Monday, July 2, 2012

Listening :')


“bila diam itu emas, bicara itu berlian..
Maka berbicara dan diam pada porsi , alasan dan waktu yang tepat
Adalah permata yang tak ternilai harganya “
Arma setyo nugrahani

Mendengar adalah bagian tak terlupakan dari kehidupan. Mendengarpun kini menjadi sebuah realita kongkret baik menjadi pribadi maupun menjadi seorang mahasiswa yang nantinya harus mampu mengakomodari dirinya menjadi sebuah manfaat bukan hanya untuk dirinya sediri namun juga untuk lingkungannya.
              
 Kegiatan tersebut sama pentingnya dengan berbicara. Secara kongkret mungkin kita hanya berkesimpulan bahwa yang penting adalah berbicara atau berpendapat. Namun coba di telaah lebih lanjut, kegiatan mendengar menjadi sebuah stok keilmuan yang nantinya dapat menjadi sebuah kecukupan kajian apabila kita membutuhkan pengetahuan dalam perbincangan yang akan kita bawakan.

Bahkan begitu pentingnya sebuah arti mendengar dapat menjadi sebuah jalan kita untuk mampu menganalisis seseorang. Teruntuk saya pribadi saya memang orang yang cukup suka mendengarkan seseorang. Bukan hanya sekedar mendengar. Namun melalui nada suara, isi perbincangan hingga bagaimana pembawaannya ketika di bicarakan di depan audience nya dapat menunjukkan bagaimana sikap atau apa yang sesungguhnya ada didalam diri seseorang.

Dengan begitu, memungkinkan saya sebagai audience atau lawan bicaranya mampu menempatkan diri dan lebih banyak untuk mengenal beliau.

Lebih jauh saya memang tertarik dengan mereka yang berbicara dengan nada suara yang cenderung lebih datar. Bukan karena sikapnya yang datar dan tanpa ekspresi namun apa yang ada di dalam maksud perbincangan itu yang biasanya saya tunggu. Dan orang yang memiliki sikap yang cenderung datar tersebut biasanya memiiki pengetahuan yang lebih.
Terus terang , saya masih percaya filsafat yang berbicara bahwa “tong kosong nyaring bunyinya” namun lebih jauh saya lebih bicara adalah  bahkan nyaring itu lebih baik dari pada mereka yang berisi banyak namun tak bersuara. Alias diam saja bila anda sudah berisi berarti anda tidak bermanfaat juga tidak baik bukan?

Sehingga baik orang yang pendiam maupun orang yang pandai mengolah kata sekiranya adalah dua komponen yang berbeda untuk kita perbandingkan. Sehingga lebih bijak apabila menempatkan mereka memang dengan posisi yang berbeda. Anda yang suka berbincang maka bermanfaaltlah dengan perbincangan dan suara anda. Dan biarkan saya dan mereka yang lebih cenderung suka dengan dunia yang diam untuk bercerita dan bernyanyi dengan tulisan kami.

Kalo seorang arma? Dimana ya saya menempatkan diri?
Menjadi orang yang pendiam dan banyak mendengar?
Atau orang yang banyak bicara? (arma – unnes)

No comments:

Post a Comment