Friday, January 6, 2012

Jangan menangis , gelisah.

Tak ada yang memperhatikanmu. Bahkan mereka cenderung menganggapmu buram dan tak berguna. Gelisah begitu malang nasipmu di dunia. Akankah mereka mau mendengarkan deritamu walau barang sejenak saja.

Jangan menangis , gelisah.

Walau seniman menganiayamu dengan cara mereka. Yang menuntaskanmu dengan cerminan lukisan mereka. Atau kanfas putih jadi bermelodi dalam warna. Atau uraian kata dalam nada lagu mereka. Apa mereka tau bahwa banyak hal yang ingin kau lakukan saat bersama mereka. Bahkan karenamu tercipta lukisan , lagu dan tarian. Lalu mengapa mereka mengumpatmu, gelisah?

Jangan menangis ,gelisah..

Walau politikus itu ribut akan kehadiranmu. Saat diantara mereka saling terkam prasangka. Atau keadaan tak memungkinkan untuk bertatap muka. Atau yang lain sibuk menganiaya rupiah dengan kesadisan korupsinya.

Atau tengah berdialog dengan rakyat. Gelisah maafkan mereka yang mencoba membungkammu lewat celoteh kebohongan atau janji. Maaf karena mereka terlalu padam akan jati diri. Mungkin mereka tak lagi takut. Mahasiswa kini kalut. Pecah dengan sendiri oleh karena anarkisme mereka dan ego masa muka yang membuat pejabat bersalahnya terbahak.

Jangan menangis , gelisah..

Akan ada waktu diamana mereka akan menghargaimu. Bahwa banyak karya dan pemikiran lahir dari dirimu. Bahwa banyak keinginan dan perbaikan tercipta oleh kehadiranmu. Atau banyak keadaan menjelama dalam kenyataan karenanmu.

Gelisah.. tetaplah singgah diantara kami.

Semoga kami tahu
tentang banyak hal yang kau berikan di hati
kamu yang terkadang terlena keadaan..
Atau perlukah aku selalu di dekatmu.
Agar mengerti banyak yang salah di negeri ini?

Benarkah katamu kemarin..

Kalau negeri ini
selayaknya memang belum merdeka??

Magelang. 29 desember 2011

No comments:

Post a Comment