Tuesday, July 3, 2012

Perbincangan tentang Perempuan :)


Perempuan merupakan pokok perbincangan yang tak akan ada habisnya. Elegi mengesankan yang menjadikan sebagaian besar dari kaum kita kini telah berkembang pesat. Baik secara pemikiran maupun tindak lanjut atas langkah dan pilihan hidupnya. Namun tanpa meninggalkan status perempuan yang menjadi kewajibannya. Entah sebagai seorang ana, istri maupun seorang ibu.

Terbiasa dengan status sebagai seorang perempuan nampaknya banyak diantara kita yang menjadikan diri seperti apa yang di katakan orang. Namun perbincangan sengan ibu di sela memasak ataupun membuat ice cream hari hari belakangan merupakan perbincangan yang cukup mengesankan untuk di ulas lebih jauh. bagaimana beliau merangkai ceritanya sendiri dengan begitu mengesankan.

Cara dan pola pikir yang sederhana namun begitu istimewa untuk seorang anak perempuannya yang kini beranjak dari usia remaja. Bukan lalu saya merasa hari ini saya sudah lebih dewasa. 

Apalah arti kedewasaan bagi seseorang apalagi seorang perempuan. Dewasa hanya slogan. Yang paling penting adalah bagaimana seseorang belajar untuk menjadi lebih baik. Setiap saat dalam detik dan waktu yang dimilikinya. Bagaimana menjadi sosok yang lebih mempu mengeja kejenuhan dengan proporsi yang benar dan mengalahkan ego dan ambisi menjadi lebih realistis. Dan faktanya beliau dapat melakukan itu dalam hidup walau dalam makna tersirat dalam setiap ceritanya.


Perempuan tak akan pernah usai untuk di telusuri. Kepekaan dan cara pikir yang memang lebih mengedepankan perasaaan. Begitu mengesankan sama dengan mengesankannya pikiran seorang laki-laki yang cenderung lebih ringkas dan kongkret. Berbeda dengan laki laki pula yang mengedepankan logika.  Namun untuk saya. Tidak semua laki-laki seperti itu. Karena sayapun pernah mendapati seseorang yang begitu mengesankan yang mampu berpikir dengan ideal tentang perasaan dan logikanya.


Rasanya aneh menggunakan perempuan menjadi pokok perbincangan. Namun apa mau di kata. 2 agenda penulisan yang kemarin saya dan ibu kunjungi tengah bertemakan perempuan. Padahal bulan april sudah lama berlalu ya. Namun menggemanya tema perempuan belum ada yang menggantikan. Bahkan seni yang terdapat di sudut yogjakarta kemarin begitu apik menampikkan perempuan sagai bahan untuk mengaduk aduk penikmat seni dengan penampilan karya yang mengesankan.

Dan ketika kini kembali dalam sebuah realita tentang kehidupan dan menjalaninya. Buku yang tengah saya baca berbicara banyak tentang ideologi yang terbatas bagi seorang perempuan. Novel apik karya salah seorang teman yang kini jauh di negeri seberang. (semoga Allah memberikan perlindungan dan barokah padanya) sejauh  ini pemikiranya yang dulu di rebut radikal oleh guru teater kami faktanya malah menjadi sebuah biji dan cikal yang tumbuh dengan siraman kerohanian yang apik di tempatnya kini. Semoga ada waktu dan umur kembali mengeja arti kata bersamanya di waktu yang akan datang.


Perempuan sebagai seorang anak, istri atau ibu. Tetap mengesankan di manapun mereka berada. Hanya mereka yang beruntung yang mampu mengeja sebuah makna dalam setiap titik kehidupannya. 
Dan hanya mereka yang mampu mempertahannya kesungguhannya yang mampu melukiskan kesyukuranya saat menjalani kehidupan sebagai seorang perempuan. 
Dan saya berharap saya salah satu diantara mereka.  (arma-unnes)

No comments:

Post a Comment