -tidak tergesa-gesa - jikalau melalui ayat yang di dalamnya mengandung pentasbihan - memahasucikan –beliaupun mengucapkan tasbih,jikalau melalui ayat yang mengandung suatu permohonan, beliaupun memohon, jikalau melalui ayat yang menyatakan berta'awwudz -mohon perlindungan kepada Allah dari sesuatu yang tidak baik, beliaupun berta'awwudz - mohon perlindungan. Kemudian beliau saw ruku' dan di situ beliau mengucapkan, Subhana rabbtal 'azhim. Ruku'nya adalah seumpama saja dengan berdirinya - yakni perihal lamanya hampir persamaan belaka -selanjutnya beliau mengucapkan, Sami'allahu iiman hamidah. Rabbana lakal hamd," lalu berdiri dengan berdiri yang lama mendekati ruku'nya tadi. Seterusnya beliau bersujud lalu mengucapkan, Subhana rabbial a'la, maka sujudnya itu mendekati pula akan berdirinya - tentang lama waktunya." (HR. Muslim)

____________________________

Tahajud hingga kaki bengkak

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk Rasulullah, beliau masih saja berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah beliau terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Hingga ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah: “Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?” Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

___________________________________

Berbaring pada sisi kanan tubuh sambil menunggu shubuh

Aisyah berkata bahwa Rasulullah saw melaksanakan shalat malam sebelas rakaat termasuk satu rakaat witir. Setelah selesai beliau berbaring pada sisi kanan tubuhnya. Saat muadzin datang beliau melaksanakan dua rakaat yang ringan” (HR. Muslim)

___________________________________

Mengqadha shalat malam

Aisyah radhiallahu 'anha, berkata, "Rasulullah saw itu apabila terlambat melakukan shalat malam karena sakit atau Iain-Iain, maka beliau saw bershalat duabelas rakaat di waktu siang harinya." (HR. Muslim)

No comments:

Post a Comment