Wednesday, April 6, 2011

Cuplikan ‘dan bulan tenggelam dalam malam..’


Kalian berdua adalah cerminan hati yang tak akan terbenam oleh apapun. Senja ini mengantarkanku pada kenangan indah. Ketika si kecil beranjak balita. Kau menggendongnya dengan hati-hati, merawatnya, dan selelu mengajaknya bermain setiap saat.

Aku tahu kau sangat menyayangi si kecil. Nyamannya ia bersamamu selayaknya ia kan tentram bila tak bersamaku. Dekapan itu seakan pereda kelu di hatiku. Aku merasa teriris. Kali ini sat di ulu hatiku begitu menjadi-jadi. Ku tarik diri dan berada di dalam jendela. Mencoba menyembunyikan keluhku di balik jendela. Tak terasa genggaman di ujung jilbabku makin kuat, sekuat tawa si kecil yang berada di dekapanmu.

‘nak, maafkan bunda bila nanti harus pergi. Bunda yakin ayah bisa menjagamu dalam segalahal’ rintihku perlahan.

‘ya Allah. Jaga kedua malaikat di hidupku itu. Berikan mereka kebahagiaan dan senyuman selalu. Hadirkan barokah dan iman dalam sendi krhidupan, jadikan mereka khalifahMu di jalan kedepan’ batinku seberi tersenyum. Aku terduduk.

Senja mengalunkan suara khas dengan berbagai perumpamaan hal. Begitu saatnya aku menyapa sebuah peristirahatan keabadian.

No comments:

Post a Comment