Tuesday, September 4, 2012

Catatan 3 : Mereka yang BERCAHAYA ...


Tak ada yang tahu kenapa aku tersenyum. mereka bukan hanya tak mengerti. Tapi juga tak tahu menahu akan apa yang ada di pikirku. Aku tengah terdiam dan mencoba menyimpan segalanya di dalam memoriku.
Dalam hariku aku melintasi masa. Terus bertahan berjelaga dengan waktu. Seakan mengijinkan apa yang ku lakukan adalah apa yang ku impikan. Atau mengiklaskan pinta yang menjadi doa dan ku serahkan segalanya padanya. Ini bukan karena aku tak mengakui atas usaha yang ku lakukan hanya saja aku menganggap semua ini karenaNya, usaha ini sebentuk cinta.  
Ditengah tengah kalian aku terdiam. Kadang diam ini yang membuatku tak bisa mengucapkan kata. Kadang senyum ini isyarat bahagia. Kadang diamku jadi saksi aku kehilangan kata dan lantunan nada. Hanya ada sebuah senyuman yang ku inginkan hadir. Entah kalian mengerti atau tidak.
Bersama kalian. Aku tak sendiri. Rimbunan pohon dan dedaunan itu jadi saksi. Kalian masih di sini dan mengijinkanku hadir. Mengisi sebuah ruang di antara kalian yang membuatku menjadi sosok yang berbeda.
Yang diamku jadi perempuan yang 3 tahun lebih tua. Namun apakah itu salah. Ketika dengan itu aku berbincang tentang kehidupan dan kematangan jiwa. Ini aku dan aku mengiklaskan diri untuk berpikir tentang semua itu.
Sajak itu mengalir begitu saja. inginku dan ingin kalian sama. Merengkuh ridhoNya. Melaksanakan perintahnya dengan cinta dan harap yang purnama.Tak perlu ada keduaanya jika kau mau. Tak perlu satu yang terdiri dari banyak mimpi jika kau berkenan. Karena cukup Allah yang menjadi sepotong doa dan janjinya akan kebahagiaan kita.
Keluarga kecil yang mencintaiku tanpa syarat. Adik yang enggan kulepaskan pelukannya. Saudara seiman yang mengijinkanku mengisi gundah dan gulanya keajaiban senyuman. Tegar yang terlantun dalam setiap kesempatan. Tabah yang melengkapi setiap keiklasan. Dan kalian tetap yang terbaik. Semoga kelak kita di kumpulkan dengan kumpulan mereka yang bercahaya.

No comments:

Post a Comment