Sunday, June 17, 2012

SERUNI (part 3)


Lorong itu mrnjanjikan sesuatu. Bukan harta berharga bukan pula emas permata. Namun lebih dari itu. Lorong itu memberikan kesan tak terlupakan tentang sesuatu yang tak ingin dilupakan. Tentang kenangan dan keluarga.

Sekali lagi, air mata seruni jatuh di pipinya. Seakan tak ingin menerima kenyataan bahwa segalanya telah berlalu dan berakhir begitu saja. belum ada sehari ayah tercintanya pergi meninggalkannya. Meninggalkan sepi yang berkepanjangan sepanjang hidupnya. Seruni terduduk di lantai. Seakan ingin mengembalikan hari. Dan menhindari hari ini. namun tiba tiba semua tergulir kembali.

 “seruni” ucap seseorang setengah baya sambil kemudian memeluk Seruni.
Seruni menatap nanar ibunya. Ada kata yang tak terucapkan dari sorot mata itu. Hanya saja tetes air mata itu menghadirkan segala makna yang membuat kata tak lagi berguna.
“ayah akan lebih tenang ketika kita mengiklaskannya,sayang” ucap ibunya yang kemudian memeluk seruni lebih erat.

Semua begitu cepat. Rasanya baru kemarin pertengkaran hebat tentang calon suami seruni terasa hampir membuatnya meledak karena begitu kokoh tak ingin di jodohkan. Namun saat ini, jika bisa mengulang waktu. Andaikan saja andaikan saja andaikan saja ayahnya mau mendengar. Ia akan katakan ‘iya’ untuk apapun pinta ayahnya.
“iya bu..” kata seruni kemudian..
Seruni mengubah arah duduknya dan menghadap ke ibunya.
“iya.. seruni akan menikahi mas ilham yang sudah dipilihkan bapak” ucanya kemudian.
Ibunya kemudian memeluknya. Serasa ucapan seruni akan sebuah anugrah yang di tunggu.
Dalam pelukan ibunya. Kini seruni ikut meneteskan air mata. Namun entah apa yang di rasakannya. Mimpinya , inginnya. Semua terasa begitu hambar untuk saat ini dan kini. Hanya ada sebuah langkah yang begitu harus di terimanya.
Dan air mata itu entah apa artinya. Ia menangis kemudian. Membiarkan hatinya berkecamuk sendiri. Seakan ingin membiarkan rasa kagumnya pada seseorang pergi bersama tetes air mata. Rasa kagumnya pda seseorang yang menghadiahkan sebuah janji yang ditunggunya sejak 6 tahun yang lalu.

2 comments:

  1. dek armaaaa.. :D kapan ini dijadiin noveel? bagus baeud....

    ReplyDelete
  2. kapan ya kapan kapan ya.. Insya Allah , teh aliq.. mohon doanya ada jalan yang indah :) aamiin :)

    ReplyDelete