Tuesday, December 11, 2012

KEPUTUSAN UNTUK BAHAGIA


Hal yang tak pernah ku sangka hingga saat ini adalah kembali menjadi arma yang dulu tersenyum bebas tanpa harapan membumbung maupun tikaman-tikaman kemunafikan yang tertera dalam setiap ucapan.  

Bukan berarti selama ini adalah sebuah kemunafikan hanya tak mau menjadi seperti itu. And let’s join with me to pround about it.


Beberapa waktu yang lalu aku berkujung ke banyak tempat. Menikmati setiap alunan simbol kehidupan yang sekiranya menjadi perbincangan hangat di tepian kehidupan dengan teh hangat. Setidaknya tabungan cerita untuk masa tuaku kelak.


Berjalan di tepi pantai ketika bersama teman2 BEMKM UNNES beberapa waktu yang lalu itu menambahkan sebuah kepemilikan perumpamaan pergalauan hati yang berbeda.


Bukan tentang masalah aku atau permasalahan kehidupan tentang percintaan. Hallooo.. aku bukan anak sma yang hanya berpikir kehidupan ini soal cinta doang. Namun lebih dari itu. Aku berpikir lebih keras untuk membaca realita lebih simple dan lebih membahagiakan dalam diriku sendiri. I want to move on about my life .. satu2 nya hal yang perlu aku perjuangkan adalah kebagiaan orang tua dan diriku dulu.. itu penting.. itu yang kadang terlupa.. 

bukan. 

Selama ini coba aku lupakan namun aku bukan dan tidak bisa jadi anak perempuan munafik yang menyepelekan ibu yang sendirian di rumah lagi tanpaku di akhir pekan, TAK AKAN BISA LAGI..


Jadi ketika tepian cakrawala berada di hadapanku. Dan rasanya sejuta keinginan mengijinkanku untuk bertahan maupun pergi. Aku tak memilih semuanya. Aku memilih disini. Aku memilih jadi arma yang satu satunya anak perempuan ibu yang akan berbakti padanya tanpa adanya DOKTRIN dan segala macam KETAKUTAN maupun ANCAMAN dari siapapun..
Dan satu hal yang pasti aku ikrarkan pada 10 menit itu...

Aku tersenyum
Dan
Bergumama lirih..

ARMA SETYO NUGRAHANI..

Patas untuk
BAHAGIA..

No comments:

Post a Comment