Wednesday, November 16, 2011

menyapa FILSAFAT

Beberapa waktu yang lalu menemukan buku lama di tumpukan buku yang lama terabaikan. Salah satunya adalah buku tentang filsafat. Mangabaikan beberapa kemungkinan yang membuat pikiran terkontaminasi tentang banyak hal akhirnya kembali membacanya adalah pilihan.

Ketika filsafat kini bukan hanya tentang kehidupan namun menyeimbangkan pemikiran tentang politik pula ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi. Perorangan yang memahaminya dapat mengaplikasikan materinya atau menambah pusing banyak kemungkinan.

Salah satunya adalah ‘Plato’ yang nemawarkan realita tentang segi kehidupan yang lein tentang manusia dengan negara. Kemudian dia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia dan negara yang memiliki persamaan hakiki. Dapat di interpretasikan bahwa apabila negara itu baik, mana manusianya baik pula.Negara adalah percerminan dari manusia yang menjadi warganya.

Bergeser dari itu ada sudut lain yang menarik dari Yunani. Yunani adalah negara dengan kota yang mandiri serta saling bersaing dan bertempur namun ada banyak faktor yang tetap mempersatukan mereka. Ikatan itu adalah mereka memiliki asal-usul yang sama,bahasa yang sama, kebudayaan yang sama, agama yang sama dan perta olahraga yang sama. (Olympus) serta yang paling tempat peramalan yang sama yaitu Orakel di Delphi.

Cukup seperti itu kita dapat tahu bahwa mereka punya sebuah ikatan atas helai dan benang-benang perbedaan. Mereka yang memiliki ambisi yang berbeda di setiap kota dengan ciri masing-masing terus memaksimalkan potensi .
Dapatkah itu sedikit di adaptasi Indonesia yang telah memiliki pemerintahan walau kadang tak berdaulat dengan ‘goncangan’ resafel dan ketidak mestian koalisinya atau rakyat yang kadang tak terkondisikan dengan adanya banyak pertikaian. Mungkinkah

Indonesia yang telah memiliki otonomi daerah dan pemerintahan yang tersruktur (walau korupsi dimana-mana) dapat menjadikan Yunani sebagai acuan. Walaupun sedikit, kemudian dikembangkan dengan kulture dan kebudayaan Indonesia dan cara sendiri.

Sedikit menelisik tentang Plato dan filsafatnya, belum kita melangkah ke bagaimana plato mengkombinasikan pikirnya dengan maknaan keadilan dan kemudian seorang Thrasymachos mengemukakan bahwa, Justice is nothing but the advantage of the Stronger... atau keadilan tidak lain adalh keuntungan bagi si kuat.

Bagaimana kita menyusuri kehidupan ini dengan sudut lain tanpa meninggalkan kepekaan sosial yang terjadi di masyarakat. Saat banyak pihak tengah memilih dan memilah keputusan untuk kebaikan pribadi dan kelompoknya. Mari belajar.dan menjadi seorang yang pembelajar tentang banyak hal.



untuk Indonesia yang MADANI dan seutuhnya..

No comments:

Post a Comment