Wednesday, December 4, 2013

(^_^)

Segala hal yang ada di dirinya adalah hal yang menarik untuk saya. Setiap kata yang di lontarkannya, gaya bicara, logat, wajah hingga pemikirannya. Tak ada yang tertinggal untuk saya rekam lekat dalam ingatan. Sosoknya yang memang sedari dulu saya kagumi, kini bertambah dan terus bertambah kuat rasa sayang itu. Hal yang sedari dulu tidak dapat saya lakukan. Hal yang tak pernah saya mimpikan bahkan berpikir saja rasanya jauh sekali. Tapi itu dulu. Sebelum saya jatuh cinta.

Mungkin ini yang namanya benar-benar jatuh cinta. Hal yang memang manusiawi di rasakan oleh siapa saja. namun bukankah ini begitu indah ketika di bingkai dengan pernikahan. Segala hal menjadi indah. Lebih dari itu, ini bagian dari cinta nan purnama untuk melengkapi separuh dien-nya. Romantis nggak sih? ^^

Berdua dengannya dan berbincang adalah waktu yang begitu mengesankan untuk menghabiskan akhir pekan. hal yang mengesankan untuk melengkapi rutinitas KKN yang bergulir di waktu ini. hal itu yang membuat kami menghargai waktu ketika bersama. Hingga segala hal yang terjadi rasanya begitu ingin saya rekam erat dalam ingatan.

Dan ingatan itu yang saya putar kembali ketika di sini tengah merindunya. Ruang dan waktu yang terpisah. Dalam doa selepas sholat saya. Mungkin saya tak pernah mengatakannya. Mungkin dia pun tak pernah bertanya. Walau beberapa kali meminta. Bagaimana dia meminta saya untuk mendo’akannya?. Tak kan di ketahuinya nama yang saya lantunkan selepas nama orang tua saya dan orang tuanya itu siapa?

Bagaimana tidak ketika segala hal mengingatkan padanya. Dia yang menjadi hidup baru saja dan memori akan segala hal yang selalu saya lampirkan dalam perbincangan dengan kawan se KKN. Hal itu pula yang menjadikannya begitu populer juga untuk di sebutkan ketika terdapat perbincangan dengan saya. Tentang dia.

Jeda perjumpaan kami mungkin kali ini lebih lama. Agenda di tempat KKN mungkin sudah mulai menipis dan berkurang. Namun agenda dengan warga mungkin tengah mencapai puncaknya. Hal yang tak boleh dilewatkan juga. bukankah ini menjadi salah satu hal pembelajaran bermasyarakat juga. dan hal yang sama akan di lakukan pula di kehidupan bermasyarakat.

Dan untuk kesekian kalinya rasanya ingatan tentangnya kembali muncul. Hal kecil sederhana namun begitu melekat dalam pikiran saya. Sudut matanya ketika bicara. Sipit mata ketika tengah tertawa. Gaya bicaranya hingga gerakan tangannya ketika menegaskan sesuatu. Segala hal tentangnya begitu melekat dalam ingatan. Pelukannya ketika menenangkan saya. Kecupan di kening selepas seusai sholat. Suara tilawahnya ketika membacakan ayat cintaNya sebari berada di samping saya. Do’a yang selalu di lantunkannya.

Namun jika di tanya apakah itu yang membuat saya jatuh cinta? Apakah itu yang membuat saya memilihnya untuk menjadi kesayangan saya hingga akhir nanti? Jawabannya. Tidak.


Karena alasan saya adalah.....

No comments:

Post a Comment