Tuesday, December 11, 2012

Seruni ~


Gerimis nampak melantunkan banyak cerita. Senyum Seruni tak henti menghiasi paras ayunya. Tak terhenti saat ada tangan menarik lengannya sebari melihatnya penuh rasa aneh.

“kenapa?” tanya Seruni dengan senyuman khasnya pada sahabatnya.

“Uni... lihat deh gerimis, mo ujan..” Ucap Retno sebari menunjuk langit.

“iya cantik yah, liat deh..” ucap seruni sebari kembali mendekat ke tetesen hujan.
“heh...” kata Retno sambil kembali menarik Seruni.

“iya bagus, tapi liat tuh, baju lo yang panjang itu basah dan liat tuh jilbab” ucap Retno sebari menunjuk jilbab seruni yang memang basah oleh percikan air hujan.

“ iya deh iya..yuh makan mie ayam yuk” ajak seruni sambil menggandeng Retno menuju ke kantin.

Seruni melangkah. Meninggalkan apa yang di pikirkannya sejenak. Bahkan langit mampu menghadirkan hujan untuk menghiburnya. Di sertai oleh sahabat dan berjuta senyuman dari kawan dan keluarganya. Dia butuh apa lagi selain itu.

Jikalau alam memilihnya untuk jadi antagonis saat ini sengar berbagai cara dia lakukan. Semoga realita mengajarinya sesuatu. Terlihat benar mana yang benar memilihnya sebagai kawan karena pribadinya dan apa yang dimikilinya. Atau mereka menilai dari penampakan dan apa yang di tuturkannya.

Dan di biarkannya alam menyeleksi orang –orang tulus yang ada di sampingnya. Dan menghadirkan mereka yang menerimanya sebagaimana dia ingin dan di terima apa adanya bukan hanya karena penilaian orang lain. 

No comments:

Post a Comment