Sunday, June 24, 2012

Tak perlu kata.


Berkawan denganmu adalah bingkisanNya yang indah untukku, saudariku. Menemukanmu dalam pencarianku tentang Din nya di tengah padang luas ini bagai sebuah jalan setapak untuk menemukan sesuatu. Dan kau begitu berharga untukku.

Tentu aku yang tak mengertimu. Karena ku yang memang buta akan dirimu ini hanya bisa menerka. Dan aku tau terkaanku salah. Karena aku tak bertanya. Namun saudariku? Akankah kau akan katakan jika aku bertanya? Bertanya siapa yang datang ke hingga larut malam itu?

Tentu saja aku yang salah paham. Karena tak mengertimu saudariku. Aku yang tak pernah bisa menutupi rasaku sendiri. Aku yang tak bisa menutup telinga pada omongan orang tentangmu. Aku yang tak bisa menutup telinga akan canda sindir mereka tentang kelakuanmu. Karna aku aku mencintamu saudaraku. Namun akankah lau mengerti apa yang ku lakukan pada jarak antara kita. Bukan karena menjauhimu. Aku takut. Sangat takut menyakitimu saudariku.

Tentu aku yang tak tahu apa apa, saudariku. Aku yang tak mengerti. Bahwa kau tengah bahagia. Bergelimang perhatian dan cinta. Namun tak cukupkah cinta ku? tak cukupkah cinta ibu dan bapakmu? Tak cukupkah Allah mencintaku hingga harus kau mengiba cinta yang belum seharusnya kau pinta ?

Ya saudariku. Benci aku. Benci aku  bila itu akan membuatmu lebih lega. Aku memang bukan orang yang pandai bersandiwara. Ramah terhadapmu namun mengumam kejelekanmu di belakang. Namun aku tak punya keberanian untuk bicara padamu.

Kenapa? Kau masih bertanya kenapa? Karna kau bukan lagi orang yang dulu ku kenal. Kau bukan orang yang ku gandeng tangannya dan meraba mimpi tentang langkah tegap dan mimpi tinggi. Kau bukan itu. Kau bukan lagi orang yang mendendangkan lagu perjuangan dan mengeja arti sebuah tegaknya Din di bumi ini. kau bukan lagi itu. Kau bukan orang yang di sampingku memelukku dengan tulus dan bersimpuh untuk mengeja arti sebuah kesyukuran setiap kali kita berjumpa.

Kau bukan yang dulu. Aku bahkan mulai tak mengenalimu.
Tak mengenali sikap itu. Aku tak mengenali orang yang mulai bersolek malam hari itu. Aku tak mengenali bisik manja itu. Aku tak mengenali mu. Aku tak mengenali kau yang di perbincangkan mereka. Aku tak mengenali orang yang di bicarakan mereka di depanku tentang perjumpaan hingga lewat malam berduaan di tempat gelap. Itukah yang kau sebut pria itu mendekatkanmu padaNya???????

ya .. kau berhal membenciku karena menjauhimu. Kau berhak untuk mengindahkanku . karena aku tak punya cukup kata untuk di katakan. Aku tak cukup suci untuk menasehatimu. Aku tak cukup benar untuk menyalahkanmu. Bahkan jika kau menganggap aku tak cukup baik untuk di dekatmu.

Allah kan bersamamu. Aku tau itu. Allah akan menjagamu , untukku. Untuk keluargamu, untuk teman, untuk lingkaran kecil itu. Untuk ibu bahkan untuk sosok yang nanti halal untuk-mu..

Alasanku hanya satu..
Saudariku..
Aku terlalu mencintaiku..
Karena Allah..

Magelang,23 juni 2012
11.45 petang
Wujud kongkret sebuah ukhwah

No comments:

Post a Comment