Friday, January 14, 2011

langit..

Aku hanya ingin kembali menyapa langit malam. Membiarkannya tetap temaram dalam gelap. Kulihat sandingan indah disana. Berwarna putih ditengah kegelapan. Yahh.. itu bulan dan bintang. Dahulu sebelum aku terlelap aku sering terlebih dahulu keluar rumah . menanti datangnya bintang dan bulan. Namun magelang yang terkadang selalu mendung membuatku jarang pula menemukan mereka. Aku sadar bahwa keindahan malam tidak selalu dilukiskan dengan keberadaan meraka . namun sungguh, pelengkap gelap dan petang malam adalah keduanya. Seperti saat ini. Aku menatap mereka bersanding. Bukan di teras rumah seperti biasanya,namun pagi disaat subuh belum datang di teras kos-kosan. Ya.. aku kembali terbangun dan kembali menengadah dibawah langit. Aku tak yakin namun sepertinya ada beberapa anak nampak celingukan menebak siapa gerangan putih” dibawah langit yang memakai mukena atau mungkin mereka tak sadar ini mukena hingga sedikit menyeret cepat langkah kaki menuju kamar. Yahh.. besok pagi akan ku perbaiki pemikiran mereka. Bahwa aku bukan ‘hal’ yang mereka kira. namun sekarang aku ingin sedikit saja menikmati waktu ini, dan tak ingin seorangpun mengganggu termasuk dering suara How Deep is Your Love- sinyal pada otak ‘ ada sms!!’ tapi rasanya kali ini tubuhku tak sejalan dengan otak. Ia ingin tetap disini dan merenungi setiap saat dan ingin menjadikannya waktu yang tepat untuk sekedar mengingat kejadian kemarin.
Saat pemilu km- pemilihan presiden mahasiswa dan dpm.. saat menemukan seseorang disana yang enggan beranjak dari pikiranku. Aku tersenyum kecil. Terlalu malu pada Allah. Disaat seindah ini malah memikirkan hal yang belum pasti , tapi mengapa wajah itu begitu melekat dan tak mau pergi.padahal belum juga kenal. Namun mengapa suaranya seperti terdengar bersama suara gesekan dedaunan malam ini. Dan pipiku mulai panas.
Aku kembali menengadah dan mendapati awan menggumpal diangkasa. Seakan seisi jagad tahu, bahwa aku menanti hujan turun lagi. Seketika aku merasa angin dingin meniupkan hawa hujan. Ku bawa lagi segala hal yang mengusik tidurku 3 malam terakhir ini. Biarkan jadi suatu kenangan manis.
Sebelum kembali ke kamar, aku kembali menatap langit dan berbisik lirih..
“ya Allah, Engkau yang mengetahui segala rahasia dan bisik hati yang terdalam.. maka jadikanlah apa yang Engkau takdirkan adalah yang aku iklaskan dalam hidup. Karena aku yakin Engkau Maha mengetahui yang terbaik bagi hambaMu..”
Aku pejamkan mata dan berucap ‘amin’ dalam hati..tersenyum dan kembali ke sajadahku..
Catatan kecil yang ku tulis di Semarang, Jumat pagi, 24 Desember 2010

No comments:

Post a Comment