Saturday, December 17, 2011

KOMITMEN MUSLIM DALAM HAROKAH ISLAMIYAH DALAM KONSEP IMAN

Awal dari pemikiran ini adalah dari kajian mingguan KAMMI kemarin sore tepatnya adalah Jumat , 16 Desember 2011 di samping Auditorium UNNES . namun akan lebih tepat ketika kembali memahami siklus pemikiran saya yang memang masih cenderung dalam tahapan pembelajaran. Jadi bila dalam penulisan ini ada kesalahan. Maka itu mohon di maklum, karena ini tak lebih dari pemikiran yang saya tuangkan dalam bentuk kata.

Jika seorang Anis Matta pernah berteori bahwa teori perubahan kita menempatkan dukungan kekuasaan itu setelah kita menyelesaikan secara relatif proses itu setelah rekonstruksi sosial budaya dalam tiga level :
1. Rekonstruksi pemikiran dan wawasan keislaman
2. Penggudangan stok kepemimpinan umat melalio tarbiyah dan kaderisasi
3. Mobilisasi massa memalui gerakan penetrasi sosial uang menyeluruh

Hal tersebut dapat terlihat jelas bahwa salah satu hal yang penting adalah adanya pemahaman dan kesadaran tentang artinya belajar dan mempelajari banyak hal. dalam hal ini kaitan lain yang ingin saya bangun adalah budaya menuangkan tulisan yang selama ini terlampau lama tenggelam diantara segudang aktivitas yang membelit kita.

Dalam pemikiran mengenai tema yang saya ambil adalah bahwa harokah islamiyah merupakan gerakan terstruktur yang harus memiliki pondasi yang kuat. Dapat kita ketahui bagaiamana keadaan umat Islam saat ini. bagaimana kekacauan dunia yang mulai tak terkendali hingga di ujung kebungkaman dan kecaman ketika palestina tak berdaya dalam gelak tawa siksaan yahudi.

Namun umat yang lain sibuk dengan dunia mereka sendiri yang enggan ikut berpartisipasi bahkan doapun tak terurai untuk mereka. Dan itu yang kemudian harus ditata. Dalam tataran diri tema yang saya angkat diatas memiliki tahapan dalam pembangunannya. Dalam awalan yaitu memang penegakan Islam yang seutuhnya dalam diri seorang muslim.

Dari mulai niat hingga apa yang dia lakukan adalah karena Allah. Awal dan akhir hidup hanya untuk Allah. Alasan mengapa dia berada di jalan inipun karena Allah bukan karena makhluk lain. Jikalaupun itu karena mahluknya selayaknya itu bukanlah faktor utama yang kan membuatnya bertahan, karena kefanaan sebantar atau lama kelak akan hilang.

Adanya konsepsi akhlak yang dalam kajian kemarin di uraikan begitu memikat pesertanya. Bagaimana pembicara mengutarakan lebih jelas bahwa akhlak yang dipersepsikan Islam adalah mengarahkan agar manusia itu baik. Dan kebaikan iru akan menjadi perhiasan diri setiap muslim. Kemauan dan kesadaran yang baik akan mengantarkan muslim kejalan Allah yang baik pula. Dan disanalah harokah Islamiyah itu bersemi. Dalam diri muslim yang mempersiapkan diri dan masyarakat menuju kejayaan Islam yang sesungguhnya kelak. Dan kita harus terus yakin atas hal itu.

Lebih jauh dalam konsep iman. Adalah bagaimana seorang muslim dalam komitmennya atau perjanjiannya dengan diri sendiri tentang landasan keimanannya pada Allah hal itu bukanlah hal yang berat, dengan landasan At Taubah ayat 41 misalnya tak ada alasan mundur apapun rintangan dan hambatan di depan kita.

Dengan konsep iman pula. Keyakinan tentang Syumulnya Islam akan mengantarkan kita pada sebuah masa perjuangan yang tak akan mengenal kata akhir dan titik . karena masa kejayaan Islam akan ada. Jikalau bukan saat ini, maka anak dan cucu kita yang akan menikmatinya. Jadi tak ada yang sia sia atas jalan yang terjal ini.

Begitulah sekilas bagaimana pikiran saya berkelana karena madrasah klasikal KAMMI dengan temanya yang tak kalah luar biasa. Dengan jumlah peserta yang luar biasa jika diandingkan dengan tempat menimba ilmu yang lain. Ilmu ini yang orientasinya jelas menuju Allah dan keridhoannya adalah begitu indah untuk selalu dinikmati.. 

No comments:

Post a Comment