Sunday, February 13, 2011

Who am i (part 2)

Namun mana yang lebih menarik. Saat Universitas Negeri Semarang akhirnya memanggilku untuk membagi peluh dengan teman seperjuangan demi masa depan disini. Begitu menyenangkan saat sebagian anak pulang ke rumah dan tidur aku malah berdiskusi disudut PKM dengan senior dan anak lain yang memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda namun santun dalam menanggapinya.

Begitu menarik saat sms undangan untuk ikut Training Kader Bangsa itu mampir di Hp ku saat tengah berbincang dengan mbak kos tentang kehidupan di kampus . dan disaat itulah aku memiliki tambahan ingatan pada satu nama. Adi Sucahyanto

Dan masih teringat jelas ketika pertama kali singgah di PKMU, memandang aneh dan merasa berbeda. Disana tempatnya saat bertemu dengan mbak jilvia, mbak eva dan yang lainnya. Sejujurnya disana hanya ingin tahu apa sih Training Kader Bangsa? Hingga rasa penasaran itu aku ikut di TKB itu yang secara tidak langsung menjadi titik tolak dari berdiri tegaknya SKB (Sekolah Kader Bangsa). Dan malam itu juga aku menelepon ibu dan mohon ijin untuk tidak pulang dengan menceritakan banyak hal tentang kegiatan kuliah.

Berbeda dengan yang lain BEM sudah mengusik rasa penasaranku sedari awal tehnical meeting diawal kuliah saat PPA (Program Pengenalan Akademik) yang jujur cenderung sangat membosankan. Dan membuatku berjanji untuk kelak jadi BEM dan mengubah acara ini jadi lebih baik. Dan Alhamdulillah tercapai menjadi salah satu staff ahli Depatemen Politik dan Kelembagaan yang kelak menyiapkan acara PPA *Ayee* hehhe

Berbicara tentang gerakku di kampus tak akan pernah lepas dari gebrakan demi gebrakan mendebarkan. Karena segalanya serba tidak disangka. Sungguh begitu membahagiakan menjadi salah satu mahasiswa di UNNES , entah apa yang terjadi saat dulu aku memilih di UNS atau UNY atau lebih padah harud berubah haluan ke ISI . namun UNNES memberikan pengalaman tak terlupakan , padahal baru satu semester disini. Luar biasa.

Sungguh mana aku bisa menyangka bisa mengenal banyak anak-anak joss dengan pemikiran mereka. Bisa berdiskusi tentang apa saja dimana saja ditengah gelak tawa dan ungkapan tentang mimpi dan planning masa depan kami. Bagaimana mereka bisa mereka tetap bisa tersenyum saat gagal dan terjatuh. Bagaimana mereka memandang kritis masalah bangsa yang dulu tak pernah ku lirik sebagai wujud pemikiran ‘bukan urusan gue’ dan kata mahasiswa seakan menjadi kata yang menyulap pemikiranku yang dulunya terkunci menjadi lebih lepas dan lebih bebas dalam berpendapat dan berpikir.

Bagaimana aku bisa melupakan saat berhujan-hujanan dengan banyak anak-anak saat menonton changcuter dan bagaimana bisa aku menghapus saat dan moment saat menjadi pen damping Rektor, Ibu Rita, dan Andi Malarangeng saat berkunjung ke UNNES. Bagaimana bisa aku melupakan perjuangan saat berada di TKB , mengenal banyak orang berkarakter berbeda. Mempunyai keluarga baru di grup ‘putih’ yang tak kalah luar biasa, bagaimana aku bisa menjadi seseorang yang nekat saat ikut ke Jakarta dengan bekal perbolehan ibu di 5 menit terakhir sebelum pemberangkatan. Bagaimana aku mengenal banyak orang penting di kampus dari mulai Senior di BEM dan ketua BEM dari fakultas hingga universitas, banyak ketua HIMA hingga Dekan , Pembantu Dekan, Pembantu Rektor, hingga Rektor dan pernah bercanda dengan beliau. Dan dari mana asalnya aku dengan pemikiran ini saat buku demi buku menjadi bekal tanpa meninggakan agama dan Al- Quran setiap harinya.

Hal ini membuat aku banyak berpikir tentang hidup. Benarkah aku masih menjadi seseorang yang berada di bis dan di supiri oleh orang lain . aku tersenyum sebari melihat ke luar jendela. Sekali lagi hujan mengantarkanku kembali ke kota lumpia nanti dengan dampingan Allah disisiku. Karena perjalanan ku masih jauh. Bagaimana aku bisa memahami kehidupan yang ku miliki semoga masih memiliki banyak waktu dan memiliki banyak jalan. Dengan pandangan yang berbeda, dengan harapan positif dan dengan jilbab yang kini ku pakai sebagai identitas muslimah yang sesungguhnya. Semoga aku masih tetap Istiqomah menjalani hari dengan keyakinan yang ku miliki. Tetap berada di jalan yang akan diridhoi Allah.

Dan aku tau.. jawabannya..

Aku bukan seseorang yang ada didalam bis.

i am really pround of my life, and believe can be better for future,and Allah in side of me J

No comments:

Post a Comment