Tuesday, September 4, 2012

satu nama, yang terucap dalam setiap doa :')


Hari ini ketika siluet mimpi menghadirkan satu nama dalam doa. Itu adalah nama ibu. Ketika cahayaku yang mulai tak bersinar. Hanya ibu yang memberiku sinar surya bagai energi yang memberiku satu harap yang ku ketahui asalnya. Dan aku ingin itu dalam setiap waktuku

Hari ini ketika aku membuka mata dan tersadar. Setahun telah kembali berlalu. Aku tahu keluarga bukan hanya sekedar nama. Namun simbol hidup tak tergantikan. Yang membiusku ketika berjuta masalah datang. Yang menghadirkan senyum ketika air mata menghadang. Yang menyajikan tawa ketika tiba saatnya aku sulit mengeja bahagia. Yang memberikan satu mimpi dan ketahanan ketika aku harus menepi dan menyajikan satu awal dan akhir yang baru. Yang memberikan satu pelukan ketika aku butuh sandaran. Dan satu canda ketika aku lupa bagaimana caranya mengiklaskan segalanya.

Hari ini ketika tersadar bahwa 2 hari lagi umurku tak lagi belasan. Aku tahu. Meraka yang ada di sekitarku telah mengajari banyak hal. mengerti sebuah alasan tentang hidup. Melengkapi pemahaman dalam menjaga. Dan melaksanakan tindakan dalam sketsa kebutuhan bukan sebuah perintah atau paksaan.

Hari ini ketika sebuah angan menjadi sebuah anggapan nyata. Hari ini ketika mimpiku jadi sebuah rencana pasti.
Hari ini ketika aku bukan lagi yang dahulu.
Hari ini ketika aku tak mau lagi memilikirkan hatiku.
Hari ini ketika senyumku jadi alasan untukku berkata dan mencerna sesuatu.
Aku hanya ingin seorang Arma tau..
Tak akan ada suatu yang indah yang berhasil terjadi..
Dengan sebuah kebetulan..
Dengan sebuah persepsi pasrah..
Namun semuanya adalah pilihan..
Dan mutlak..
Hanya milik Allah..
Bukan hambaNya..

‘aku dan sketsa hidupku’
#edisi perenungan diri.

No comments:

Post a Comment