Tuesday, March 6, 2012

Wajah KAMMI..

Dalam kehidupan yang ini manusia adalah mahluk sosial. Manusia yang merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Hal tersebut bukan hanya sebagai teori semata, namun lebih dari itu hal tersebut menjadi sebuah kebutuhan dan dapat di sadari secara seksana.
Dalam pelaksanaannya, hal itu bukan hanya berakhir dengan kehidupan yang berdampingan namun juga adanya hal lain yang menyertainya. Salah satunya adalah adanya berbagai tuntutan yang diberikan oleh masyarakat. Dan berbagai tuntutan itu terkadang menjadikan kita ‘tahanan lingkungan’. Kehilangan jati diri dan kemudian tunduk pada peraturan peraturan yang bertentangan dengan apa yang seharusnya kita inginkan.
Itulah mengapa KAMMI menjadi salah satu solusi menjadi sosok yang berbeda. Untuk berproses KAMMI memiliki banyak jalan dan cara walau itu masih dalam tataran yang dalam tarbiyah atau pendidikan seuai dengan agama islam. KAMMI mengajarkan kita banyak hal tentang banyak hal. bagaimana menjadi pribadi-pribadi progresif yang nantinya menjadikan diri dan personal menjadi agen perbaikan yang bukan hanya berperan menjadi agen saja namun juga pengkonsep bagaimana keadaan akan diperbaiki.
KAMMI tetap memiliki tempat dalam menyelesaikan masalah. Baik iru secara personal sebagaimana keluar dari golongan ‘tahanan lingkungan’ maupun secara global sebagai kelompok pembelajar yang nantinya akan memperbaiki keadaan dan Indonesia dalam perspektif yang lebih khusus. KAMMI bukan hanya sekedar beretorika dalam aksi namun kerja-kerja kongkret dalam perbaikan serta adanya perbaikan diri dalam pembelajaran di dalam terselenggaranya KAMMI .
Kader KAMMI yang berproses bukan hanya di hadapkan dengan masalah masalah individu saja. namun adanya pemikiran dan kebersamaan dalam pemikiran solusi solusi kongkret dalam masyarakat. Hal itu menjadi berarti banyak karena KAMMI menjadi salah satu sumber munculnya pemimpin pemimpin muda yang siap dalam kerja nyata di dalam masyarakat. Dan KAMMI masih dalam prosesnya. Begitu pula dengan kader yang ada di dalamnya. Proses itulah hanya sarana namun pada dasarnya hanya kader KAMMI yang menentukan dimana dia berada dan pantas di tempatkan sesuai dengan ikhtiarnya. (arma –unnes)

No comments:

Post a Comment