Friday, March 9, 2012

Lentera dalam kehidupan


Berulang kali ketika lampu di padamkan dan kemudian bersimpung dalam kegelapan ada yang terbersit dalam pikiran saya. Bagaimanya bila kelak... banyak hal yang terlintas bagai benang benang yang tak berujung. Ketika sketsa sketsa mimpi mengajarkan saya untuk memberanikan diri untuk berlari cepat namun di sisi lain. Kadang saya ingin lambat dalam berpikir dan berproses untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Teringat ketika berdua dengan ibu. Bagaimana beliau adalah guru dari segala hal yang bahkan tak pernah saya tau. Beliau adalah sosok sederhana yang mengajari banyak hal dengan keserhanaannya. Dengan vara beliau yang sanggup membuat orang lupa bahwa beliau adalah seorang perempuan dan ibu juga. Sikap riang dan senyumanya kadang memperdaya dunia seakan segalanya mudah di harapan beliau.
Yang terjadi saat ini adalah bagaimana dalam proses ini saya tidak gagal. Namun dalam sisi lain. Saya ingin lebih tangguh untuk mengeja kehidupan yang selama ini masih hanya berputar pada hal yang dirasa masih hanya seputar saya dan diri saya. Itu yang kadang menjadi hal yang saya pikirkan. Dalam kegelapan saya hanya melihat kelam. Dalam kegelapan saya dapat melihat terang yang sesungguhnya saya damba.
Bukan menjadi arma yang selalu berbicara dan tersenyum. Kadang ada saatnya saya menjadi arma lain yang ingin di lihat sebagai seorang arma. Hingga saya tau. Bahwa membaca kejujuran dari diri saya saja kadang saya masih kurang peka. Terlintas berbagai hal yang lebih menyeluruh tentang apa mengapa dan siapa yang nantinya menuntun saya kelak.

Namun nama dan wajah ibu kembali terbayang. Semangat dan kepercayaan beliau telah berada di pundak saya dan itu tidak mungkin saya lepaskan. Sebagi mengucap syukur dan tundukan yang berkepanjangan akhirnya saya sadar akan beberapa hal dan kemudian tetap terdiam. Ada banyak hal yang memang tidak butuh jawaban. Ada banyak hal yang pada akhirnya kita letakkan dalam setiap sujud dan sajadah ini. ada banyak hal yang terlanjut ada dan terjadi namun bukan berarti itu menjadi realita yang avadi.. ada banyak hal yang kan menjadi sejarah.. walau itu hanya di nikmati oleh diri kita sendiri.

No comments:

Post a Comment