Friday, November 8, 2013

tentang oktober ~



Pilihan itu juga yang membuatku masih berada di sini. Untuk sekian banyak alasan yang terlantun dalam sebuah pilihan. Atas alasan dan landasan atas Allah di atas segala alasan. Apalah arti keraguan jika landasannya sudah merupakan kepastian dalam hidup. Dan keyakinan itu bukan hanya sebuah landasan dalam hubungan namun juga penyangga serta tiang yang akan membuah kita senantiasa tegak ketika berdiri dan makin kuat dalam berbagai hal yang membuat kita semakin kuat dalam berbagai hal.

28 oktober 2013
Adalah akhir dan awal dari sebuah babak baru dalam kehidupan. Dimana hal yang sudah terjadi menjadi sejarah, kenangan namun juga pembelajaran dalam hidup. Dimana hari esok adalah harapan dan cita yang akan di perjuangkan bersama.

Dalam setiap pasang mata saat itu menghimpun sejuta doa , di iringi sejuta malaikat yang hadir dalam sebuah janji dan sumpah sakral itu. Dan aku hanya bisa tertunduk. Tak mampu berkata. Hatiku bergedup kencang dan tak mampu untuk menghimpun apapun yang ada.

Hanya tatapanku kembali ke wajah ibu. Ada yang terselip di sana. dan hampir air mataku jatuh. Aku tak tahu. Apa yang ada dalam pikiranku saat itu. Aku makin tak mengerti apa yang seharusnya aku rasakan. Senang, sedih, terharu, gelisah, takut segala macam ada di sana. namun syukur itu lebih besar. Syukur itu lebih terasa di dadaku. Dan itu mengalahkan segalanya. Dan itu lebih dari perasaan yang lainnya. Syukur padaNya.

Dan Allah memang menghadirkan kemudahan pada kami. Saat kemudian kami di sah-kan sebagai suami dan istri itu adalah sebuah babak baru dalam kehidupan.

Dan itulah rasanya saat kejadian yang lucu itu berlangsung. Saat aku kesemutan dan tak bisa berdiri. Di ambilnya tanganku dan kemudian di bantunya aku untuk pertama kali untuk berdiri. Itu pertama kali. Dengan kecupan di keningku untuk pertama kalinya pula. Yang ku pikirkan saat itu. Adalah.....

No comments:

Post a Comment