Wednesday, October 5, 2011

mungkin memang berbeda...


kini aku tengah diperkenalkan oleh tata ruang pemikiran baru dalam sejarah dhidupku. menyelami dan mencoba memahami sketsa hidup yang di berikan Allah sengan segala keindahan dan pedomannya yang menjanjijan kebahagiaan abadi walau selayaknya manusia dunia kadang menggoda untuk selalu dilirik.

namun bukan itu yang menjadi sandunganku. keterikatan dan bagaimana cara mereka mengimplementasikan pemikiran mereka adalah berbeda dari apa yang ku persangkakan. walau ku tahu dalam hal ilmu mereka jauh sangat jauh lebih mengetahui dari pada aku yang tengah meraba huruf demi huruf braile yang dulu buta akan hal ini.

namun semilir angin hari ini membuatku sadar bahwa aku cukup peka terhadap sesuatu. memungkinkan aku tetap menjadi seorang arma dalam BERBAGAI benturan peradaban yang tersaji di depanku. cukup mengerti aku tentang segala macam warna hidup yang memberikan berjuta keping kepingan cahaya yang mengesankan setiap langkahku.

dalam bentuk diri yang lain. aku tetap di sisi mereka. mencoba memilih dan memilah makna dan menobatkan diri untuk tetap menjadi arma. seakan aku tetap tak bisa menjawab pertanyaan yang sedari dulu pun pertanyakan tentang siapa arma? ku persilahkan kalian menjawab sepengetahuan dan bagaimana kalian mengenaliku.

dalam alur diri dan pembelajaran ini. aku hanya ingin sedikit mengisi dan memberikan cahaya yang berbeda. aku tak ingin seperti sebelumnya yang memandang mereka aneh dan berbeda. aku hanya ingin berbaur walau tak melebur, selalu dan selalu ibu yang menguatkanku.

seperti semalam kembali di tekankannya bahwa aku adalah arma. bukan berarti menjadi orang lain saat menerima dan mendapat sebuah pelajaran dan pengalaman baru. aku bukan lagi seorang yang labil seperti beberapa saat yang lalu dan kemudian jatuh ambruk oleh pemikiranku sendiri. setidaknya aku masih punya Allah .. sehingga ketakutan tidak beralasan mereka yang mengkhwatirkanku itu tak jadi soal saat di utarakan.

aku tahu mereka yang masih dan akan terus mencintaiku dalam diam dan dalam jarak yang seharusnya ada. yang melihatku dari sudut mereka dan tersenymum pada arma yang saat ini berdiri menjadi seorang arma bukan yang lainnya. dia yang dulu memberikan serpih serpih cahaya dan kesemangatan tersendiri dan lingkaran kecil yang selalu memelukku. atau rumah yang memberikan semangat dan cerita baru setiap pulang kerumah.

dan aku masih tersenyum..
menyadari bahwa hari ini tepat setahun dimana aku bertemu dengan diri yang berbeda. arma yang berbeda yang ku temukan di MUA..
aku masih tersenyum sebari bercanda dengan kenangan..
namun kemudian diam..

saat ini.. dan sampai kapanpun..
aku tetap..
arma ...


semarang, 5 oktober 2011
'meja bundar paling dekat mushola .. kampus ekonomi'

No comments:

Post a Comment