Lambaian angin mengetuk sendi sendi angan yang berlabuh senja ini. Ku sisipkan berbagai angan dalam doaku kali ini. Masih dengan mukena yang sama, namun selalu berbeda cerita.
Langit punya cara untuk mengajari kita memandangnya dengan bijak juga. Segala keterkaitannya dengan alam membawa lamunan yang siap membuat kita menjajaki dunia baru yang kita ingin singgahi.
Dan saat semuanya akhirnya harus padam. Bersembunyi mungkin adalah pilihan yang paling tepat akan segala permasalahan.
Namun pilihannya bukan sembunyi . pilihanku adalah tetap pergi dan harus pergi. Sejujurnya aku tak bisa bertindak kalut untuk mencari sanjungan orang.
Mukena ini masih di badanku. Mengetuk manusia dan mengubur egoku. Mengingatkanku bahwa nantinya akupun aku akan terkubur dalam liang sempit itu. Cepat atau lambat itu hanya masalah waktu.
Dan satu yang kemudian ku gumamkan..
Arti doa akan semua realita. Jerit tangis mereka dalam kedinginan malam. Atau peluh keringat tanpa hasil yang berarti.
‘wahai kalian yg rindu kemenangan..
Wahai kalian yg turun ke jalan..
Demi mempersembahkan jiwa dan raga ..
Untuk negeri tercinta.’
Menjadi yang terbaik adalah sebuah kebanggaan, Namun menjadi bermanfaat adalah kebahagiaan yang hakiki.. (armaarmi)
Sunday, October 23, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bispar ^_^
ini awal.. dan ada kabar baik lagi di waktu yang akan datang pasti balik kesini lagi.. dengan cerita yang lebih menarik.. ^_^ yeayyy ~
-
Soal 1 Toko “FreshMart” yang berada di sekitar sekolah kamu sedang berusaha meningkatkan penjualannya. Mereka melakukan promosi di media sos...
-
Teringat aku pada suatu masa yang telah jauh ditinggalkan, cerita kala itu 2016, ketika setiap pagi menyambutku bukan hanya dengan cahaya ma...
No comments:
Post a Comment