Friday, December 17, 2010

selingan untuk dunia..


Apa yang salah dari semua ini.
Apa yang membuatku begitu kecewa pada dunia.
Atas ketidak adilannya.
Atas pemberontakan yang ada.
Apa aku yang jauh berpikir terlalu idealis dari yang lainnya. Masih sanggupkah ku kembali jadi diriku yang dulu. Ku rasa itu suatu kemustahilan. Dan rasanya cukup cerdas saat tidak mencampur adukkan urusan pribadi dengan pemikiranku.
Setiap melihat tingkahnya saat ini rasanya tak percaya bila awal perkenalan kita berasal dari rasa penasaran. Bahkan semalam, entah kenapa dia yang masuk di pikirku. Masuk di mimpiku yang lama tak disinggahinya.
Disana pun aku masih menggengam hape-nya yang selalu dibawanya hingga kini. Rasanya aneh harus menceritakan kembali masa lalu yang membuatku berdebar setiap mengingatnya. Rasanya tak ada yang tak mungkin saat kata”nya yang begitu menggelikan itu hadir lagi.
‘begitu tidak pantaskah aku mengenal namamu? Begitukah sikap seseorang yang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki ‘
Sms yang sampai saat ini masih di benak ku . walau fisiknya telah aku hapus saat menentukan sikap untuk memulai cerita baru yang kemarin berakhir menggelikan *means : sangat sadiss* hihi
Namun dia masih disini. Setiap saat sekedar bertemu dan saling memberi guyonan dan senyum yang mengembang. Bahkan ceritanya tentang mimpi dan kehidupan dan waktu yang ditetapkannya sungguh menggoda untuk lebih dimengerti.
Hal lain yang mengusikku adalah bagaimana ia menghargai orang lain. Bagaimana ia ingin lebih menghargaiku , maksudku semua wanita. Itu yang begitu menggoda ‘iman’ku dan rasanya sangat tepat untuk tidak lebh jauh memikirkannya. Itu sedikir menyakirkan sebenarnya.. hihi
Namun semoga selalu ada waktu untuk kembali dan akan selalu berdiskusi dengannya. Masih juga teringat saat ia berkata sebari tersenyum puas.
‘akhirnya semua program kerja depolbaga terlaksana. Walaupun sebenernya aku pengen ngebuat banyak acara yang lebih besar. Tapi Alhamdulillah .. semua yang direncanakan sudah terpenuhi. Rasanya impas. Dan saat ini aku bisa tenang’
Kata-kata itu sebenernya menyimpan makna bahwa ia masih punya mimpi di lembaga kemahasiswaan ini. Ia masih punya ambisi. Dan faktanya, niat, ambisi dan bakat harus terkalahkan oleh berbagai kepentingan yang dianutnya. Segalanya serba tak tentu.
disini tak ada yang seperti di pikirku..Se-tentuu matahari yang patuh pada titah Tuhannya. Sepatuh embun yang tak melanggar kodratnya.
inilah dunia...

No comments:

Post a Comment