Tuesday, November 8, 2011

senyumanku :)


Ada sudut dunia yang tak akan mungkin ku tinggalkan. Yang akan membuatku senantiasa tersenyum dan bungkam pada keadaan dan bagaimanapun cerita tentang dunia di luar sana. Di sudut ini, aku di ajari berbagai pelajaran yang tak mungkin bisa ku dapat dari agenda formal macam duduk di meja dan mendengerkan di lembaga pendidikan kemudian dinamakan sekolahan. Sudut ini yang mengajariku tentang banyak hal tentang kehidupan dan memandang dunia dengan berbagai cara. Keluarga.

Yang tak pernah terlintas di benakku adalah dunia tak senyaman dan setenang dugaanku dulu. Banyak rintihan tak terdengar dan teriakan yang tak di dengarkan. Ternyata dunia tak mengenali kepeduliaan saat berbicara tentang banyak orang. Atau dunia tak se indah dalam kerangka senyum kasih sayang saat melihat seorang sahabatku dari keluarga yang menangis karena perceraian.

Mungkin aku yang berada di posisi yang menyenangkan,karena kedua orang tua yang terbuka pada perbedaan. Terbiasa pada salah paham sehingga akhirnya di akhiri dengan senyuman. Atau buku-buku bacaan tentang banyak hal sampai sejuta diskusi kecil tentang hal yang di sembunyikan oleh sejarah atau peradaban.

Namun dunia tak selalu seperti itu. Dunia tak seindah yang ku dengarkan juga. Saat telinga ini tak bisa menghindari tangisan anak kecil yang kelaparan . saat tangan ini menyentuk gubuk riuh penuh kekecewaan pada keadaan. Atau ceria riang apatisme mereka yang terbuai pada keadaaan dan kenyamanan mereka.

Melintasi masa dan keadaan seperti sekarang. Aku tengah menangis sendirian. Apa yang kutahu dengan apa yang ku perbuat tak setara. Atau memang keadaan terlalu menat untuk di perbaiki. Aku yang terjerembab pada keadaan dimana diam jadi tabungan penyakit sedangkan bicara jadi bencana.

Namun di sudut ini. aku merekat diri. Sejenak tersenyum dan mengabadikan hati. Melantunkan syukur sebentar karena memiliki mereka. Memaafkan banyak kecewa karena ajaran keiklasan yang tak bertepi katanya.

Hanya sejenak sebelum aku kembali ke realita. Menjadi orang tang tak boleh kalah pada keadaan. Menjadi perempuan yang tak boleh lengah oleh realita. Atau menjadi penerus yang tak kan diam karena ketakutan kepada selainNya.

Hingga nanti,
Berada selamanya di sampingNya..

No comments:

Post a Comment