Wednesday, October 26, 2011

Penghambaan padaNya


Seperti yang biasa terjadi pada mereka yang tangguh oleh keadaan. Yang merasakan total diri dan pengapdian yang seutuhnya pada keadaan. Serta tak mau mengeluh apalagi takluk oleh masalah. Mereka yang senantiasa tersenyum karena enggan jengah oleh kekecewaan . atau yang akan terus bertahan dengan edeolagi dan pemahaman yang fasih oleh keiklasan. Namun tak berarti akan selalu sedia pada tema dan waktu yang di tentukan itu yang tercermin dari jelaga kehidupan.

Siang ini ditengah terik cintaNya untuk bumi. Keyakinanku mengarah pada kasih sayang Tuhanku yang bersedia terus hadir dalam degup jantungku. Mengiringi melodi jingga dan merah muda keseimbangan hati. Walau oleh Edquistic mengibararkannya dengan sebiru hari ini .

Siang ini aku merasa bahwa pengapdianku pada bumi tak seberapa oleh kelingan senyum mentari. Tak bosan dia disana dan menjadikan kami dapat menikmati rimbunan hijau di bumi atau malah lebih extream dengan sebentuk kecintaan dari oksigen yang selalu di butuhkan. Begitulah cara mentari mencintai Tuhannya dan kemudian pengapdian tanpa celah dan sepenuhnya memiliki hakekat yang santun oleh karena dengan sigap selalu sedia memberikan cintanya.

Dan selalu dalam langkah ini aku selalu mengibaratkan segalanya dengan cinta. Cinta yang membuat mereka tersenyum walau hanya tidur 3 sampai 4 jam saja. Senyuman yang mengumbar keiklasan mereka yang selalu singgah dalam keadaan baik dan terjaga imannya. Serta menyertakan imannya dalam setiap langkah dan alur hidup dan keadaan yang di milikinya.

Aku menyangka bahwa hanya aku yang menginginkan cinta yang seperti itu. Cinta yang ku letakkan bukan hanya jauh dalam dada, namun lebih dari itu. Aku ingin cintaku ini menjadi cerminan kecintaan yang lain yang akan membuatku siap siaga dalam kehidupan. Cinta yang membuatku memiliki selalu dan selalu semangat berada di jalan ini. Selalu mencintai mereka yang menjanjikan bahunya atau yang kemudian meninggalkanku karena tak sepaham.

Seandainya dia adalah seorang perempuan, ingin rasanya aku memeluknya dan sesaat berkata bahwa perbedaan mana yang membuatmu pergi dan menganggapku berbeda dari yang dulu. Seandainya dia seorang akhwat aku akan memintanya menuntunku untuk mengetahui diriku lebih jauh lagi dan kemudian meletakk
kannya di jejeran orang yang berpengaruh untukku.

karena dia adalah salah seorang yang berpengaruh di hidupku. karena kami yang merasa memilikinya sebagai seorang lebih dari sekedar teman . kami yang menganggap dia kakak dan pemimpin. namun .. apa dia tak pernah mau merasa..

Namun siang ini dan panas terik ini, yang merupakan lantunan cinta dari mentari ini..
Semoga ada pahlawan hati yang menentramkan diri.. saat menuju alur hidup yang bertepi menuju keridhoaNya..

Hanya tentang ..
Penghambaan padaNya..

No comments:

Post a Comment