Wednesday, December 5, 2012


Hujan kali ini memang kurasa agak berbeda. 

Setelah beberapa pekan aku berkecimpung dengan dunia penulisan karena di kejar agenda dan segala macam tugas yang tak ada hentinya. Berharap untuk mampu menengok mempiku dan hatiku yang tetap ku jaga adalah pilihan paling sempurna walau begitu sulit untuk melakukannya.

Apa kabar sobat kecilku,

Menyapa bayangan seseorang di balik cermin ketika aku berkaca adalah memorial waktu yang begitu mengagumkan. Ingin rasanya memeluk bayangan itu dan berkata pilihanmu tepat sobat. Apapun yang terjadi adalah sebuah langkah menuju sebuah jalan dan kesempatan yang baru.

Percayalah tak akan ada yang akan menghakimimu walaupun dalam mimpi..

sobat..

Mata dan komentar itu tak sebanding dengan apa yang akan kau pilih kelak. Apa jadinya mereka yang hanya mengangapmu kawan karena simbol persamaan. 

Apa jadinya mereka yang mengangapmu baik hanya karena kepalsuan. Apa jadinya mereka yang mengagapmu sempurna hanya karena anggukan. Sebenarnya apa yang mereka benarkan jika hanya di perbenarkan karena persekutuan

Bahkan kau akan tersenyum walau hanya dengan memandangku dalam diam anpa kata di sana , sobat.

Berterima kasihlah padaku karena tetep kuat.

Berjanjilah tak akan melangkah menjauh meski kita tak sama..

Berjanjilah untuk tatap menatapku seperti itu walaupun aku kian mengubah apa yang sudah ku taklukan.


Karena sesungguhnya aku hanya inginkan kebahagiaan yang tak mempu aku berikan pada mereka yang selama ini aku bahagiakan dengan anggukan.



Sahabatku ,

Percayakan hari ini dan seterusnya padaku..

Hingga suatu saatnya nanti akan ku pastikan

Ku balikkan apa yang mereka nggap salah dan berbeda itu..
Menjadi sebuah simbol tak bermakna dari sekedar..
Ilustrasi kemunafikan karena ketakutan untuk kesepian..


Kesepian dalam pilihan..

No comments:

Post a Comment