Sunday, December 4, 2011

Jika dia tersenyum.. maka senyuman itu alasanku meninggalkannya..


Berbias malam dalam keheningan. Gemericik suara air menemaniku mengerjakan beberapa tugas yang tertunda. Baru kemarin saja rasanya menemui berbagai hal baru dan menarik di perbincangkan. Namun kini ada berbagai hal pula yang harus menjadi referensi pemikiran dan lain sebagainya. Aku harus tetap tersenyum. Harus begitu memang.
Hari ini terlibat dengan rangkaian cerita sejarah seseorang yang tak penah putus bahkan ketika dia berfikir. Berproses untuk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaan dari yang sebalumnya. Dan dalam proses ini siapapun boleh berpendapat dan memiliki langkahnya. Hanya saja aku yang tak tau dimana sebenarnya diriku saat ini.
Proses panjang ini sedikit menekuk hatiku. Bukan berarti langkahku berhenti, hanya sejenak ingin memahami keadaan dan waktu yang ku miliki. Sejenak saja memiliki masa untuk menombang keluh dan gelisah yang selama ini ku pendam dalam canda gurau setiap saat dalam tawa. Yang selama ini ku abaikan karena ada hal yang harus terlebih dulu di persoalkan.
Sampai akhirnya titik ini datang. Dimana aku harus diam sejenak dan menoleh kebelakang. Diharusnya memilih dan menentukan jalan. Aku bukan boneka siappun. Itu yang ku tekankan pada diriku sendiri. Aku berdiri sendiri disini karena aku ingin bukan karena suruhan atau intervensi pihak lain walaupun ku tau maksudnya baik.
Dalam gemericik hujan yang datang kali ini. entah apa cerita yang kembali ku urai dalam hujan. Atau apa yang harus ku katakan jika aku tak ingin nemerima apa yang sudah di depan mata.
Langit tengah membaca hati...
Menempatkanku dalam siluet keadaan yang mengajariku untuk berucap kata yang bukan lagi baru.. ‘sabar dan iklas’ mungkin itu yang harus kembali di refresh..

Langkahku tak berhenti..
namun ku biarkan langit mengisi kekosongan waktu detik ini..
dengan hujan dan ketenangan keadaaan..

“pengaruh dan mempengaruhi’
PKMU lantai 1
Semarang,3 desember 2011
17.46

No comments:

Post a Comment