Tuesday, December 20, 2011

torehan tinta kecil sore kemarin ~


Ku palingkan pandanganku ke langit sore ini. mendung masih menikam seperti biasanya. Pertanda hujan akan menemani ku melintasi perjalanan sore ini. tanganku berbegas menata tas kecil merah yang kini menjadi teman aktivitasku. Cukuplah beberapa barang ini menemani perjalananku sore ini. dari mulai air mineral,headset, booknote kecil dan pulpennya,payung dan yang tak pernah tertinggal adalah Quran pink yang menemaniku selalu.
Langkahku tajam mengarungi jalan terjal ini. bukan hanya kiasan, namun jalan menuju gedung lembaga mahasiswa ini memang belum di perbaiki 3 tahun terakhir ini. katanya belum ada dana. Padahal hampir tiap tahun kenaikan SPL diselenggarakan. Walau untuk yang tahun ini turun,namun biasa semesterannya melambung. Akhirnya ya tetap naik kan?
Belum ada orang. Lagi dan lagi ketepatan waktu menjadi bagian tanya yang belum menemukan jawaban yang jelas. Dan aku hanya berakhir di langit yang mulai menemukan gerimisnya. Satu satu rintiknya hadir dan menemaniku kembali menanti rapat yang bahkan yang mengundang saja tidak mencantumkan namanya. Sepertinya harus ada training deh. Training tentang anggota kemasiswaan dari mulai laku dan tindakan. Hal sepele namun kadang lebih dekat dan mengena pada mahasiswa daripada kegiatan-kegiatan yang kita adakan.
Jadi ingat perjalananku ke PGSD Tegal. Beberapa waktu yang lalu kesempatan untuk mampir ke jurusan yang dulunya jadi pilihan nomer satu ku itu tak aku lewatkan. Walau harus mangkir dari perkuliahan namun tak mengapa jika kesempatan itu tak ada duanya.
Terkejut dan tertegun kami, khususnya aku mungkin keadaan ruang perkuliahan yang terlihat tak seperti yang ku bayangkan. Jurusan yang bawasannya menerima paling banyak mahasiswa baru mungkin malah mendapatkan fasilitas yang demikian. Mungkin pantas ketika mereka merasa di nomor duakan. Hingga banyak yang merasa diri mereka terpencil dan jauh dari peradaban UNNES walaupun letaknya berada di pusat kota.
Dari perbincangan yang terjalin disana banyak hal yang saya dapat dari mulai kurangnya fasilitas hingga sampai informasi. Ada yang mereka keluhkan adalah media informasi tentang agenda atau kegiatan yang kurang terbaru disini. Bahkan sampai Express yang bawasannya adalah media cetak kampus yang terbit setiap minggu yang membawakan informasi terkini kampuspun sampai telat.
Banyak hal yang bisa di lakukan di lembaga kemahasiswaan khususnya yang berada di dekat mereka. Mungkin sedikit pula pencerdasan yang berada di sana. Bukan berarti jurusan kependidikan yang tidak berkaitan dengan politik tidak boleh belajar tentang politik kan?
Pekerjaan rumah yang besar bagi lembaga kemahasiswaan untuk melakukan pencerdasan terhadap mahasiswa. Bukan hanya agen penyelenggara agenda atau program kerja. Karena TIK dari lembaga kemahasiswaan yang utama adalah merupakan peran strategis untuk mahasiswa apabila ada masalah dan mengadvikasinya.
Beberapa anak hadir menyita perhatianku. Diskusi kecil pun tercipta belum semuanya berbincang tentang hal yang penting memang. Masih terselip syahrini dan jambul angin puting beliungnya atau yang lain. Namun mengarahkan mereka ke isu kampus terkini dari mulai pemira hingga pemilihan yang terjadi di berbagai fakultas.
Jika bukan mereka biarkan saya yang memulai. Jika bukan mereka yang peka biarkan saya yang paham dam dan sadar keadaan dan memulai keadaan. Saya rela jadi minoritas. Minoritas yang tak terlihat namun membawa perubahan walau sedikit.minoritas yang tak terjamah jabatan maupun kesombongan.
Langit sore ini masih gerimis. Rintiknya makin deras dan menyelimuti kota semarang dengan kesejukan. Semoga hujan ini membawa berkah untuk kami . semoga kegelapan kami mendapat cahaya dan semoga kami berada pada golonganMu yang peka dan sadar untuk melakukan perbaikan di bumiMu ini.

No comments:

Post a Comment